Apa pesan yang Tuhan Yesus sampaikan tentang kekhawatiran? Menurutmu, apakah pesan ini dapat diterapkan dalam hidupmu sehari-hari? Mengapa selaku anak-anak Tuhan, kita tidak perlu putus asa? Apa yang perlu kita lakukan agar kita tidak khawatir atau putus

Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 67

D. Rangkuman

Putus asa adalah keadaan dimana seseorang tidak memiliki harapan. Jadi, putus asa adalah kebalikan dari kondisi berpengharapan. Tuhan Yesus mengajarkan kita untuk tidak berputus asa dan kuatir terhadap hidup ini, karena Allah Bapa memelihara kita dengan sungguh baik. Allah Bapa memberikan kepada kita apa yang kita butuhkan untuk kebaikan kita, dan bukan memberikan apa yang semata-mata kita inginkan. Tuhan Yesus mengajarkan kita untuk meminta kepada Allah Bapa apa yang memang kita butuhkan.

E. Penilaian

Penilaian terhadap pemahaman dan tanggapan peserta didik untuk topik bahasan ini berlangsung sepanjang kegiatan, jadi bukan sekedar di bagian akhir. Pada akhir pelajaran, guru dapat menanyakan peserta didik hal-hal berikut: 1. Apa pesan yang Tuhan Yesus sampaikan tentang kekhawatiran? Peserta didik diharapkan bukan hanya menerima, tapi sungguh- sungguh mempraktikkan dalam hidupnya bahwa kekhawatiran tidak perlu ada dalam kehidupan anak-anak Tuhan. Guru bisa meminta peserta didik menghafalkan Matius 6: 33 sebagai pegangan menghadapi khawatir dan putus asa. 2. Menurutmu, apakah pesan ini dapat diterapkan dalam hidupmu sehari-hari? 3. Mengapa selaku anak-anak Tuhan, kita tidak perlu putus asa? Jawaban yang paling sederhana adalah, karena Tuhan menginginkan yang terbaik untuk kita sebagai anak-anak-Nya. Bila kita putus asa, kita melupakan bahwa Tuhan tetap memperhatikan kita dan memberikan pertolongan pada waktu-Nya. Inilah yang menjadi senjata kita untuk menghadapi kehidupan yang sulit di dunia. Bila peserta didik dapat menjawab pertanyaan ini dengan baik, ajak mereka untuk membagikan pemahaman ini kepada orang-orang lain di sekitar mereka. Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id 68 Buku Guru Kelas VIII SMP 4. Apa yang perlu kita lakukan agar kita tidak khawatir atau putus asa? Pertanyaan ini hendaknya dijawab peserta didik tanpa melihat kembali catatan pelajaran atau buku pelajaran, karena jawabnya sederhana: Mengutamakan Tuhan dalam hidup, ingat janji-janji-Nya, dan percaya bahwa Tuhan akan memenuhi janji-Nya pada waktu yang tepat. Pertemuan diakhiri dengan doa penutup. Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 69 Penjelasan Bab IV Dampak dari Hidup Beriman dan Pengharapan Daniel 3:16-18; Yakobus 1:2-8; Yakobus 2:14-17; 1 Petrus 1:21 Kompetensi Inti Kompetensi Dasar 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya. 1.1 Mensyukuri makna hidup beriman dan berpengharapan. 2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, didiplin, tanggung jawab, peduli toleransi, gotong royong, santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. 2.1.1. Menunjukkan sikap hidup beriman dan berpengharapan relasi dengan sesama. 3. Memahami dan menerapkan pengetahuan factual, konseptual dan procedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata. 3.1.1. Memahami arti sikap hidup beriman dan berpengharapan relasi dengan sesama. 4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkrit menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat dan ranah abstrak menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandangteori. 4.1.1. Menyajikan cara hidup beriman dan berpengharapan dalam bentuk nyata. Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id 70 Buku Guru Kelas VIII SMP 70 Buku Guru Kelas VIII SMP Indikator Hasil Belajar: 1. Menjelaskan arti dan kaitan antara beriman dan berpengaharapan 2. Menjabarkan tokoh Alkitab yang menjadi panutannya dalam hal beriman dan berpengharapan serta apa alas an memilih tokoh tersebut. 3. Menalar dan membuat perbandingan dua buah cerita yang ada dalam buku siswa serta nilai-nilai yang dapat dijadikan teladan dalam hal beriman dan berpengharapan dari tokoh yang ada dalam dua buah cerita tersebut. 4. Memperbandingkan mengenai wujud beriman dan berpengharapan menurut Alkitab dengan praktik kehidupan siswa.

A. Pengantar