Penularan HIVAIDS Gejala infeksi HIVAIDS

308 Buku Guru Kelas XI SMASMK - Infeksi HIV menyebabkan hancurnya limfosit, yaitu limfosit penolong, dan itu menyebabkan sistem dalam tubuh untuk melindungi dirinya terhadap infeksi kanker menjadi lemah. Infeksi HIV juga menyebabkan gangguan pada limfosit B limfosit yang menghasilkan antibodi dan sering kali menyebabkan produksi antibodi yang berlebihan. Antibodi ini terutama ditujukan untuk melawan HIV dan infeksi yang dialami penderita, tetapi antibodi ini tidak banyak membantu dalam melawan berbagai infeksi opportunistik pada AIDS. Karena pada saat yang bersamaan, penghancuran limfosit cd4+ oleh virus akan menyebabkan berkurangnya kemampuan sistem kekebalan tubuh dalam organisme dan sasaran baru yang harus diserang.

3. Penularan HIVAIDS

Penularan HIV terjadi melalui kontak dengan cairan tubuh yang mengandung sel terinfeksi atau partikel virus. Yang dimaksud dengan cairan tubuh di sini adalah darah, semen, cairan vagina, cairan serebrospinal, dan air susu ibu. Dalam konsentrasi yang lebih kecil, virus juga terdapat di dalam air mata, air kemih, dan air ludah. HIV ditularkan melalui cara-cara berikut: - Hubungan seksual dengan penderita, di mana selaput lendir mulut, vagina, atau rektum berhubungan langsung dengan cairan tubuh yang terkontaminasi. - Suntikan atau infus darah yang terkontaminasi, seperti yang terjadi pada transfusi darah, pemakaian jarum bersama-sama, atau tidak sengaja tergores oleh jarum yang terkontaminasi virus HIV. - Pemindahan virus dari ibu yang terinfeksi kepada anaknya sebelum atau selama proses kelahiran atau melalui ASI. Kemungkinan terinfeksi oleh HIV meningkat jika kulit atau selaput lendir robek atau rusak, seperti yang terjadi pada hubungan seksual yang kasarpemerkosaan, baik melalui vagina maupun melalui anus. - Penelitian menunjukkan kemungkinan penularan HIV sangat tinggi pada pasangan seksual yang menderita herpes, siilis, atau penyakit kelamin lainnya, yang mengakibatkan kerusakan pada permukaan kulit. - Penularan HIV juga dapat terjadi pada oral seks hubungan seksual melalui mulut, walaupun lebih jarang. - Virus HIV pada penderita wanita yang sedang hamil dapat ditularkan kepada janinnya pada awal kehamilan melalui plasenta atau pada saat persalinan melalui jalan lahir. Anak-anak yang sedang disusui oleh ibu yang terinfeksi HIV juga dapat tertular melalui ASI.

4. Gejala infeksi HIVAIDS

Beberapa penderita menampakkan gejala yang menyerupai Mononukleosis infeksiosa dalam waktu beberapa minggu setelah terinfeksi. Gejalanya berupa demam, ruam-ruam, pembengkakan kelenjar getah bening, dan rasa tidak enak badan yang Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id 309 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti berlangsung selama 3-14 hari. Sebagian besar gejala akan menghilang, meskipun kelenjar getah bening tetap membesar. Selama beberapa tahun, gejala lainnya tidak muncul. Tetapi sejumlah besar virus segera akan ditemukan di dalam darah dan cairan tubuh lainnya, sehingga penderita dapat menularkan penyakitnya. Dalam waktu beberapa bulan setelah terinfeksi, penderita dapat mengalami gejala- gejala yang ringan secara berulang yang belum benar-benar menunjukkan suatu AIDS. Penderita dapat menunjukkan gejala-gejala infeksi HIV dalam waktu beberapa tahun sebelum terjadinya infeksi atau tumor yang khas untuk AIDS. Gejalanya berupa: pembengkakan kelenjar getah bening, penurunan berat badan, demam, perasaan tidak enak badan, lelah, diare berulang, anemia, thrush infeksi jamur di mulut. Langkah Kedua: Mendalami Pandangan Gereja tentang Hubungan antara Narkoba dan HIVAIDS

1. Dialog