37
sesaat
time-out
merupakan salah satu bentuk
punishment
dalam modifikasi perilaku yang berupa prosedur memindahkan sumber penguat untuk
sementara waktu biasanya 5-15 menit pada saat perilaku sasaran muncul dan tidak dapat memperoleh pengukuhan positif.
Time-out
dapat meredakan perilaku-perilaku tertentu karena memperhatikan prinsip-prinsip penerapan
teknik
time-out
.
E. Hipotesis
Berdasarkan kajian teori dan kerangka pikir yang telah diuraikan diatas, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: “Penerapan
teknik penyisihan sesaat
time-out
efektif untuk mengurangi durasi perilaku tantrum pada anak autis kelas III di SLB Autisme Dian Amanah
Yogyakarta.”
38
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian eksperimen yang bertujuan untuk memperoleh data
dengan melihat dampak dari suatu
treatment
dalam penerapan teknik penyisihan sesaat
time-out
terhadap berkurangnya perilaku tantrum pada autisme kelas IV di SLB Autisma Dian Amanah Yogyakarta. Metode
penelitian yang digunakan adalah
Single Subject Research
SSR .
Single Subject Research
SSR menurut Nana Syaodih Sukmadinata 2005: 209 merupakan penelitian yang dilakukan terhadap subjek tunggal dengan
maksud bahwa penelitian disajikan dan dianalisis berdasarkan subjek secara individual subjek bersifat tunggal, bisa satu orang, dua orang, atau lebih.
Pendapat tersebut ditambahkan oleh Zainal Arifin 2012: 75 bahwa prinsip dasar penelitian SSR adalah meneliti individu dalam dua kondisi, yaitu tanpa
perlakuan dan dengan perlakuan.
B. Desain
Desain yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah desain dengan pengulangan
reversal
dengan pola A-B-A. Desain A-B-A ini menunjukkan adanya hubungan sebab-akibat antara variabel terikat dan variabel bebas yang
lebih kuat Juang Sunanto dkk, 2006: 44. Berikut ini adalah gambaran desain A-B-A menurut Cozby 2009: 202:
A Periode basis I B Periode perlakuan
A Periode basis II
39
Desain ini disebut desain ABA, peneliti harus melakukan prosedur dasar berupa pengamatan dan pengukuran perilaku sasaran selama periode dasar
A1. Melakukan
treatment
intervensi beserta pengukuran perilaku sasaran pada periode perlakuan B serta melakukan pengukuran kembali tanpa
memberikan perlakukan pada periode dasar kedua A2. Creswell 2010: 244 menambahkan bahwa desain A-B-A menerapkan teknik observasi secara
terus menerus pada satu individu utama. Target perilaku dari individu tersebut dibangun sepanjang waktu untuk kemudian dicari perilaku utama
yang menjadi garis dasar
baseline
untuk diteliti. Perilaku dasar ini kemudian dinilai, di
treatment
, sebelum pada akhirnya
treatment
tersebut dihentikan pada tahap akhir penelitian.
Adapun pelaksanaan penelitian
Single Subject Research
SSR dengan desain A-B-A dapat digambarkan dengan bagan seperti berikut Nana
Syaodih S.,2005: 212 : Garis dasar Perlakuan
Garis dasar X X X X X X
O O O O O O O O O O O O O O O O O O
A1 Waktu B
A2
Bagan 1. Desain Eksperimen Subjek Tunggal A-B-A Keterangan bagan 1:
O : simbol aktivitas pengukuran
40
X : simbol pelaksanaan perlakuan intervensi Garis dasar A1 : periode melakukan pengukuran kondisi dengan observasi
tanpa perlakuan. Garis perlakuan B : periode diberikanya perlakuan disertai dengan kegiatan
pengukuran terhadap perilaku subjek. Garis dasar A2 : periode dilakukannya pengukuran perilaku tanpa disertai
dengan pemberian perlakuan. Adapun rincian pelaksanaan penelitian dengan menggunakan desain A-B-A
adalah sebagai berikut : 1.
A
Baseline
I Dalam tahap penelitian ini akan dilakukan dengan observasi sebelum
diberikanya perlakuan. Observasi dilakukan dengan menggunakan pencatatan durasi terhadap lamanya waktu perilaku tantrum pada anak.
Sebelum pengukuran dengan pencatatan durasi dilakukan observasi pra- eksperimen terlebih dahulu dengan melakukan asesmen perilaku supaya
lebih jelas untuk menentukan perilaku sasaran yang akan diperbaharui. Setelah mendapatkan hasil asesmen yang cukup jelas, maka dilakukan
pengukuran dengan pencatatan durasi. Pencatatan durasi terhadap perilaku sasaran dilakukan ketika anak mengikuti pembelajaran di kelas, pada saat
istirahat, maupun pembelajaran di luar kelas. Observasi dilakukan setiap hari senin-kamis selama berturut-turut selama 1 minggu hingga diperoleh
data durasi yang dapat dikatakan stabil. 2.
B
Treatment
perlakuan