Identifikasi Masalah Pembatasan Masalah

atas stimulus yang diperoleh dari lingkungan sekitar yang terorganisasi dengan baik yang melewati sub-sistem psikologis. Cow dan Crow dalam Hartati menyebutkan bahwa ”emosi merupakan suatu keadaan yang bergejolak pada diri individu yang berfungsi sebagai inner adjustment terhadap lingkungan untuk mencapai kesejahteraan dan keselamatan individu ”. 9 Emosi pada definisi ini berperan dalam pengambilan keputusan yang menentukan kesejahteraan dan keselamatan individu. Ibda menyebutkan bahwa ”emosi merupakan suatu perasaan dan pikiran- pikiran khasnya –suatu keadaan biologis dan psikologis- dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak ”. 10 Sedangkan Sarlito Wirawan Sartono dalam Syamsu berpendapat bahwa ”emosi merupakan setiap keadaan pada diri seseorang yang disertai warna afektif baik pada tingkat lemah maupun pada tingkat yang luas mendalam ”. 11 Dari beberapa pendapat di atas, maka emosi merupakan suatu respon atas rangsangan yang diberikan –baik dari lingkungan maupun dari dalam diri individu sendiri- sehingga individu dapat menentukan pilihan dalam hidup yang menentukan kehidupannya. Emosi sebagai suatu peristiwa psikologis mengandung ciri-ciri sebagai berikut; “pertama, lebih bersifat subyektif daripada peristiwa psikologis lainnya, seperti pengamatan dan berpikir. Kedua, bersifat fluktuatif tidak tetap, dan ketiga, banyak bersangkut paut dengan peristiwa pengenalan panca indera ”. 12 9 Netty Hartati, M.Si. Dkk, Islam dan Psikologi Jakarta; Raja Grafindo Persada, 2004, h.90 10 Fatimah Ibda, Emotional Intellegence Dalam Dunia Pendidikan Banda Aceh: Fakultas Tarbiyah, IAIN Ar-Raniry, Jurnal Didaktika, Vol. 2 No. 2, 2000, h. 132 11 Syamsu Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak Dan Remaja, Bandung: Rosda Karya, 2004, h. 115 12 Ibid, h. 116 Terdapat dua macam pendapat tentang terjadinya emosi yaitu pendapat navistik dan pendapat empiristik. “Pendapat navistik beranggapan bahwa emosi pada dasarnya merupakan bawaan sejak lahir, sementara pendapat empiristik beranggapan bahwa emosi dibentuk oleh pengalaman dan proses belajar ”. 13 Sebagian orang menganggap bahwa perasaan dan emosi adalah sama. Namun Sabri dalam bukunya mengungkapkan bahwa antara perasaan dan emosi adalah berbeda. “Pada perasaan terdapat kesediaan kontak dengan situasi luar baik positif maupun negatif, sedangkan pada emosi kontak itu seolah-olah menjadi retak atau terputus misalnya terkejut, ketakutan, mengantuk, dan lain sebagainya ”. 14

b. Pengertian Kecerdasan

Kecerdasan merupakan suatu kemampuan tertinggi dari jiwa makhluk hidup yang hanya dimiliki oleh manusia. Kecerdasan ini diperoleh manusia sejak lahir, dan sejak itulah potensi kecerdasan ini mulai berfungsi mempengaruhi tempo dan kualitas perkembangan individu, dan manakala sudah berkembang, maka fungsinya akan semakin berarti lagi bagi manusia yaitu akan mempengaruhi kualitas penyesuaian diri dengan lingkungannya. Kemampuan kecerdasan dalam fungsinya yang disebutkan terakhir bukanlah kemampuan genetis yang dibawa sejak lahir, melainkan merupakan kemampuan hasil pembentukan atau perkembangan yang dicapai oleh individu. Kecerdasan merupakan kata benda yang menerangkan kata kerja atau keterangan. “Seseorang menunjukkan kecerdasannya ketika ia bertindak atau berbuat dalam suatu situasi secara cerdas atau bodoh; kecerdasan seseorang dapat 13 Abdul Rahman Shaleh dan Muhbib Abdul Wahab, Psikologi Suatu Pengantar Dalam Perspektif Islam, Jakarta: Kencana, 2004, h. 168 14 M Alisuf Sabri, Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2001, h. 74