Sasaran dan Obyek Penilaian

perlu dipelajari sejak manusia mengenal kebutuhan demi kehidupan yang lebih baik. Menurut etimologinya atau asal usul katanya, istilah ”Ekonomi berasal dari bahasa Yunani, yaitu oikonomia. Istilah oikonomia merupakan kata majemuk perpaduan dari 2 dua kata, yaitu oikos dan nomos. Oikos, artinya rumah, dan nomos artinya aturan. Jadi, secara etimologi ekonomi berarti aturan rumah tangga atau ilmu mengatur rumah tangga”. 49 Hal yang dimaksud dengan rumah tangga pada pengertian di atas tidak hanya terbatas untuk rumah tangga keluarga, tetapi mencakup semua bentuk rumah tangga, seperti rumah tangga negara, rumah tangga sekolah, rumah tangga organisasi, rumah tangga perusahaan, dan rumah tangga koperasi. Dalam rumah tangga keluarga, setiap manusia selalu berusaha memenuhi semua kebutuhannya. Dengan demikian, menurut pengertian sehari-hari ekonomi adalah kegiatan manusia dalam usahanya memenuhi kebutuhan. Menurut Frista Artmanda W idodo dalam kamus istilah ekonomi, “Ekonomi yaitu ilmu yang meneliti tentang bagaimana orang-orang memenuhi kebutuhannya dengan sumber daya- daya yang terbatas”. 50 Asfia Murni berpendapat bahwa “Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari upaya-upaya pengalokasian sumber daya yang tersedia untuk mencapai kepuasan atau kemakmuran masyarakat. Aktivitas ekonomi meliputi produksi, konsumsi, dan pertukaran”. 51 Sedangkan menurut Abdul Aziz Wahab dkk, “Ilmu ekonomi adalah ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari tingkah laku manusia dalam hidup bermasyarakat dalam rangka memenuhi kebutuhan untuk mencapai kemakmuran”. 52 49 Abdul Aziz Wahab, Konsep Dasar IPS Jakarta: Universitas Terbuka, 2008, Cet. II, h. 6.2 50 Frista Artmanda Widodo, Kamus Istilah Ekonomi, Jombang: Lintas Media, h. 114 51 Asfia Murni, Ekonomi Makro, Bandung: PT Refika Aditama, 2006, Cet. 1, h. 1 52 Abdul Aziz Wahab, Konsep Dasar IPS Jakarta: Universitas Terbuka, 2008, Cet. II, h. 6.3 Berdasarkan definisi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa kemakmuran hidup seseorang akan tercapai apabila semua kebutuhan hidupnya terpenuhi atau tercukupi. Untuk iru, orang harus melakukan tindakan-tindakan atau pengorbanan, baik berupa tenaga, waktu, maupun materi uang. Misalnya, untuk memenuhi kebutuhan makan orang harus memperoleh beras, dan beras hanya bisa diperoleh dengan cara melakukan kegiatan pertanian atau membelinya dengan mengorbankan sejumlah uang. Dengan kata lain, dapat disimpulkan bahwa tanpa melakukan tindakan- tindakan atau pengorbanan, seseorang tidak akan dapat mencukupi kebutuhan serta mencapai kemakmuran hidup. Hidup makmur merupakan dambaan setiap manusia. Orang giat bekerja dengan pengorbanan waktu dan tenaga agar penghasilannya meningkat sehingga dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhannya. Hal ini dilakukan dalam upaya mencapai kemakmuran. Orang akan dikatakan makmur apabila sebagian besar dari kebutuhannya dapat terpenuhi. Setiap suatu kebutuhan terpenuhi akan tercapai kepuasan, dan kepuasan sifatnya hanya sementara karena akan muncul kebutuhan baru yang menghendaki pemenuhan. Maka tanpa pengendalian diri manusia akan menjadi serakah selalu ingin memuaskan kebutuhan dirinya sendiri tanpa memikirkan orang lain, bahkan dapat merugikan orang banyak.