30
Pengertian
Time-out
atau penyisihan sesaat menurut Triantoro Safaria 2005: 206 adalah suatu prosedur yang memindahkan sumber
pengukuhan untuk sementara waktu, bila perilaku sasaran muncul sehingga anak tidak dapat memperoleh pengukuhan.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa teknik penyisihan sesaat
time-out
adalah suatu teknik dalam modifikasi perilaku dengan cara memindahkan sumber penguat untuk
sementara waktu biasanya 5-15 menit pada saat perilaku sasaran muncul dan tidak dapat memperoleh pengukuhan positif.
2. Jenis-jenis
Jenis-jenis dari teknik
time-out
ini ada 3 macam yaitu,
nonseclusionary time-out, exclusionary time-out,
dan
seclusionary time- out. Nonseclusionary time-out
adalah prosedur
time-out
yang dilakukan dengan cara guru menata ulang susunan di dalam kelas. Prosedur ini
dilakukan apabila subjek tidak bisa dipindahkan dari ruangan kelas karena beberapa hal.
Exclusionary time-out
merupakan prosedur
time-out
yang dilakukan apabila subjek berperilaku distruptif dan memungkinkan untuk
dipindahkan dari ruangan kelas. Sedangkan
seclusionary time-out
merupakan prosedur
time-out
dengan memindahkan subjek ke tempat atau sebuah ruangan yang benarbenar terisolasi atau ruang yang kosong dan
tertutup Alberto dan Troutman, 1995: 318.
31
3. Kelebihan
Kelebihan penerapan teknik penyisihan sesaat
time-out
menurut Edi Purwanta 2012: 96 adalah meredakan perilaku-perilaku tertentu
karena memperhatikan prinsip-prinsip penerapan teknik
time-out
. Miltenberger 2004: 371 menyatakan bahwa penggunaan
time-out
dapat menurunkan tingkat masalah perilaku dan menjadi sebuah prosedur
penguatan untuk meningkatkan perilaku baru perilaku yang baik yang menggantikan perilaku yang lama perilaku bermasalah.
4. Kelemahan
Kelemahan dari penerapan teknik penyisihan sesaat Edi Purwanta, 2012: 99 berikut adalah sebagai:
a. Berasosiasi Negatif
Menimbulkan efek yang negatif sebagai akibat dari dihilangkanya pengukuhan dengan penyisihan sementara. Teknik penyisihan sesaat
sering diartikan sebagai suatu hukuman yang dapat mencabut sementara kenikmatan yang diperoleh dari lingkungan.
b. Sanksi Hukum
Penerapan perlu persetujuan dari orangtua atau wali subjek karena ada batasan mengenai lama waktu anak-anak boleh disisihkan.
c. Supresi Perilaku Lain
Munculnya perilaku lain selain perilaku sasaran.
32
5. Prinsip penerapan
Penerapan teknik penyisihan sesaat
time-out
dapat efektif apabila mempertimbangkan beberapa aspek dalam persiapan atau pelaksanaanya.
Beberapa pertimbangan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut Martin Pear; Soetarlinah Soekadji dalam Edi Purwanta, 2012: 98:
1. Menghilangkan semua pengukuh pada saat perilaku sasaran muncul dan
pada tempat penyisihan. Adanya pengukuh, negatif maupun positif, menimbulkan perilaku sasaran tetap berulang.
2. Jangan kenakan penyisihan sesaat yang berarti terhindar dari stimuli
aversif pengukuhan negatif. Siswa yang mengganggu temannya karena suasana kelas membosankan, akan mengulangi perilakunya
apabila
time-out
diartikan sebagai situasi yang menyenangkan karena dia boleh meninggalkan kebosanan tersebut.
3. Jangan berikan kesempatan menstimulasi diri selama penyisihan sesaat.
Subjek yang biasa menstimulasi diri seperti melakukan gerak-gerak ritmis, masturbasi, atau melamun, tidak akan berhasil dikenai
penyisihan sesaat, malahan perilaku sasaran akan berulang. Bagi subjek-subjek lain, tempat penyisihan sesaat harus bebas dari stimulan.
4. Perhitungkan kemampuan pelaksanaanya. Penyisihan sesaat terlalu sulit
dilaksanakan bagi subjek-subjek yang melawan, yang sukar disisihkan di tempat penyisihan sesaat. Untuk beberapa subjek yang sudah dewasa
perlu diperhitungan benar-benar mengenai hal ini, karena biasanya mereka akan bangga karena dianggap jagoan oleh teman sebayanya.