52
Buku Guru
Kelas VIII SMP
Pengharapan Simeon tidak sia-sia. Suatu hari, Roh Kudus menggerakkan hatinya untuk datang ke Bait Suci. Di sana, ia bertemu dengan Maria dan
Yusuf yang sedang membawa bayi Yesus. Sebagaimana aturan dalam hukum Taurat, beberapa hari setelah dilahirkan, setiap bayi laki-laki harus dibawa
ke Bait Suci untuk dipersembahkan kepada Allah.
Begitu melihat bayi Yesus, Simeon segera menggendong-Nya. Sambil memuji Allah ia pun berseru, “Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini
pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu, sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu, yang telah Engkau sediakan di
hadapan segala bangsa, yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa- bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel.” Lukas 2:29-32
D. Pentingnya Memiliki Harapan
Dari Simeon kita belajar bahwa penting sekali untuk hidup berpengharapan; tidak putus asa, berpegang teguh pada keyakinan akan janji
Allah. Pengharapan akan membuat kita mampu bertahan dalam situasi yang sangat sulit sekalipun. Seseorang yang memiliki pengharapan akan selalu
tabah dan sabar. Sebab pengharapan akan memberi kita alasan untuk terus bergerak maju, dan bukan diam terpaku sambil meratapi keadaan.
Pengharapan seumpama motor yang menggerakkan roda hidup kita melewati jalanan terjal dan berliku. Itulah sebabnya, penulis Kitab Ibrani
menggambarkan pengharapan sebagai sauh jangkar yang kuat dan aman bagi jiwa. “Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita,
yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir.” Ibrani 6:19 Sebuah kapal tanpa sauh akan mudah lepas terbawa ombak. Begitu juga bila kita hidup
tanpa pengharapan, akan sangat rapuh dan mudah terbawa arus dunia yang menyeret.
Kisah Simeon adalah contoh, betapa pengharapan yang dipegang teguh tidak akan sia-sia. Begitu juga kisah Monika, ibu dari Agustinus. Pengharapan
mereka menjadi kenyataan. Bayangkan kalau mereka berputus asa, menyerah, dan tidak mau bertekun lagi. Simeon mungkin tidak akan pernah bertemu
bayi Yesus seumur hidupnya. Monika juga mungkin tidak akan pernah melihat Agustinus bertobat, bahkan menjadi salah satu tokoh penting dalam
sejarah gereja.
Diunduh dari
http:bse.kemdikbud.go.id
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
53
Bila sekarang ini hidupmu tengah mengalami bermacam masalah dan kesulitan, entah itu di rumah atau di sekolah. Jangan putus asa. Tetaplah
berpegang teguh pada pengharapan bahwa semua masalah dan kesulitan itu pada saatnya akan berlalu. Kehidupan yang lebih baik di masa depan
akan kamu alami. Dengan demikian, kamu akan terus didorong untuk tetap berusaha dan berdoa. Seperti yang dialami Paulus. “Dalam segala hal kami
ditindas, namun tidak hancur terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa.” 2 Korintus 4:8
Ya, itulah yang harus selalu kita lakukan. Dalam segala keadaan sulit yang kita hadapi, jangan berputus asa. Berpeganglah teguh pada pengharapan
bahwa akan ada saatnya segala kesulitan itu berlalu. Kuncinya bertekun dalam berdoa dan jangan berhenti berusaha. Lakukan yang terbaik dari bisa
kita lakukan. Selebihnya kita serahkan kepada Tuhan. Itu akan membuahkan hasil yang baik. Tidak saja bagi diri sendiri, tetapi juga bagi orang-orang
di sekeliling kita. Tuhan tahu yang terbaik untuk kita, dan Dia tidak akan mengecewakan.
E. Penjelasan Bahan Alkitab