Siklus Pertama Peningkatan Hasil Belajar Kewirausahaan Pada Materi Sikap Pantang

102

a. Siklus Pertama

Penelitian siklus pertama ini dilakukan dalam satu kali pertemuan yaitu pada hari Senin, 04 Februari 2012 selama 2 x 45 menit. Tahapan- tahapan yang dilakukan pada pra siklus adalah sebagai berikut: 1 Perencanaan tindakan planning a Peneliti menyusun perencanaan mengenai pelaksanaan pembelajaran kewirausahaan meliputi observasi metode team quiz, observasi sikap afektif, observasi ketrampilan psikomotor, dan tes pengetahuan kognitif hasil belajar kewirausahaan pada siswa kelas X Busana SMK Karya Rini Yogyakarta. b Menggunakan metode pembelajaran Team Quiz sebagai solusi pemecahan masalah pembelajaran. c Membuat skenario pembelajaran yang meliputi: pembuatan RPP, alat evaluasi tes pengetahuan kognitif, lembar observasi sikap afektif, observasi ketrampilan psikomotor, dan observasi metode team quiz. d Membuat kelompok-kelompok belajar team quiz yang masing- masing kelompok terdiri dari 4-7 siswa yang dipilih secara heterogen berdasarkan presensi atau acak. 2 Pelaksanaan tindakan acting dan pengamatan observing 103 Adapun pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran kewirausahaan, materi menunjukkan sikap pantang menyerah dan ulet pada siklus ini sebagai berikut: a Pelaksanaan tindakan acting 1 Pendahuluan a Guru masuk kelas, memberikan salam b Guru mempresensi kehadiran siswa c Menyampaikan secara singkat tentang pelaksanaan pembelajaran dengan metode team quiz. d Menyampaikan secara singkat tujuan pembelajaran e Guru memberikan motivasi dan apersesi dengan menghubungkan materi sebelumnya dan materi yang akan disampaikan agar mendapat respon dari siswa. 2 Inti pembelajaran a Guru meminta siswa untuk memperhatikan materi menunjukkan sikap pantang menyerah dan ulet b Guru membagikan handout kepada siswa c Guru menerapkan langkah-langkah metode pembelajaran team quiz sebagai berikut: i. Guru membagi kelompok secara heterogen menjadi tiga kelompok A, B, dan C ii. Guru menjelaskan materi pembelajaran dengan membagi menjadi tiga bagian iii. Guru menjelaskan materi bagian pertama 104 iv. Kelompok A diberi kesempatan membuat pertanyaan untuk kelompok B dan C v. Kelompok B menjawab pertanyaan dari kelompok A, jika kelompok B tidak bisa menjawab maka kelompok C diberi kesempatan menjawab pertanyaan kelompok A vi. Guru menjelaskan materi bagian kedua vii. Kelompok B diberi kesempatan membuat pertanyaan untuk kelompok C dan A viii. Kelompok C menjawab pertanyaan dari kelompok B, jika kelompok C tidak bisa menjawab maka kelompok A diberi kesempatan menjawab pertanyaan kelompok B ix. Guru menjelaskan materi bagian ketiga x. Kelompok C diberi kesempatan membuat pertanyaan untuk kelompok A dan B xi. Kelompok A menjawab pertanyaan dari kelompok C, jika kelompok A tidak bisa menjawab maka kelompok B diberi kesempatan menjawab pertanyaan kelompok C xii. Menyimpulkan materi hasil proses belajar mengajar. 3 Penutup a Guru menyimpulkan materi hasil proses belajar mengajar b Setelah proses pembelajaran selesai, selanjutnya guru memberikan tes kepada tiap individu untuk melihat penguasaan siswa terhadap materi yang telah disampaikan. Soal tes sebanyak 20 soal pilihan ganda. 105 c Guru memberikan salam penutup dan keluar meninggalkan kelas b Pengamatan Dalam penelitian ini dilakukan tindakan sekaligus pengamatan dengan format observasi yang telah di buat. Selama kegiatan pembelajaran berlangsung diadakan observasi oleh observer. Lembar observasi yang digunakan, yaitu: 1 observasi metode team quiz 2 observasi sikap afektif 3 observasi ketrampilan psikomotor Pengamatan dilakukan peneliti pada saat proses belajar mengajar materi menunjukkan sikap pantang menyerah dan ulet dengan menerapkan model cooperative learning dengan metode team quiz. Pengamatan terhadap sikap afektif0 dan keterampilan psikomotor siswa pada materi sikap pantang menyerah dan ulet. Pengamatan dilakukan oleh peneliti pada saat proses belajar mengajar dengan menerapkan model cooperative learning dengan metode team quiz. Pada tahap ini pengamatan dilakukan untuk mengetahui sikap dan keterampilan siswa dengan tindakan melalui kegiatan tanya jawab kelompok. Pengamatan dilakukan bersama-sama peneliti dan teman sejawat untuk mempermudah dalam pengamatan agar pengamatan lebih terfokus. Berdasarkan 106 pengamatan pada kegiatan pembelajaran, guru sudah menggunakan metode team quiz untuk menyajikan materi. Sebelum memulai kegiatan, guru menyajikan materi dengan metode team quiz. Siswa terlihat antusias dalam mengikuti pelajaran karena ini merupakan hal baru yang sebelumnya belum pernah diterima oleh siswa. Siswa juga termotivasi untuk memperhatikan instruksi dari guru. Siswa banyak diberi kesempatan bertanya terkait materi yang belum jelas, sehingga guru dapat dengan mudah menanamkan pemahaman materi sesuai dengan kesulitan siswa. Hasil dari pelaksanaan metode team quiz adalah siswa mempunyai kesempatan untuk memberikan pertanyaan atau menjawab pertanyaan dari siswa lainnya. Guru dapat mengevaluasi pemahaman siswa melalui pengamatan pada waktu melakukan team quiz. Pada keterlaksanaan metode team quiz siklus I yang terlaksana adalah 83,33. Kendala metode team quiz ini terletak pada waktu yang kurang panjang, karena siswa memerlukan waktu untuk berdiskusi untuk menentukan pertanyaan maupun jawaban pada saat memulai team quiz, masih ada siswa yang belum mengerti tentang metode team quiz, dan masih ada siswa yang kurang memperhatikan pada saat guru menyampaikan materi. 107 Pada tahap ini pengamatan juga dilakukan untuk mengetahui sikap afektif dan ketrampilan psikomotor siswa dengan tindakan melalui team quiz. Pengamatan dilakukan bersama obsever untuk mempermudah dalam pengamatan agar pengamatan lebih terfokus. Di bawah ini disajikan grafik kategori pengamatan afektif siklus I, yaitu: Gambar 4. Grafik Kategori Pengamatan Afektif Siklus I Berdasarakan grafik di atas adapun hasil yang didapat, yaitu: kategori baik dengan prosentase 65 atau 13 siswa, kategori cukup dengan prosentase 35 atau 7 siswa dan kategori kurang tidak ada. Pada penilaian psikomotor, peneliti juga menggunakan lembar observasi yang berisi beberapa indikator yang berhubungan dengan gerakan yang dinilai menggunakan lima tahapan. Tahapan itu adalah gerakan reflek, gerakan dasar, gerakan persepsi, gerakan fisik, dan gerakan terampil. Di bawah ini disajikan tabel data penilaian pengamatan siswa aspek psikomotor siklus I, yaitu: 13 7 10 20 Baik Cukup Kurang Grafik Kategori Pengamatan Afektif Siklus I Frekuensi 108 Gambar 5. Grafik Kategori Pengamatan Psikomotor Siklus I Berdasarakan grafik di atas adapun hasil yang didapat, yaitu: kategori baik dengan prosentase 55 atau 11 siswa, kategori cukup 45 atau 9 siswa, kategori kurang tidak ada dari 20 siswa. Penjelasan data di atas merupakan data deskriptif yang diperoleh melalui lembar observasi. Hasil penilaian yang diperoleh siswa pada masing-masing aspek dapat dilihat pada lampiran. Pada siklus pertama nilai kognitif yang diperoleh mengalami peningkatan. Pada siklus pertama nilai rata-rata hasil belajar siswa meningkat 12,9 dari nilai rata-rata pra siklus yang sebelumnya hanya 64,5 menjadi 72,25 yang dapat dilihat pada grafik berikut ini: Gambar 6. Grafik Kategori Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif Siklus I 11 9 10 20 Baik Cukup Kurang Grafik Kategori Pengamatan Psikomotor Siklus I Frekuensi 4 9 7 5 10 Sangat Baik Baik Cukup Kurang Grafik Kategori Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif Siswa Siklus I Frekuensi 109 Berdasarkan data grafik di atas, siswa yang mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal KKM pada kategori nilai sangat baik yaitu 0 atau tidak ada, kategori baik yaitu 20 atau 5 siswa, kategori cukup 45 atau 9 siswa, dan pada kategori kurang yaitu 35 atau 7 siswa dari 20 siswa. Siswa yang belum mencapai KKM 75 sebanyak 7 siswa. Rata-rata hasil belajar siswa ranah kognitif mencapai 72,25. Peningkatan hasil belajar pada ranah kognitif dari pra siklus ke siklus I mencapai persentase 12,9. Peningkatan yang terjadi pada siklus pertama menunjukkan bahwa sebagian besar siswa dapat memahami materi yang disampaikan melalui penggunaan metode team quiz, kegiatan tanya jawab kelompok yang ditampilkan juga dapat memotivasi siswa untuk memahami materi. Berdasarkan penilaian di atas dari ranah kognitif, afektif, dan psikomotor dapat ditabulasikan menjadi satu, yaitu dengan perbandingan 60 aspek kognitif, 20 aspek afektif, dan 20 untuk aspek psikomotor. Di bawah ini disajikan data nilai ketuntasan siswa dari ranah kognitif, afektif dan psikomotor, yaitu: 110 Gambar 7. Grafik Ketuntasan Siswa Ranah Kognitif, Afektif , dan Psikomotor Siklus I Berdasarkan grafik di atas prosentase yang belum tuntas 60 atau 12 siswa dan siswa yang tuntas 40 atau ada 8 siswa. 3 Refleksi reflecting Setelah dilaksanakan tindakan peneliti bersama guru dan teman sejawat, selanjutnya berdiskusi untuk membahas pembelajaran kewirausahaan yang telah dilaksanakan pada siklus ini, hal-hal mana yang perlu diperbaiki pada siklus berikutnya. Keempat langkah penelitian tindakan ini dilakukan berulangan sampai tindakan dapat dinyatakan berhasil. Sesuai dengan pengamatan yang dilakukan maka refleksi hasil belajar siklus I dengan tindakan melalui metode team quiz digunakan guru pada materi menunjukkan sikap pantang menyerah dan ulet belum mengalami peningkatan sesuai yang diharapkan, terlihat 7 siswa memperoleh hasil belajar dibawah kriteria ketuntasan minimal pada ranah kogntif, siswa terlihat belum menguasai secara keseluruhan materi. Sedangkan pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotor ada 12 12 8 10 20 Belum Tuntas Tuntas Grafik Ketuntasan Siswa Ranah Kognitif, Afektif, dan Psikomotor Siklus I Frekuensi 111 siswa yang belum tuntas dan 8 siswa tuntas. Berdasarkan refleksi tersebut maka peneliti yang berkolaborator dengan guru akan melakukan perbaikan tindakan pada siklus II. Adapun perencanaan pada siklus kedua yang dilakukan oleh peneliti dan observer berkolaborasi dengan guru adalah perbaikan metode yang digunakan. Yaitu : a Guru lebih mempersiapkan perangkat pembelajaran yang menunjang kegiatan team quiz. b Siswa lebih dikondisikan dengan cepat agar waktu tidak terlalu lama, ada banyak waktu untuk mempersiapkan tanya jawab kelompok siswa dan berdiskusi. c Guru mendampingi siswa saat mempersiapkan tanya jawab d Di akhir diskusi, guru lebih menekankan pada kesimpulan setiap materi yang disajikan. Alasan peneliti melanjutkan pada siklus kedua karena nilai siswa belum mencapai target yang ingin dicapai dengan prosentase 75 siswa telah mencapai KKM 75.

b. Siklus II

Dokumen yang terkait

Peningkatan hasil belajar siswa dengan metode diskusi pada mata pelajaran IPS di kelas V MI Ta’lim Mubtadi I Kota Tangerang

0 12 121

Pengaruh Penerapan Metode Quiz Team Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih di Mts Darul Ma'arif Jakarta Selatan

2 18 139

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE TEAM QUIZ Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Matematika Melalui Metode Team Quiz Siswa Kelas IV SDN Kertomulyo 01 Tahun Pelajaran 2013/2014.

0 1 17

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ACTIVE LEARNING TIPE QUIZ TEAM PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS VII SMP NEGERI 3 BERASTAGI TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 0 22

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN INQUIRY PADA SISWA KELAS X DI SMK WIDYA PRAJA KABUPATEN SEMARANG.

0 0 2

PENGARUH PENERAPAN METODE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBUATAN POLA DASAR ROK KELAS X DI SMK KARYA RINI YOGYAKARTA.

0 1 240

PENGARUH PENERAPAN METODE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBUATAN POLA DASAR ROK KELAS X DI SMK KARYA RINI YOGYAKARTA.

0 0 240

PENINGKATAN KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN MELALUI METODEKANCING GEMERINCING PADA SISWA KELAS X SMK KARYA RINI YOGYAKARTA.

1 3 249

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN TEAM QUIZ TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI DASAR OTOMOTIF KELAS X JURUSAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA.

10 63 141

PENINGKATAN KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN MELALUI METODEKANCING GEMERINCING PADA SISWA KELAS X SMK KARYA RINI YOGYAKARTA.

0 1 249