Pendalaman Penjelasan Dialog kelas Diskusi kelompok

101 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

2. Pendalaman

• Guru mengajak para peserta didik untuk mendalami isipesan dari cerita kemudian membuat pertanyaan-pertanyaan untuk di diskusikan bersama. Pertanyaan- pertanyaan misalnya; 1. Siapakah IJ Kasimo 2. Apa saja karyanya 3. Apa pandangannya tentang politik sebagai seorang Awam Katolik? 4. Apa yang dapat anda teladani dari Bp. IJ. Kasimo?

3. Penjelasan

• Guru memberikan penjelasan atas hasil diskusi, misalnya; - Semangat Ajaran Sosial Gereja ASG yang menekankan kemerdekaan, persamaan hak dan persatuan bangsa mendorong IJ. Kasimo untuk aktif di berbagai organisasi pergerakan dan politik. - Melalui Partai Katolik yang didirikannya IJ. Kasimo bersaksi bahwa iman katolik adalah iman yang harusnya menggema dalam hidup bermasyarakat sehari-hari. - IJ. Kasimo melihat politik sebagai sebuah sarana perjuangan yang harus dilaksanakan dengan menjunjung kemanusiaan dan kesejahteraan masyarakat. Langkah kedua 2: Menggali Makna Awam dan Kerasulan Awam dalam Ajaran Gereja Katolik

1. Dialog kelas

• Guru mengajak para peserta didik untuk mengungkapkan pemahamannya tentang makna Kaum Awam dan keRasulan Awam menurut ajaran Gereja Katolik.

2. Diskusi kelompok

• Guru mengajak para peserta didik untuk berdiskusi dalam kelompok tentang makna Awam dan Kerasulan Awam menurut ajaran Gereja Katolik, berikut ini. “Siapakah Kaum Awam itu?” “Yang dimaksud dengan istilah Awam disini ialah semua orang beriman kristiani kecuali mereka yang termasuk golongan Imam atau status religius yang diakui dalam Gereja. Jadi kaum beriman kristiani, yang berkat babtis telah menjadi anggota tubuh Kristus, terhimpun menjadi Umat Allah, dengan cara mereka sendiri ikut Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id 102 Buku Guru Kelas XI SMASMK mengemban tugas Imamat, kenabian dan rajawi Kristus, dengan demikian sesuai dengan kemampuan mereka melaksanakan perutusan segenap Umat kristiani dalam Gereja dan di dunia. Ciri khas dan istimewa Kaum Awam yakni sifat keduniaannya. Sebab mereka yang termasuk golongan Imam, meskipun kadang-kadang memang dapat berkecimpung dalam urusan-urusan keduniaan, juga dengan mengamalkan profesi keduniaan, berdasarkan panggilan khusus dan tugas mereka terutama diperuntukkan bagi pelayanan suci. Sedangkan para religius dengan status hidup mereka memberi kesaksian yang cemerlang dan luhur, bahwa dunia tidak dapat diubah dan dipersembahkan kepada Allah, tanpa semangat Sabda bahagia. Berdasarkan panggilan mereka yang khas, Kaum Awam wajib mencari kerajaan Allah, dengan mengurusi hal-hal yang fana dan mengaturnya seturut kehendak Allah. Mereka hidup dalam dunia, artinya: menjalankan segala macam tugas dan pekerjaan duniawi, dan berada ditengah kenyataan biasa hidup berkeluarga dan sosial. Hidup mereka kurang lebih terjalin dengan itu semua. Di situlah mereka dipanggil oleh Allah, untuk menunaikan tugas mereka sendiri dengan dijiwai semangat Injil, dan dengan demikian ibarat ragi membawa sumbangan mereka demi pengudusan dunia bagaikan dari dalam. Begitulah mereka memancarkan iman, harapan dan cinta kasih terutama dengan kesaksian hidup mereka, serta menampakkan Kristus kepada sesama. Jadi tugas mereka yang istimewa yakni: menyinari dan mengatur semua hal-hal fana, yang erat-erat melibatkan mereka, sedemikian rupa, sehingga itu semua selalu terlaksana dan berkembang menurut kehendak Kristus, demi kemuliaan Sang Pencipta dan Penebus”. Lumen Gentium, Art. 31

3. Melaporkan hasil diskusi kelompok