36 Buku Guru Kelas XI SMASMK
Ketentuan pensekoran: Sangat Baik
= Skor 4 Baik
= Skor 3 Cukup
= Skor 2 Kurang
= Skor 1
2. Penilaian Pengetahuan Tes tertulis :
1. Apa arti Gereja? 2. Apa arti Gereja sebagai Umat Allah?
3. Apa dasar biblis Alkitab tentang Gereja sebagai Umat Allah? 4. Apa isi ajaran Gereja tentang Gereja sebagai Umat Allah?
5. Apa ciri-ciri Gereja sebagai Umat Allah? 6. Apa dasar dan konsekuensi Gereja sebagai Umat Allah?
7. Apa makna Gereja sebagai persekutuan? 8. Mengapa Gereja sebagai persekutuan Umat harus terbuka?
9. Apa makna Gereja menurut AG, art. 10 10. Apa makna ajaran Kitab Suci tentang Gereja sebagai persekutuan yang terbuka?
11. Apa saja kegiatan yang dapat kamu lakukan untuk menunjukkan bahwa kamu
adalah anggota Umat Allah yang sungguh terbuka kepada temanmu yang berkeyakinan lain?
3. Penilaian Keterampilan:
Nontes Cobalah untuk berbicara, berkomunikasi dengan orangtuamu, juga ketua lingkungan
atau ketua atau pengurus kelompok Umat basismu tentang kegiatan yang akan kamu lakukan di tengah keluarga, dalam rangka mewujudkan Gereja sebagai Umat
Allah dan Gereja sebagai persekutuan yang terbuka. Buat laporan secara tertulis dan diketahuiditandatangani oleh orangtuawalimurid.
Kegiatan Remedial
Bagi peserta didik yang belum memahami Bab ini, diberikan remidial dengan kegiatan:
1. Guru menyampaikan pertanyaan kepada peserta didik akan hal-hal apa saja yang belum mereka pahami.
2. Berdasarkan hal-hal yang belum mereka pahami, guru mengajak peserta didik untuk mempelajari kembali dengan memberikan bantuan peneguhan-peneguhan
yang lebih praktis.
Diunduh dari
http:bse.kemdikbud.go.id
37 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
3. Guru memberikan penilaian ulang untuk penilaian pengetahuan, dengan pertanyaan yang lebih sederhana, sesuai dengan kondisi peserta didik.
Kegiatan Pengayaan
Bagi peserta didik yang telah memahami Bab ini, diberikan pengayaan dengan kegiatan:
1. Guru meminta peserta didik untuk melakukan studi pustaka ke perpustakaan atau mencari di koran majalah untuk menemukan cerita kisah tentang perwujudan
kehidupan Gereja sebagai Umat Allah dan Gereja sebagai persekutuan yang terbuka.
2. Hasil temuannya ditulis dalam laporan tertulis yang berisi gambaran singkat dari kisah atau cerita tersebut.
Diunduh dari
http:bse.kemdikbud.go.id
38 Buku Guru Kelas XI SMASMK
Bab II
Sifat-Sifat Gereja
Pada bab pertama, telah dibahas pelajaran tentang makna Gereja sebagai persekutuan orang-orang yang dipanggil dan dihimpun oleh Allah sendiri. Karena
itu Gereja adalah suatu persekutuan yang khas. Pada bab ini kita akan membahas sifat-sifat Gereja yang tentunya mempunyai kaitan dengan makna dan hakikat Gereja
itu sendiri. Syahadat iman Gereja Katolik dirumuskan dalam doa kredo credere = percaya. Ada dua rumusan kredo yaitu rumusan pendek dan rumusan panjang.
Syahadat rumusan pendek disebut Syahadat Para Rasul karena menurut tradisi syahadat ini disusun oleh para rasul. Yang panjang disebut Syahadat Nikea yang
disahkan dalam Konsili Nikea 325 yang menekankan keilahian Yesus. Dikemudian hari lazim disebut sebagai Syadat Nikea-Konstantinopel karena berhubungan dengan
Konsili Konstantinopel I 381. Pada Konsili ini ditekankan keilahian Roh Kudus yang harus disembah dan dimuliakan bersama Bapa dan Putera.Syahadat inilah yang lebih
banyak digunakan dalam liturgi-liturgi Gereja Katolik. Di dalam rumusan syahadat panjang itu pada bagian akhir dinyatakan keempat sifat atau ciri Gereja Katolik : satu,
kudus, katolik dan apostolik.
1. Gereja itu “satu” karena Roh Kudus yang mempersatukan para anggota jemaat satu sama lain dengan para kepala atau pimpinan jemaat uskup baik partikular
maupun universal Paus yang berkedudukan di Vatikan. 2. Gereja itu “kudus” karena berkat Roh Kudus yang menjiwai-Nya, Gereja bersatu
dengan Tuhan, satu-satunya yang dari diri-Nya sendiri kudus. 3. Gereja itu “katolik”, “menyeluruh”, “am” atau “umum” karena tersebar di seluruh
dunia sehingga mencakup semua. 4. Gereja itu “apostolik” karena warganya dikatakan “anggota umat Allah” jika
bersatu dengan pusat-pusat Gereja yang mengakui diri sebagai tahta para Rasul apostoloi.
Keempat sifat Gereja itu saling kait mengait, tetapi tidak merupakan rumus yang siap pakai. Gereja memahaminya dengan mereleksikan dirinya sendiri dengan karya
Diunduh dari
http:bse.kemdikbud.go.id
39 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
Roh Kudus di dalam dirinya. Gereja itu Ilahi sekaligus insani, berasal dari Yesus dan berkembang dalam sejarah. Gereja itu bersifat dinamis, tidak sekali jadi dan statis,
oleh karena itu sifat-sifat Gereja tersebut harus selalu diperjuangkan. Pada bab ini, berturut-turut kita akan membahas pokok bahasan pelajaran
tentang: A. Gereja yang Satu
B. Gereja yang kudus, C. Gereja yang Katolik,
D. Gereja yang Apostolik.
Diharapkan agar setelah menyelesaikan pembelajaran ini peserta didik dapat me- miliki pemahamahan yang baik tentang makna dan hakikat sifat-sifat Gereja serta
mampu menghayatinya dalam hidup sehari-hari sebagai anggota Gereja.
Kompetensi Inti
1. Memahami pengetahuan faktual, konseptual dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata 2. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret menggunakan, mengurai,
merangkai, memodiikasi, dan membuat dan ranah abstrak menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandangteori.
Diunduh dari
http:bse.kemdikbud.go.id
40 Buku Guru Kelas XI SMASMK
A. Gereja yang Satu