Pembelajaran Kooperatif Model Pembelajaran

13 2 Model Pembelajaran Kooperatif Cooperatiive Learning, adalah pembelajaran yang memberikan peluang kepada siswa yang berbeda latar belakang dan kondisi untuk bekerja sama menyelesaikan tugas. 3 Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Problem Based Instruction. merupakan suatu model pembelajaran yang didasarkan pada banyaknya permasalahan yang membutuhkan penyeledikan autentik yakni penyelidikan yang membutuhkan penyelesaian nyata dari permasalahan yng nyata. 4 Model Pembelajaran Diskusi kelas, adalah suatu pembelajaran di mana guru dengan siswa atau siswa dengan siswa yang lain saling bertukar pendapat secara lisan, saling berbagi gagsan dan berpendapat. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan jenis- jenis model pembelajaran, yaitu: 1 CTL Contextual Teaching and Learning. 2 Model Pembelajaran dengan Pendekatan Keterampilan Proses. 3 Model Pembelajaran PAKEM. 4 Model Pembelajaran Langsung Direct Intruction. 5 Model Pembelajaran Kooperatif Cooperatiive Learning. 6 Model Pembelajaran Konstektual Contextual Teaching and Learning. 7 Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Problem Based Instruction. 8 Model Pembelajaran Diskusi Kelas.

c. Pembelajaran Kooperatif

Menurut Wina Sanjaya 2009:242, pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran menggunakan sistem pengelompokan atau tim kecil, yaitu antara empat sampai enam orang yang mempunyai latar 14 belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, ras, atau suku yang berbeda. Menurut Agus Suprijono 2012:54, pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran menggunakan sistem pengelompokan atau tim kecil dengan konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru. Menurut Roger dan David Johnson dalam Agus Suprijono 2012: 58, untuk mencapai hasil maksimal ada lima prinsip yang harus diterapkan dalam model pembelajaran kooperatif, yaitu: 1 Positive interdependence saling ketergantungan positif 2 Personal responsibility tanggung jawab perseorangan 3 Face to face promotive interaction interaksi promotif 4 Interpersonal skill komunikasi antar anggota 5 Group processing pemprosesan kelompok Model pembelajaran kooperatif belum dilakukan secara optimal, dan dikhawatirkan bahwa akan mengakibatkan kekacauan di kelas dan peserta didik tidak belajar jika mereka ditempatkan dalam kelompok. Supaya hal ini tidak terjadi, maka perlu diketahui sintak model pembelajaran kooperatif terdiri dari enam fase. Keenam fase pembelajaran kooperatif dapat dilihat pada tabel 1 berikut: 15 Tabel 1. Sintak Model Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran Kooperatif Fase-Fase Perilaku Guru Fase 1: Present goals and set Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan peserta didik Menjelaskan tujuan pembelajaran dan mempersiapkan peserta didik siap belajar. Fase 2: Present information Menyajikan informasi Mempresentasikan informasi kepada peserta didik secara verbal Fase 3: Organize students into learning teams Mengorganisir peserta didik kedalam tim-tim belajar Memberikan penjelasan kepada peserta didik tentang tata cara pembentukan tim belajar dan membantu kelmpok melakukan transisi yang efisien Fase 4: Assist team wrk and study Membantu kerja tim dan belajar Membantu tim-tim belajarnya selama peserta didik mengerjakan tugas Fase 5: Test on the materials Mengevaluasi Menguji pengetahuan peserta didik mengenai berbagai materi pembelajaran atau kelompok- kelompok mempresentasikan hasil kerjanya Fase 6: Provide recognition Memberikan pengakuan atau penghargaan Mempersiapkan cara untuk mengakui usaha dan presentasi individu maupun kelompok Sumber: Agus Suprijono 2009:65 Menurut Agus Suprijono 2012:62, pembelajaran kooperatif bertujuan mengembangkan inteligensi interpersonal. Sedangkan menurut Isjoni 2009:23, pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan cara belajar lebih baik, sikap tolong-menolong dalam beberapa perilaku sosial. Tujuan model pembelajaran kooperatif adalah memaksimalkan belajar siswa untuk peningkatan prestasi akademik dan pemahaman baik secara individu maupun secara kelompok. Dalam pembelajaran kooperatif terdapat kelebihan dan kekuranganya, yakni. 16 Tabel 2. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Kooperatif Kelebihan Kekurangan 1 Meningkatkan kecakapan individu maupun kelompok dalam memecahkan masalah. 2 Meningkatkan komitmen 3 Menghilangkan prasangka buruk pada teman sebayanya. 4 Peserta didik yang berprestasi ternyata lebih mementingkan orang lain, tidak bersifat kompetitif. 5 Peserta didik lebih meningkatkan hubungan kerja sama antar teman. 6 Peserta didik dapat meningkatkan aktivitas, kreatifitas, mandiri, sikap. 7 Kritis dan kemampuan komunikasi dengan orang lain. 8 Guru cukup menyampaikan konsep-konsep pokok saja. 9 Masing-masing peserta didik dapatberberan aktif. 10 Dapat menciptakan saling menghargai. 11 Sistem penilaian mengacu pada kelompok dan individu. 1 Waktu yang relatif banyak. 2 Persiapan yang lebih terprogram. 3 Bila belum terbiasa, pencapaian hasil belajar tidak bisa maksimal. 4 Terdapat peserta didik yang tidak dapat menyesuaiakan diri, berperilaku menyimpang, terlalu gaduh, tidak hadir, ataupun tidak berlatih secara efektif. 5 Beban bagi pengajar lebih besar dan harus teliti dalam sistem penilaian. 6 Kontribusi dari peserta didik yang berprestasi tinggi menjadi kurang dan peserta didik yang berprestasi rendah akan mengarah kekecewaan. Sumber: Mohammad Nur 2005:74-88 Konsep utama dari belajar kooperatif menurut Slavin dalam Trianto 2010, adalah sebagai berikut: 1 Penghargaan kelompok, yang akan diberikan jika kelompok mencapai kriteria yang ditentukan. 2 Tanggung jawab individual, bermakna bahwa suksesnya kelompok tergantung pada belajar individual semua anggota kelompok. Tanggung jawab ini terfokus dalam usaha untukmembantu yang lain dan memastikan setiap anggota kelompok telah siap menghadapi evaluasi tanpa bantuan yang lain. 17 3 Kesempatan yang sama untuk sukses, bermakna bahwa siswa telah membantu kelompok dengan cara meningkatkan belajar mereka sendiri. Hal ini memastikan bahwa siswa berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah sama-sama tertantang untuk melakukan yang terbaik dan bahwa kontribusi semua anggota kelompok sangat bernilai. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan, bahwa pembelajaran kooperatif memerlukan kerja sama antar siswa, interaksi antar siswa dalam mengerjakan tugas dari guru untuk mencapai tujuan yang sama.

d. Pengertian Metode

Dokumen yang terkait

Peningkatan hasil belajar siswa dengan metode diskusi pada mata pelajaran IPS di kelas V MI Ta’lim Mubtadi I Kota Tangerang

0 12 121

Pengaruh Penerapan Metode Quiz Team Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih di Mts Darul Ma'arif Jakarta Selatan

2 18 139

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE TEAM QUIZ Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Matematika Melalui Metode Team Quiz Siswa Kelas IV SDN Kertomulyo 01 Tahun Pelajaran 2013/2014.

0 1 17

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ACTIVE LEARNING TIPE QUIZ TEAM PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS VII SMP NEGERI 3 BERASTAGI TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 0 22

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN INQUIRY PADA SISWA KELAS X DI SMK WIDYA PRAJA KABUPATEN SEMARANG.

0 0 2

PENGARUH PENERAPAN METODE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBUATAN POLA DASAR ROK KELAS X DI SMK KARYA RINI YOGYAKARTA.

0 1 240

PENGARUH PENERAPAN METODE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBUATAN POLA DASAR ROK KELAS X DI SMK KARYA RINI YOGYAKARTA.

0 0 240

PENINGKATAN KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN MELALUI METODEKANCING GEMERINCING PADA SISWA KELAS X SMK KARYA RINI YOGYAKARTA.

1 3 249

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN TEAM QUIZ TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI DASAR OTOMOTIF KELAS X JURUSAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA.

10 63 141

PENINGKATAN KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN MELALUI METODEKANCING GEMERINCING PADA SISWA KELAS X SMK KARYA RINI YOGYAKARTA.

0 1 249