Kelebihan Kelemahan Kajian Tentang Teknik Penyisihan Sesaat

35 Penerapan teknik penyisihan sesaat time-out dapat dilakukan dengan menambahkan langkah-langkah sebagai berikut Triantoro Safaria, 2005: 207 : a. Terapkan teknik time out seketika setelah perilaku sasaran muncul dan bawa subjek ke tempat penyisihan sesaat. b. Selagi membawanya, katakan misalnya: “engkau harus pergi dari sini jika engkau berkelahi ”. c. Letakkan subjek di tempat penyisihan sesaat dengan cepat dan tanpa komentar lagi. Kunci jika tempat penyisihan sesaat adalah sebuah kamar. d. Sisihkan subjek selama 2 menit atau beberapa menit yang dianggap efektif. Bila subjek menendang atau menjerit selama penyisihan dihitung sejak ulahnya berhenti. e. Bila penyisihan selesai, keluarkan subjek tanpa komentar, tanpa diskusi, bila ingin diskusi mengenai ini, cari waktu lain dan diskusikan secara singkat. f. Jangan gunakan penyisihan sesaat untuk perilaku-perilaku yang tidak gawat. Lebih baik gunakan prosedur penghapusan. g. Jangan gunakan penyisihan sesaat jika perilaku sasaran hanya dilaporkan yang berarti sudah tertunda dan sudah ada perilaku sasaran berlangsung. h. Pertahankan konsistensi. Kenakan penyisihan sesaat juga bila perilaku sasaran ditujukan pada orang lain. 36

D. Kerangka Berpikir

Sebagaimana telah dipaparkan dalam kajian pustaka bahwa autisme adalah salah satu gangguan perkembangan anak yang berpengaruh terhadap komunikasi verbal, non-verbal, dan interaksi sosial, ditandai dengan gangguan pada aspek perilaku, interaksi sosial, komunikasi dan bahasa, serta gangguan emosi dan persepsi sensori bahkan pada aspek motoriknya. Autisme umumnya memiliki masalah dalam aspek perilakunya. Salah satu penyandang autisme kelas III di SLB Autisma Dian Amanah Yogyakarta memiliki gangguan perilaku yang ditandai dengan perilaku tantrum. Perilaku tantrum ini menurut para ahli merupakan perilaku yang berlebihan axcessive . Bentuk perilaku tantrum yang muncul pada anak berupa menangis dalam rentang waktu yang lama. Perilaku tantrum yang timbul disebabkan oleh keinginan berupa aktivitas atau benda yang tidak terpenuhi atau kegiatan yang diberikan tidak sesuai dengan keinginan anak. Anak kesulitan dalam mengungkapkan perihal yang diinginkan sehingga subjek meluapkan kekesalan atau kejengkelan dengan perilaku tantrum menangis. Perilaku tantrum pada anak sangat mengganggu kegiatan proses pembelajaran di sekolah. Suara yang ditimbulkan sangat keras sehingga dapat didengar oleh seluruh penghuni sekolah. Oleh karena itu, perilaku tantrum harus ditangani. Berbagai upaya sudah dilakukan oleh beberapa tenaga pengajar di sekolah, dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan teknik penyisihan sesaat time-out untuk mengurangi perilaku tantrum. Teknik penyisihan