Penjelasan Gereja yang Satu

45 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Efesus 4:3-6 3 Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera: 4 satu tubuh, dan satu Roh, sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan yang terkandung dalam panggilanmu, 5 satu Tuhan, satu iman, satu baptisan, 6 satu Allah dan Bapa dari semua, Allah yang di atas semua dan oleh semua dan di dalam semua. Matius 16:16-19 16 Maka jawab Simon Petrus: “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup” 17 Kata Yesus kepadanya: “Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga. 18 Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. 19 Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kau ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kau lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga.”

2. Penjelasan

• Setelah para peserta didik berdiskusi dalam kelompok dan mempresentasikannya, guru memberikan penjelasan tentang sifat Gereja yang satu sebagai berikut: - Allah berkenan menghimpun orang-orang yang beriman akan Kristus menjadi Umat Allah lih. 1Ptr 2: 5-10 dan membuat mereka menjadi satu tubuh lih. 1Kor 12: 12. Tetapi, bagaimana rencana Allah itu dilaksanakan oleh setiap orang Kristen? Semangat persatuan harus selalu dipupuk dan diperjuangkan oleh setiap orang Kristen itu sendiri. - Kesatuan Gereja pertama-tama adalah kesatuan iman lih. Ef 4: 3-6 yang mungkin dirumuskan dan diungkapkan secara berbeda-beda. - Kristus memang mengangkat Petrus menjadi ketua para rasul, supaya kolegialitas para rasul tetap satu dan tidak terbagi. Di dalam diri Petrus, Kristus menetapkan asas dan dasar kesatuan iman serta persekutuan yang tetap kelihatan. Kesatuan ini tidak boleh dilihat pertama-tama secara universal. Tidak hanya Paus tetapi masing-masing uskup pemimpin Gereja lokal menjadi asas dan dasar yang kelihatan dari kesatuan dalam Gereja. - Kristus akan tetap mempersatukan Gereja, tetapi dari pihak lain disadari pula bahwa perwujudan konkret harus diperjuangkan dan dikembangkan serta disempurnakan terus menerus. Oleh karena itu kesatuan iman mendorong semua orang Kristen supaya mencari “persekutuan” dengan semua saudara seiman. - Kesatuan Gereja pertama-tama harus diwujudkan dalam persekutuan konkret antara orang beriman yang hidup bersama dalam satu negara atau daerah yang Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id 46 Buku Guru Kelas XI SMASMK sama. Tuntutan zaman dan tantangan masyarakat merupakan dorongan kuat untuk menggalang kesatuan iman dalam menghadapi tugas bersama. Kesatuan Gereja terarah kepada kesatuan yang jauh melampaui batas-batas Gereja dan terarah kepada kesatuan semua orang yang “berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni” 2Tim 2: 22. - Kesatuan Gereja itu terungkap dalam: Kesatuan iman para anggotanya; Kesatuan iman ini bukan kesatuan yang statis, tetapi kesatuan yang dinamis. Iman adalah prinsip kesatuan batiniah Gereja. Kesatuan dalam pimpinannya, yaitu hierarki; Hierarki mempunyai tugas untuk mempersatukan umat. Hierarki sering dilihat sebagai prinsip kesatuan lahiriah dari Gereja. Kesatuan dalam kebaktian dan kehidupan sakramental. Kebaktian dan sakramen-sakramen merupakan ekspresi simbolis dari kesatuan Gereja itu lih. Ef 4: 3-6.

3. Menyimak Ajaran Gereja tentang Kesatuan Gereja