Hipotesis Tindakan KAJIAN TEORI
adalah guru sedangkan yang melakukan pengamatan terhadap berlangsungnya proses tindakan adalah peneliti, bukan guru yang sedang melakukan tindakan.
Sebelumnya peneliti melakukan observasi mengenai keadaan sekolah secara umum, sarana prasarana pendukung, proses pembelajaran, aktivitas peserta didik
selama pembelajaran, dan kegiatan proses pembelajaran. Hasil observasi digunakan sebagai dasar penyusunan perencanaan yang dilakukan oleh peneliti
bekerjasama dengan guru. Persiapan yang akan dilakukan dalam tahap perencanaan penelitian ini adalah:
1 Peneliti dan kolaborator menyamakan persepsi dan berdiskusi untuk
mengidentifikasi permasalahan yang muncul berkaitan dengan pembelajaran bahasa Prancis khususnya keterampilan berbicara.
2 Peneliti mengajukan alternatif pemecah masalahan masalah dengan
menerapkan strategi pembelajaran dengan menggunakan media sock puppet dalam pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Prancis.
3 Menyiapkan bahan pembelajaran dan instrumen penelitian yang berupa
lembar pengamatan, lembar penilaian keterampilan berbicara bahasa Prancis, lembar portofolio lembar skor tes pratindakan dan catatan
lapangan, pedoman wawancara dan alat dokumentasi.
Tahap 2 : Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan, yaitu implementasi atau penerapan rancangan, tindakan di kelas. Pada tahap 2 ini pelaksana guru harus mengajar sesuai dengan
rencana yang sudah disepakati dan dirumuskan oleh guru dan peneliti. Pada tahap ini tindakan yang dilaksanakan pada saat proses pembelajaran dalam kelas dengan
memberikan materi terlebih dahulu dilanjutkan dengan latihan atau tes berbicara bahasa Prancis menggunakan media sock puppet. Tindakan seperti ini, dilakukan
setelah proses tes pratindakan dan penyampaian materi. Guru sebagai pelaksana tindakan mengoreksi kesalahan yang dilakukan oleh peserta didik, memperbaiki
serta mengutarakan kemajuan yang telah dialami oleh peserta didik, peneliti sebagai pengamat jalannya proses tindakan, yaitu mengamati sikap, motivasi,
minat, keaktifan, keseriusan, kerjasama dan suasana kelas serta mencatat kegiatan selama proses tindakan berlangsung.
Tahap 3 : Tahap Observasi atau Pengamatan
Observasi merupakan kegiatan merekam segala peristiwa dan kegiatan yang terjadi selama tindakan itu berlangsung. Tahap observasi dilakukan untuk melihat
kemajuan dan dampak tindakan terhadap proses pembelajaran keberhasilan produk. Tahap pengamatan dilakukan dengan membandingkan rerata skor
pratindakan dan rerata skor setiap akhir siklus secara kuantatif, sedangkan untuk deskripsi kualitatif menggunakan lembar pengamatan selama proses pembelajaran
dan hasil tes formatif. Hal-hal di atas bertujuan untuk mengungkapkan perubahan yang terjadi selama proses tindakan dan didiskusikan untuk memperoleh
perbaikan. Tahap ini dilaksanakan setelah tindakan selesai dilakukan pada setiap siklus. Dari hasil tahap ini, peneliti dan kolaborator melakukan refleksi dari proses
tindakan.
Tahap 4 : Tahap Refleksi
Kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah terjadi. Istilah refleksi dilaksanakan ketika guru pelaksana sudah selesai melakukan tindakan,