33
terkurangi, sehingga orang tersebut ringan beban masalah yang dihadapinya.
Seterusnya Calhoun Ifdil, 2013: 113 mengungkapkan 3 tiga manfaat keterbukaan diri
self disclosure
yaitu: a.
Keterbukaan diri mempererat kasih sayang. b.
Dapat melepaskan perasaan bersalah dan kecemasan. Makin lama individu menyembunyikan sesuatu dalam dirinya maka
akan semakin tertekan dan makin terus bergejolak di pikiran. Sekali disingkapkan hal tersebut dirasa tidak lagi mengancam.
c. Menjadi sarana eksistensi manusia yang selalu membutuhkan
wadah untuk bercerita. Dari penjelasan di atas menunjukkan bahwa keterbukaan diri
bermanfaat bagi setiap orang, keterbukaan diri merupakan dasar relasi yang memungkinkan komunikasi intim baik dengan diri sendiri maupun
dengan orang lain, dan merupakan dasar hubungan yang sehat antara dua orang atau lebih, sehingga terjadi hubungan timbal balik.
B. Kajian Tentang KonselingKelompok
1. Pengertian Konseling Kelompok
Pengertian konseling kelompok dalam penelitian ini akan dijelaskan sebagai berikut: Konseling kelompok
group counseling
menurut Latipun 2008: 178, merupakan salah satu bentuk konseling dengan memanfaatkan kelompok untuk membantu, memberi umpan balik
34
feedback
dan pengalaman belajar. Konseling kelompok dalam prosesnya menggunakan prinsip-prinsip dinamika kelompok
group dynamic
. Dewa Ketut Sukardi 2008: 68, juga memberikan definisi lain terkait konseling
kelompok yaitu layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik memperoleh kesempatan untuk pembahasan dan pengentasan
permasalahan yang dialaminya melalui dinamika kelompok. Dinamika kelompok adalah suasana yang hidup, yang berdenyut, yang bergerak,
yang berkembang, yang ditandai dengan adanya interaksi antar sesama anggota kelompok. Menurut Hasen, Warner, dan Smith Prayitno dan
Erman Amti, 1999: 315, menegaskan bahwa layanan konseling kelompok merupakan cara yang amat baik untuk menangani konflik-konflik
antarpribadi dan membantu individu-individu dalam pengembangan kemampuan pribadi mereka.
Gibson dan Mitchell 2011: 52 mengungkapkan konseling kelompok merupakan pengalaman-pengalaman perkembangan dan
penyesuaian rutin yang disediakan dalam lingkup kelompok. Konseling kelompok terfokus untuk membantu konseli mengatasi penyesuaian diri
sehari-hari mereka, dan menjaga perkembangan dan pertumbuhan pribadi tetap dikoridor yang benar dan sehat.
Menurut Andi Mappiare 2010: 164, konseling kelompok adalah suatu jenis aktivitas kelompok, berciri proses antarpribadi yang dinamis,
berfokus pada kesadaran pikiran dan tingkah laku yang melibatkan fungsi- fungsi terapi; menyediakan bantuan konseling secara serentak pada 4-12
35
orang konseli normal mengelola masalah-masalah penyesuaian dan keprihatinan perkembangan, pemecahan bersama berbagai bidang masalah
sosiopsikologis individu dalam kelompok. Hal tersebut senada dengan pendapat Harrison M. Edi Kurnanto, 2013: 7, konseling kelompok
adalah konseling yang terdiri dari 4-8 konseli yang bertemu dengan 1-2 konselor. Dalam prosesnya, konseling kelompok dapat membicarakan
beberapa masalah, seperti kemampuan dalam membangun hubungan dan komunikasi, pengembangan harga diri, dan keterampilan-keterampilan
dalam mengatasi masalah. Berdasarkan beberapa pengertian diatas, konseling kelompok
adalah bentuk layanan konseling kelompok yang dilakukan secara kelompok yaitu antara konselor sebagai pemimpin kelompok dan beberapa
individu. Antar anggota kelompok saling berinteraksi dalam memecahkan masalah atau konflik-konflik antarpribadi. Dalam proses konseling
kelompok menggunakan prinsip dinamika kelompok dan umpan balik
feedback
.
2. Tujuan Konseling Kelompok