64
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain penelitian ini merupakan tindakan kelas Classroom Action Research. Departemen Pendidikan Nasional Suharsimi. 2010:1, berpendapat
bahwa jenis penelitian ini merupakan penelitian yang sangat tepat untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan yang selanjutnya dapat meningkatkan
kualitas pendidikan secara luas. Model Stephen Kemmis dan Robin McTaggart menggunakan empat
komponen penelitian dalam setiap langkah perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Akan tetapi komponen tindakan dan observasi menjadi satu komponen
karena kedua kegiatan ini dilakukan secara simultan Pardjono, 2007:22. Sedangkan menurut Wijaya dan Dedi 2010:20 komponen tindakan acting
dengan pengamatan observing dijadikan satu kesatuan, disatukannya kedua komponen tersebut disebabkan oleh adanya kenyataan bahwa antara penerapan
acting observing merupakan dua kegiatan yang tidak terpisahkan, maksudnya kedua kegiatan harus dilakukan dalam satu kesatuan waktu, ketika tindakan
dilaksanakan begitu pula observasi juga harus dilakukan. Dalam langkah pertama, kedua, dan seterusnya sistem spiral yang saling terkait perlu diperhatikan oleh
para peneliti.
65 Gambar 1. Desain Kemmis Mc Taggart
Apabila dicermati, model yang dikemukakan oleh Kemmis McTaggart pada hakekatnya berupa satu perangkat terdiri dari empat komponen, yaitu:
perencanaan - tindakan dan pengamatan - refleksi. Keempat komponen tersebut dipandang sebagai satu siklus. Oleh karena itu pengertian siklus pada kesempatan
ini adalah putaran kegiatan yang terdiri dari perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Pada gambar diatas tampak bahwa di dalamnya terdiri dari dua
perangkat komponen yang dapat dikatakan sebagai dua siklus. Untuk pelaksanaan sesungguhnya, jumlah siklus sangat bergantung kepada permasalahan yang perlu
diselesaikan. Tahap pelaksanaan penelitian tindakan kelas, sebagai berikut:
1. Perencanaan planning
Penentuan perencanaan dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu perencanaan umum dan perencanaan khusus. Perencanaan umum
dimaksudkan untuk menyusun rancangan yang meliputi keseluruhan aspek
66 yang terkait Penelitian Tindakan Kelas. Sementara itu, perencanaan khusus
dimaksudkan untuk menyusun rancangan dari siklus per siklus. Hal-hal yang direncanakan di antaranya terkait dengan pendekatan pembelajaran, metode
pembelajaran, teknik atau strategi pembelajaran, media dan materi pembelajaran, dan sebagainya. Biasanya perencanaan dimasukkan ke dalam
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dan dapat dimasukkan ke dalam silabus mata pelajaran yang bersangkutan.
2. Tindakan acting dan Pengamatan observing
Implementasi tindakan pada prinsipnya merupakan realisasi dari suatu tindakan yang sudah direncanakan sebelumnya. Strategi apa yang digunakan,
materi apa yang diajarkan atau dibahas dan sebagainya. Pekerjaan utama seorang guru adalah mengajar, sehingga dapat melakukan PTK seyogyanya
tidak berpengaruh pada komitmentnya sebagai pengajar. Adanya kebebasan dalam PTK di sekolah justru harus menyulut guru melakukan inovasi dalam
proses pembelajaranya di kelas dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan.
Pengamatan,dilakukan obsever atau monitoring pada saat pelaksanaan tindakan. Pada saat memonitoring, pengamat haruslah mencatat semua
peristiwa atau hal yang terjadi di kelas. Misalnya mengenai situasi kelas, perilaku dan sikap siswa, penyajian atau pembahasan materi, penyerapan
siswa terhadap materi yang diajarkan dan sebagainya. Metode pengumpulan data yang digunakan tidak menuntut waktu
yang berlebihan dari guru sehingga tidak berpeluang menggangu proses
67 pembelajaran. Dengan kata lain sejauh mungkin harus menggunakan prosedur
pengumpulan data yang ditangani sendiri oleh guru sementara dia tetap aktif berfungsi sebagai guru yang bertugas secara penuh.
3. Refleksi reflecting
Prisipnya yang dimaksudnya dengan istilah refleksi ialah memikirkan sesuatu atau upaya evaluasi yang dilakukan oleh para kolaborator atau
partisipan yang terkait dengan PTK yang dilaksanakan. Refleksi ini dilakukan dengan kolaboratif, yaitu adanya diskusi terhadap berbagai masalah yang
terjadi di kelas penelitian. Dengan demikian refleksi dapat ditentukan sesudah adanya implementasi tindakan dan hasil observasi. Berdasarkan refleksi ini
pula suatu perbaikan tindakan replanning selanjutnya ditentukan.
B. Tempat dan Waktu Penelitian