218 Buku Guru Kelas XI SMASMK
pengadilan dalam hal penangkapan, penggeledahan, penahanan, penganiayaan, dan sebagainya; hak atas partisipasi dalam pemerintahan berpolitik, dan lain-lain. Hak-
hak ekonomi, sosial, dan budaya lebih menyangkut hidup kemasyarakatan dalam arti luas dan menjamin agar orang dapat mempertahankan kemerdekaan. Hak-hak itu
meliputi: hak mendirikan keluarga serta hak atas kerja, hak atas pendidikan, hak atas tingkat kehidupan yang layak bagi dirinya sendiri dan keluarga, dan hak atas jaminan
waktu sakit dan di hari tua. Ada pula hak atas lingkungan hidup yang sehat serta hak para bangsa atas perdamaian.
Pada pembelajaran ini, peserta didik dibimbing untuk memahami makna dan hakikat hak asasi manusia, khususnya menurut piagam HAM PBB dan menghayati
serta mengamalkannya memperjuangkan dalam hidupnya sehari-hari sebagai manusia yang bermartabat mulia, sesuai norma-norma universal serta norma ajaran
kristiani.
Kegiatan Pembelajaran
Pembuka: Doa
• Guru mengajak para peserta didik untuk mengawali pembelajaran dengan doa, misalnya
Bapa yang penuh kasih, Pada pelajaran ini kami akan mempelajari tema tentang Hak Asasi Manusia” yaitu
hak yang melekat pada diri setiap manusia yang Engkau anugerahkan kepada kami. Bimbinglah kami agar mampu memahami makna Hak Asasi Manusia itu sehingga
ikut memperjuangkannya dalam hidup kami. Demi Yesus Kristus, Tuhan dan Juruse- lamat kami. Amin.
Langkah Pertama: Mendalami Makna Hak Asasi Manusia 1. Dialog
• Guru mengajak para peserta didik untuk menyampaikan pemahamannya tentang hak asasi manusia, misalnya dengan pertanyaan, “kamu pernah mendengar istilah
Hak Asasi Manusia HAM? Apa artinya?”
2. Mengamati dan mendalami kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia di dunia
• Guru mengajak para peserta didik menyebutkan berbagai jenis pelanggaran HAM di dunia yang mereka ketahui.
Diunduh dari
http:bse.kemdikbud.go.id
219 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
• Guru mengajak para peserta didik untuk mengklasiikasikan jenis-jenis pelanggaran HAM yang telah disebutkan sebelumnya.
3. Menyimak CeritaBerita
• Guru mengajak para peserta didik untuk membaca dan menyimak kisah berikut ini:
Vietnam Dituduh Menggunakan Nap Kriminal untuk Menyiksa Tahanan Politik
Para petugas penjara sipir di Vietnam menggunakan “para narapidana kriminal” untuk menyiksa tahanan politik tapol, demikian petisi yang ditandatangani oleh 15
tokoh agama berbagai negara. Petisi, yang ditandatangani oleh empat pemimpin Buddha, tiga pemimpin Katolik,
tiga pemimpin Cao Dai dan lima pemimpin Protestan, mendesak pembebasan 14 pemuda “dan banyak pemuda lain yang sedang ditahan.”
Petisi itu menyatakan bahwa para pejabat menggunakan “kekuasaan, kekerasan dan kebohongan untuk menyiksa para tapol.” Petisi itu menuntut bahwa “pemerintah
tidak menggunakan napi kriminal untuk menyerang dan menyiksa tapol sebagaimana telah dialami orang-orang muda tersebut, terutama penjara tidak digunakan untuk
hukuman isik, penyiksaan dalam rangka … memaksa mereka untuk mengaku.”
Situs Kongregasi Redemptoris di Vietnam pada 2 Oktober menerbitkan teks petisi itu dalam bahasa Inggris. Ke-14 pemuda tapol tersebut beragama Katolik dan
Protestan, kata petisi itu. Petisi itu secara khusus meminta salah satu dari mereka, Do hi Minh Hanh, seorang mahasiswa, dibebaskan dengan alasan kesehatan.
“Pemerintah harus membawa mereka ke rumah sakit untuk perawatan medis atau mengizinkan mereka keluar dengan jaminan sehingga mereka bisa mengobati
penyakit dan luka-luka yang diderita mereka. Kasus yang paling memprihatinkan adalah Do hi Minh Hanh,” kata petisi itu. Petisi ini ditujukan kepada berbagai pihak,
dari anggota parlemen Vietnam hingga PBB, dan ASEAN, “pemerintah negara- negara demokrasi” serta “mitra Vietnam diluar dan di Vietnam.”
Ia mengatakan 14 pemuda yang disebutkan dalam petisi itu telah ditahan “hanya menuntut aspirasi mereka dan tidak melarang konstitusi, seperti membagikan
selebaran … menulis artikel di internet mempromosikan kebebasan dan demokrasi … berpartisipasi dalam organisasi dan partai politik non-komunis serta membela
hak-hak pekerja dan … warga negara.” Mereka ditahan hanya “memiliki aspirasi politik berbeda,” kata petisi itu.
Redemptoris adalah “salah satu kelompok yang paling vokal menyerukan keadilan dan hak asasi manusia di Vietnam,” demikian kelompok hak Christian Solidarity
Worldwide CSW berkomentar pada akhir pekan. “Namun, petisi itu penting yang ditandatangani oleh para pemuka agama mewakili sejumlah agama,” kata CSW.
Sumber: Vietnam accused of using inmates as torturers http:indonesia.ucanews.com 06102013
Diunduh dari
http:bse.kemdikbud.go.id
220 Buku Guru Kelas XI SMASMK
4. Pendalaman