102 Buku Guru Kelas XI SMASMK
mengemban tugas Imamat, kenabian dan rajawi Kristus, dengan demikian sesuai dengan kemampuan mereka melaksanakan perutusan segenap Umat kristiani dalam
Gereja dan di dunia. Ciri khas dan istimewa Kaum Awam yakni sifat keduniaannya. Sebab mereka yang termasuk golongan Imam, meskipun kadang-kadang memang
dapat berkecimpung dalam urusan-urusan keduniaan, juga dengan mengamalkan profesi keduniaan, berdasarkan panggilan khusus dan tugas mereka terutama
diperuntukkan bagi pelayanan suci. Sedangkan para religius dengan status hidup mereka memberi kesaksian yang cemerlang dan luhur, bahwa dunia tidak dapat diubah
dan dipersembahkan kepada Allah, tanpa semangat Sabda bahagia. Berdasarkan panggilan mereka yang khas, Kaum Awam wajib mencari kerajaan Allah, dengan
mengurusi hal-hal yang fana dan mengaturnya seturut kehendak Allah. Mereka hidup dalam dunia, artinya: menjalankan segala macam tugas dan pekerjaan duniawi,
dan berada ditengah kenyataan biasa hidup berkeluarga dan sosial. Hidup mereka kurang lebih terjalin dengan itu semua. Di situlah mereka dipanggil oleh Allah,
untuk menunaikan tugas mereka sendiri dengan dijiwai semangat Injil, dan dengan demikian ibarat ragi membawa sumbangan mereka demi pengudusan dunia bagaikan
dari dalam. Begitulah mereka memancarkan iman, harapan dan cinta kasih terutama dengan kesaksian hidup mereka, serta menampakkan Kristus kepada sesama. Jadi
tugas mereka yang istimewa yakni: menyinari dan mengatur semua hal-hal fana, yang erat-erat melibatkan mereka, sedemikian rupa, sehingga itu semua selalu terlaksana
dan berkembang menurut kehendak Kristus, demi kemuliaan Sang Pencipta dan Penebus”. Lumen Gentium, Art. 31
3. Melaporkan hasil diskusi kelompok
• Guru meminta setiap kelompok untuk menyampaikan hasil diskusinya di depan kelas.
4. Menyimak ajaran Gereja
• Guru mengajak para peserta didik untuk membaca, dan menyimak dokumen berikut ini.
Hubungan Kaum Awam dengan Hierarki “Dari harta-kekayaan rohani Gereja Kaum Awam, seperti semua orang beriman
kristiani, berhak menerima secara melimpah melalui pelayanan para Gembala hierarkis, terutama bantuan sabda Allah dan sakramen-sakramen. Hendaklah para
Awam mengemukakan kebutuhan-kebutuhan dan keinginan-keinginan mereka kepada para Imam, dengan kebebasan dan kepercayaan, seperti layaknya bagi
anak-anak Allah dan saudara-saudara dalam Kristus. Sekadar ilmu-pengetahuan, kompetensi dan kecakapan mereka para Awam mempunyai kesempatan, bahkan
kadang-kadang juga kewajiban, untuk menyatakan pandangan mereka tentang hal-
Diunduh dari
http:bse.kemdikbud.go.id
103 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
hal yang menyangkut kesejahteraan Gereja. Bila itu terjadi, hendaklah itu dijalankan melalui lembaga-lembaga yang didirikan gereja untuk itu, dan selalu dengan jujur,
tegas dan bijaksana, dengan hormat dan cinta kasih terhadap mereka, yang karena tugas suci bertindak atas nama Kristus.
Hendaklah para Awam, seperti semua orang beriman kristiani, mengikuti teladan Kristus, yang dengan ketaatan-Nya sampai mati, membuka jalan yang membahagiakan
bagi semua orang, jalan kebebasan anak-anak Allah. Hendaklah mereka dengan ketaatan kristiani bersedia menerima apa yang ditetapkan oleh para Gembala
hierarkis sejauh menghadirkan Kristus, sebagai guru dan pemimpin dalam Gereja. Dan janganlah mereka lupa mendoakan di hadirat Allah para pemimpin mereka,
sebab para pemimpin itu berjaga karena akan memberi pertanggungjawaban atas jiwa-jiwa kita, supaya itu mereka jalankan dengan gembira tanpa keluh-kesah lih.
Ibr 13:1.
Sebaliknya hendaklah para Gembala hierarkis mengakui dan memajukan martabat serta tanggung jawab Kaum Awam dalam gereja. Dan hendaklah mereka diberi
kebebasan dan keleluasaan untuk bertindak; bahkan mereka pantas diberi hati, supaya secara spontan memulai kegiatan-kegiatan juga. Hendaklah para Gembala
dengan kasih kebapaan, penuh perhatian dalam Kristus, mempertimbangkan prakarsa-prakarsa , usul-usul serta keinginan-keinginan yang diajukan oleh Kaum
Awam. Hendaklah para Gembala dengan saksama mengakui kebebasan sewajarnya, yang ada pada semua warga masyarakat duniawi.
Dari pergaulan persaudaraan antara Kaum Awam dan para Gembala itu boleh diharapkan banyak manfaat bagi Gereja. Sebab dengan demikian para Awam
diteguhkan kesadaran bertanggungjawab dan ditingkatkan semangat. Lagi pula tenaga Kaum Awam lebih mudah digabungkan dengan karya para Gembala. Sebaliknya,
dibantu oleh pengalaman para Awam, para Gembala dapat mengadakan penegasan yang lebih jelas dan tepat dalam perkara-perkara rohani maupun jasmani. Dengan
demikian seluruh Gereja, dikukuhkan oleh semua anggotanya akan menunaikan secara lebih tepat perutusannya demi kehidupan dunia.Lumen Gentium artikel 37
5. Diskusi