17
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian tentang Keterbukaan Diri
Self Disclosure
1. Pengertian Keterbukaan Diri
Self Disclosure
Menurut Johnson A. Supratiknya, 1995: 14, Keterbukaan diri
self disclosure
adalah reaksi atau tanggapan seseorang terhadap sesuatu yang sedang dihadapi serta memberikan informasi tentang masa lalu yang
relevan atau yang berguna untuk memahami tanggapan dimasa kini. Definisi lain mengenai keterbukaan diri menurut Johnson A. Supratiknya,
1995: 14, membuka diri berarti membagikan perasaankepada orang lain terhadap sesuatu yang telah dikatakan atau dilakukannya, atau perasaan
terhadap kejadian-kejadian yang baru saja disaksikan. Membuka diri tidak sama dengan mengungkapkan detail-detail intim dari masa lalu.
Mengungkapkan hal-hal yang sangat pribadi di masa lalu dapat menimbulkan perasaan intim atau keakraban sesaat. Keterbukaan diri
memiliki dua sisi, yaitu bersikap terbuka kepada yang lain dan bersikap terbuka bagi yang lain. Kedua proses yang dapat berlangsung secara
serentak itu apabila terjadi pada kedua belah pihak akan membuahkan relasi yang terbuka antara individu dan orang lain.
Devito Tri Dayakisni, 2006: 104, menyatakan bahwa keterbukaan diri dapat berupa berbagai topik seperti informasi perilaku, sikap, perasaan,
keinginan, motivasi dan ide yang sesuai dan terdapat di dalam diri orang yang bersangkutan. Dari hal tersebut kedalaman dari keterbukaan diri
18
seseorang bergantung pada situasi dan orang yang diajak untuk berinteraksi. Jika seseorang yang berinteraksi dengan individu lain
menyenangkan dan membuat individu tersebut merasa aman dan dapat membangkitkan semangat maka kemungkinan bagi individu tersebut untuk
lebih membuka diri amatlah besar. Sebaliknya pada beberapa orang tertentu dapat saja menutup diri karena merasa kurang percaya.
Menurut Taylor, Peplau, dan Sears 2009: 335 keterbukaan diri merupakan tipe percakapan khusus dimana seseorang berbagi informasi
dan perasaan pribadi dengan orang lain. Sedangkan menurut Myers 2012: 171, keterbukaan diri
self disclosure
mengungkapkan aspek intim dari diri kepada orang lain. Hubungan yang saling akrab memiliki
kemungkinan besar untuk tetap bertahan ketika individu merasakan keseimbangan dalam kebersamaannya, ketika lawan bicara juga
memahami individu dan menerima sesuai dengan yang telah mereka berikan ke dalam suatu hubungan tersebut. Salah satunya imbalan yang
diterima dari kebersamaan atau adanya unsur timbal balik dalam keterbukaan merupakan kesempatan untuk melakukan keterbukaan diri
secara intim, suatu tahap akan dicapai secara bertahap saat setiap individu membalas keterbukaan individu lainnya sehingga akan semakin meningkat
keterbukaan diri. Muhammad Budyatna dan Leila Mona Ganiem 2011: 38, mengemukakan, kedua belah pihak mampu mengungkapkan perasaan
pribadinya terhadap satu sama lain. Melalui berbagi perasaan dan proses
19
keterbukaan diri yang sangat pribadi orang benar-benar dapat mengetahui dan mengerti satu sama lain.
Berdasarkan pengertian di atas dari beberapa pendapat ahli dapat ditarik kesimpulan bahwa keterbukaan diri
self disclosure
adalah bentuk ungkapan perasaan, reaksi atau tanggapan seseorang yang berupa
informasi mengenai dirinya yang dilakukan secara terbuka kepada orang lain sehingga saling mengerti satu sama lain.
2. Aspek-Aspek Keterbukaan Diri