Cara Membuat Media Sock Puppet

d. Guru menjelaskan aturan permainan menggunakan media sock puppet, yaitu setiap peserta didik membuat dialog percakapan yang dilakukan dua orang, kemudian mereka maju kedepan dan menggunakan dua sock puppet, jadi setiap peserta didik maju dan memerankan menjadi dua karakter. e. Peserta didik yang maju diundi secara acak agar lebih adil. f. Setelah peserta didik selesai melakukan dialog didepan, guru mengambil undian nama peserta didik kembali untuk menyuruh mereka mempresentasikan kembali dialog yang telah temannya presentasikan, hal tersebut bertujuan agak peserta didik tetap fokus mengikuti pembelajaran. g. Peserta didik ketiga kembali diundi untuk melakukan dialog di depan kelas, dan peserta didik keempat ditunjuk untuk mempresentasikan kembali dialog peserta didik ketiga yang telah maju. h. Permainan dilakukan sampai semua peserta didik mendapatkan giliran. i. Peserta didik yang telah menyelesaikan praktik keterampilan berbicara bahasa Prancis dinilai dan mendapatkan poin.

B. Penelitian Yang Relevan

Beberapa hasil penelitian yang relevan terhadap hasil belajar peserta didik setelah diterapkan pembelajaran dengan media sock puppet antara lain : 1. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Klara Delimasa G, Ngadino, Samidi 2013 dalam jurnal penelitiannya yang berjudul “Media Boneka Tangan Dapat Meningkatkan Keterampilan Berbicara” yang menyatakan bahwa dengan menggunakan media boneka tangan terbukti dapat meningkatkan keterampilan bercerita pada peserta didik kelas II SDN Gumilir 02 Cilacap, peningkatan keterampilan bercerita tersebut dibuktikan dengan adanya pe- ningkatan nilai rata-rata keterampilan bercerita. Dari data yang didapat pada waktu pratindakan diperoleh nilai rata-rata kelas adalah 66, pada siklus I meningkat yaitu rata-rata kelas menjadi 77. Kemudian pada siklus II perolehan nilai rata-rata kelas meningkat lagi menjadi 85. 2. Hasil Penelitian yang dilakukan oleh Tri Wiratna, Jenny IS Poerwanti, Samidi 2011 dalam jurnal penelitiannya yang berjudul “Penggunaan Media Boneka Tangan Untuk Meningkatkan Kemampuan Berbicara Dengan Basa Krama Alus ” yang menyatakan bahwa hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus dapat disimpulkan bahwa kemampuan berbicara dengan basa krama alus melalui penggunaan media boneka tangan serta efektivitas pembelajaran dapat meningkat. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus hanya 58,6, siklus I 71,03, dan siklus II meningkat menjadi 82,6. Jumlah peserta didik dan persentase ketuntasan pada pra siklus sebanyak 6 peserta didik 40, siklus I sebanyak 10 peserta didik 66,7, dan siklus II sebanyak 13 peserta didik 86,7. Skor observasi efektivitas pembelajaran pada prasiklus mencapai 9 kurang, siklus I mencapai 11,28 sedang, dan siklus II mencapai 15,3 baik. Dari hasil-hasil penelitian tersebut ada persamaan dengan penelitian yang akan dilaksanakan oleh peneliti yaitu: 1 jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas PTK yang menerapkan media boneka tangansock puppet; 2 hasil penelitiannya yaitu meningkatkan keterampilan berbicara yang merupakan salah satu aspek perkembangan bahasa peserta didik. Adapun perbedaannya yaitu setting yang dilaksanakan pada penelitian ini adalah peserta didik sekolah menengah atas kelas XII IPS 5 SMA N 1 Mertoyudan Magelang Tahun Pelajaran 20132014.

C. Kerangka Pikir

Bahasa Prancis merupakan salah satu bahasa asing yang diajarkan di beberapa SMA. SMK dan MA di Indonesia. Dalam pembelajaran Bahasa Prancis, peserta didik dituntut untuk menguasai empat keterampilan dasar berbahasa yaitu, mendengarkan compréhension orale, berbicara expression orale, membaca comprehension écrite dan menulis expression écrite. Dari keempat keterampilan tersebut, salah satu keterampilan yang penting untuk dikuasai yaitu keterampilan berbicara selain tiga keterampilan yang sama pentingnya untuk dikuasai, karena pada dasarnya dalam mempelajari bahasa empat keterampilan tersebut berhubungan erat satu sama lain dan tidak dapat dipisahkan. Namun, fakta yang terlihat dilapangan masih banyak peserta didik di SMA Negeri 1 Mertoyudan Magelang yang kesulitan belajar bahasa Prancis, karena minimnya pemahaman dan pengaplikasian materi bahasa Prancis yang diajarkan oleh guru bahasa Prancis, sehingga target yang dicantumkan dalam kurikulum belum sesuai. Agar pelaksanaan pembelajaran bahasa Prancis berjalan sesuai tujuan, Untuk itu peneliti berupaya untuk melakukan perbaikan pembelajaran dengan menggunakan media yang baru yang belum pernah digunakan disekolah itu yaitu media sock puppet. Dengan menggunakan media ini diharapkan peserta didik