Pengertian Kajian Tentang Autisme

18 Joko Yuwono 2012: 29 menambahkan karakteristik autisme adalah sebagai berikut: 1 Asyikbermain dengan dirinya sendiri 2 Dipanggil tidak menoleh c. Perilaku Karakteristik autisme dalam aspek perilaku menurut Galih A Veskarisyanti 2008: 17 adalah sebagai berikut: 1 Adanya suatu kelekatan pada rutinitas atau ritual yang tidak berguna 2 Adanya suatu preokupasi yang sangat terbatas pada suatu pola perilaku yang tidak normal, misalnya duduk di pojok sambil menghamburkan pasir seperti air hujan, yang bisa dilakukannya selama berjam-jam. 3 Adanya gerakan-gerakan motorik aneh yang diulang-ulang seperti menggoyang-goyangkan badan dan geleng-geleng kepala. Menurut Yosfan Afandi 2005: 31, ada diantara mereka yang menunjukkan perilaku motorik berlebihan hiperaktif dan ada juga yang mempunyai perilaku yang kurang hipoaktif . Beberapa dari autisme mengalami koordinasi motorik yang tergangggu seperti kesulitan mengikatkan tali sepatu, mengancing pakaian, menyikat gigi, dan memotong makanan. Beberapa autisme melakukan perilaku yang mebahayakan diri sendiri, seperti menggigit jari hingga berdarah, 19 membenturkan kepala ke tembok, mencubit diri sendiri atau memukul diri sendiri. Ciri-ciri autisme dalam aspek perilaku menurut Joko Yuwono 2009: 28 beberapa di antaranya yaitu : 1 Cuek terhadap lingkungan 2 Perilaku tak terarah: mondar mandir, berlari, memanjat, berputar putar, lompat-lompat, dan sebagainya 3 Kelekatan terhadap benda tertentu 4 Tantrum Edi Purwanta 2012: 116 menambahkan bahwa perilaku berlebihan ditandai dengan self-abuse , seperti memukul, menggigit, mencakar diri sendiri serta agresif, seperti menendang, memukul, menggigit, dan mencubit orang lain. Perilaku berkekurangan pada autisme sering ditunjukkan dengan gangguan bicara seperti melakukan komunikasi non-verbal dan sedikit mengeluarkan kata-kata. Edi Purwanta 2012: 116 menyatakan bahwa perilaku berkekurangan deficit pada autisme ditandai dengan : a Echolalia seperti bicara sendiri. b Menganggap oranglain seperti benda. c Mengalami defisit sensasi, tampak seperti buta dan tuli. d Apabila ia bermain satu permainan, ia akan bermain terus. e Tidak dapat bermain sesuai dengan fungsinya. f Ekspresi yang diberikan tidak sesuai. g Pandangan sering kosong. Handojo 2003: 13 berpendapat bahwa perilaku autisme digolongkan dalam 2 jenis, yaitu perilaku yang eksesif berlebihan dan