Gambar 2.11 Gerak pronasi dan supinasi
Otot inversor- otot eversor
Kontraksi otot inversor menghasilkan gerak memiringkan telapak
kaki ke arah dalam gerak inversi, sedangkan kontraksi otot eversor
menghasilkan gerak memiringkan telapak kaki ke arah luar gerak eversi.
Otot elevator - otot depresor
Kontraksi otot elevator menghasilkan gerak ke atas gerak elevasi, sedangkan kontraksi otot
depresor menghasilkan gerak ke bawah gerak depresi. Contoh: gerak mengengadahkan dan
menundukan kepala dan gerak membuka dan menutup mulut.
Gambar 2.12 Gerak elevasi dan depresi
2. Otot Sinergis
Yaitu kerja dua otot atau lebih yang bekerja bersama dengan tujuan yang sama. Artinya,
otot-otot ini berkontraksi bersama dan berelaksasi bersama pula. Contohnya, otot-otot
antartulang rusuk yang bekerja saat menarik napas.
Gambar 2.9 Otot bisep dan trisep saat kontraksi dan relaksasi
Otot abduktor- otot aduktor
Kontraksi otot abduktor menghasilkan gerak menjauhi badan gerak abduksi, sedangkan
kontraksi otot aduktor menghasilkan gerak mendekati badan gerak aduksi. Contoh: gerak
merentangkan kaki ke samping dan mengembalikannya ke posisi semula.
Gambar 2.10 Gerak abduksi dan adduksi
Otot pronator - otot supinator
Kontraksi otot pronator menghasilkan gerak menelungkup gerak pronasi, sedangkan
Kontraksi otot supinator menghasilkan gerak menengadah gerak supinasi. Contoh: gerak
menengadah dan menelungkup telapak tangan.
Mekanisme kontraksi otot: Saraf motorik menyampaikan implus saraf
yang berasal dari sum-sum tulang belakang ke otot
Implus mengalir melalui sistem T menuju retikulum sarkoplasmik
Ion kalsium dilepaskan sehingga filamen aktin meluncur melewati filamen miosin
2.
Relaksasi otot
Jika otot tidak lagi berkontraksi maka ion kalsium akan kembali ke dalam plasma sel, sehingga
menyebabkan lepasnya pelekatan aktin dan miosin. Lepasnya pelekatan aktin dan miosin
menyebabkan otot kembali mengendur relaksasi.
d. Sifat kerja otot
Berdasarkan hubungan kerjanya, otot dibedakan menjadi antagonis dan otot sinergis.
1.
Otot Antagonis
Yaitu kerja dua otot yang saling berlawanan. Contoh otot yang bersifat antagonis adalah:
Otot ekstensor- otot fleksor
Kontraksi otot ekstensor menghasilkan gerak meluruskan gerak ekstensi, sedangkan
kontraksi otot fleksor menghasilkan gerak membengkokkkan gerak fleksi. Contoh: otot
trisep dan bisep.
Jika otot bisep berkontraksi, maka otot trisep akan berelaksasi, sehingga lengan
akan bergerak ke atas. Jika otot bisep relaksasi, dan otot trisep
berkontraksi, maka posisi lengan akan kembali ke keadaan semula lurus.