Ciri-Ciri Orang yang Memelihara Iman

Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 39 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 39

F. Ciri-Ciri Orang yang Memelihara Iman

Tiap manusia mempunyai harapan akan kebahagiaan sejati yang telah ditanamkan dalam setiap hati manusia. Harapan ini adalah suatu keinginan hati berdasarkan iman. Tanpa iman, maka manusia tidak akan mempunyai pengharapan. Harapan inilah yang membuat manusia bertahan menanggung segala macam penderitaan dan kesulitan hidup, karena berharap akan kehidupan kekal di surga. Harapan yang membuat manusia dapat berdiri tegak di tengah-tengah berbagai persoalan dan tantangan kehidupan. Orang yang memelihara iman adalah mereka yang memiliki sikap berikut: Bijaksana dalam memposisikan diri di tengah krisis yang sedang dihadapi. Daniel 1:8, Sadrakh, Mesak dan Abednego memiliki iman bahwa pembuangan yang dialaminya memiliki dimensi pengajaran. Sehingga mereka peka bagaimana seharusnya mengambil sikap. Karena iman, mereka tidak santap makanan raja dengan kemewahannya. Karena iman, mereka percaya akan lebih bugar dengan santapan sederhana. Itulah praktik peran iman mereka yaitu tahu memposisikan diri ditengah krisis. Mereka tidak mau menyembah patung berhala raja meskipun diancam hukuman berat, sebagai akibat dari ketaatan kepada Tuhan, mereka dicampakkan dalam api yang bernyala namun Tuhan menyelamatakan mereka. Hasilnya, rajapun takluk kepada Tuhan yang mereka sembah. Tetap menghormati norma sosial masyarakat. Kondisi hidup Daniel dan kawan-kawannya ditengah lingkungan majemuk atau beragam mirip dengan konteks Indonesia yang majemuk atau beragam. Namun Daniel yang beriman tidak langsung menolak semua norma sosial masyarakat. Contoh: Daniel mengikuti kebiasaan setempat dalam memberi salam kepada raja, ia tidak keberatan ketika nama mereka diganti dengan nama Babel. Penggantian nama tidak pernah melunturkan iman mereka. Menerima keterbatasannya sebagai manusia Manusia adalah makhluk yang diciptakan Allah, sebagai ciptaan manusia memiliki keterbatasan. Karena keterbatasan itu, manusia menggantungkan hidupnya pada Tuhan. Percaya dan memberikan diri dipimpin oleh Tuhan tidak berarti manusia bersikap pasif, malahan kepercayaan itu menjadi suatu dorongan atau rmotivasi untuk belajar dan bekerja dengan giat. Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id 40 Buku Guru Kelas VIII SMP 40 Buku Guru Kelas VIII SMP Terus menjaga dan membina hubungan yang akrab dengan Tuhan melalui doa dan membaca Alkitab. Berbagai persoalan yang dihadapi dalam hidup baik itu menyenangkan maupun tidak, dalam segala situasi orang beriman tetap memelihara hubungan yang akrab dengan Tuhan. Hal itu dilakukan melalui kesetiaan dalam berdoa dan membaca Alkitab. Tetap setia apapun keadaannya Orang beriman tetap setia dan percaya pada Allah dalam menghadapi berbagai masalah kehidupan. Iman mereka tidak pernah surut dan tidak hilang percaya kepada Allah. Terkadang menghadapi masalah, apalagi jika masalah itu berat, manusia cenderung meragukan Allah. Bangsa Israel sering melakukannya ketika mereka berada di padang gurun, padahal Allah telah melakukan banyak mujizat bagi mereka. Ketika menghadapi kesukaran mereka bersungut-sungut dan meragukan Allah. Menerima baik-buruknya peristiwa kehidupan sebagai kedaulatan Allah Orang beriman menerima berbagai peristiwa yang terjadi dalam kehidupannya seraya mengakui kedaulatan Allah dalam hidupnya. Hal ini berbeda dengan sikap “pasrah” yang fatalistik. Tentu saja dalam menghadapi masalah, orang beriman akan berupaya mengatasinya tetapi tidak mengandalkan kemampuannya sendiri namun sambil berupaya mereka tetap berdoa dan percaya kepada Allah.

G. Penjelasan Bahan Alkitab