28
4. Cara menangani perilaku tantrum
Cara menangani perilaku tantrum dapat dilakukan dengan beberapa hal dibawah ini menurut Rita Eka Izzaty 2005: 131-133 :
1. Melakukan pencegahan dengan mengenali kebiasaan-kebiasaan anak
dan mengetahui secara pasti kondisi pada saat akan timbul perilaku tantrum.
2. Pada saat terjadi tantrum, hendaknya orangtua atau pendidik tetap
tenang dan berusaha menjaga emosinya. 3.
Ketika perilaku tantrum telah berlalu, jangan memberikan hukuman maupun pengukuhan tetapi berikanlah rasa aman kepada anak.
4. Memberikan perhatian minimal pada kemarahan anak dan memastikan
keamanan anak dan orang lain. 5.
Jika kemarahan menyebabkan kekacauan, pindahkan anak dengan cepat ke daerah yang aman atau jauh dari anak-anak lain. Pendidik meminta
anak untuk tenang. 6.
Mengawasi anak dengan teliti untuk mengamati waktu kemarahan paling sering muncul terjadi.
7. Bertemu dengan orangtua anak untuk mendiskusikan penyebab masalah
yang mungkin muncul dan mencari solusinya secara bersamaan. 8.
Menghindari sikap yang mengekang kebebasan anak dalam melakukan aktivitas atau kegiatan diluar kemampuan anak.
9. Bersikap konsisten dalam penanaman disiplin dengan menghindari sifat
mengkritik dan merendahkan harga diri anak.`
29
10. Setelah anak mereda dari perilaku tantrumnya, berikan penjelasan
seperti kerugian dari perilaku yang ditimbulkanya. 11.
Meminta anak untuk mengungkapkan perasaanya dengan kata-kata, tulisan, ataupun gambar sesuai dengan kemampuan anak.
C. Kajian Tentang Teknik Penyisihan Sesaat
Time-Out
1. Pengertian
Time-out
atau penyisihan sesaat dapat didefinisikan sebagai penarikan atau hilangnya kesempatan seseorang untuk mendapatkan
penguatan positif untuk sementara waktu Cooper, Heron, and Heward, 2007: 357.
Time-out
bisa menjadi kekuatan teknik penuh untuk mengelola perilaku mengganggu pada anak-anak, tetapi harus digunakan dengan hati-
hati Alberto Troutman, 2003: 543. Miltenberger 2004: 371 menambahkan bahwa prosedur ini efektif untuk menurunkan perilaku
yang bermasalah.
Time-out
disini sebagai penghilangan kesempatan untuk mendapatkan pengukuhan positif.
Penyisihan sesaat
time-out
ialah suatu teknik memindahkan individu untuk sementara waktu supaya tidak mendapatkan pengukuhan
setelah adanya perilaku sasaran yang muncul Martin Pear, 2009: 153. Taylor, Smiley, Richards 2009: 200 menambahkan bahwa waktu
untuk time-out sudah ditentukan, biasanya antara waktu 5-15 menit.
30
Pengertian
Time-out
atau penyisihan sesaat menurut Triantoro Safaria 2005: 206 adalah suatu prosedur yang memindahkan sumber
pengukuhan untuk sementara waktu, bila perilaku sasaran muncul sehingga anak tidak dapat memperoleh pengukuhan.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa teknik penyisihan sesaat
time-out
adalah suatu teknik dalam modifikasi perilaku dengan cara memindahkan sumber penguat untuk
sementara waktu biasanya 5-15 menit pada saat perilaku sasaran muncul dan tidak dapat memperoleh pengukuhan positif.
2. Jenis-jenis
Jenis-jenis dari teknik
time-out
ini ada 3 macam yaitu,
nonseclusionary time-out, exclusionary time-out,
dan
seclusionary time- out. Nonseclusionary time-out
adalah prosedur
time-out
yang dilakukan dengan cara guru menata ulang susunan di dalam kelas. Prosedur ini
dilakukan apabila subjek tidak bisa dipindahkan dari ruangan kelas karena beberapa hal.
Exclusionary time-out
merupakan prosedur
time-out
yang dilakukan apabila subjek berperilaku distruptif dan memungkinkan untuk
dipindahkan dari ruangan kelas. Sedangkan
seclusionary time-out
merupakan prosedur
time-out
dengan memindahkan subjek ke tempat atau sebuah ruangan yang benarbenar terisolasi atau ruang yang kosong dan
tertutup Alberto dan Troutman, 1995: 318.