keras. Jika ingin senang-senang, langsung berpesta di tempat-tempat hiburan malam. Jika ingin menyalurkan dorongan seksual, langsung
berhubungan diluar nikah dengan pasangan yang belum sah. Jika ingin melampiaskan kemarahan langsung mengajak orang lain baku hantam.
Ini merupakan gambaran kelam remaja yang hidup tampa agama. Agama wajib ditanamkan kepada anak sejak kecil. Salah cara
memberi pengertian, agama hanya akan masuk ke otak dan tidak sampai tertanam di hati. Konsekuensinya, Remaja tahu mana yang
benar dan mana yang salah, tetapi tidak mempunyai kendali yang kuat untuk menjauhi kemaksiatan. Contohnya seorang remaja yang taat
agama suatu saat melakukan seks bebas hingga akhirnya membantu pacar melakukan aborsi, kedapatan mencuri Handpone teman,
mencontek saat ulangan, menyuap guru agar mendapat nilai bagus, menyuap polisi agar tidak ditilang, mempunyai idola selebritas asing
yang kehidupannya sangat bertentangan dengan nilai Agama, dan lain- lain. Hal di atas merupakan gambaran gagalnya penanaman nilai
agama pada generasi muda.
38
Manusia secara fitriah merupakan makhluk spiritual dan makhluk rasional, memerlukan agama sebagai kebutuhan dasar, di
samping kebutuhan lain yang bersifat fisikal-kuantitatif dan rasional- saintifik. Untuk itu agama yang terdiri dari seperangkat ajaran, nilai
dan simbol, perlu dipahami secara utuh oleh umat manusia sehingga
38
Nurul Chomaria, Saat Anakku Remaja, Solusi Islami Menghadapi Permasalahan Remaja, Solo: Cetakan Tinta Mediana, 2011, h. 51.
kehadirannya benar-benar fungsional bagi penyempurnaan kehidupan dalam setiap umat manusia.
Pada sisi itu, pendidikan agama sebagai upaya pengenalan dan pemahaman agama, serta sebagai proses internalisasi nilai-nilai
menjadi penting untuk diangkat. Pendidikan ini hendaknya menjadi perhatian kita semua, kaum pendidik, tokoh agama dan intelektual
sehingga pendidikan agama bisa memunculkan keberagamaan yang bersifat pencerahan bagi umat manusia, serta menjadi rahmat bagi
sekalian alam sebagai mana tujuan agama itu sendiri.
39
39
Abd A’la, Melampaui Dialog Agama Jakarta: Penerbit Buku Kompas, 2002, h. 49.
52
BAB III GAMBARAN UMUM MASJID ARRAHMAN DI PERUMAHAN BUMI
MAS RAYA BMR CIKOKOLTANGERANG
Fungsi utama Masjid adalah tempat sujud kepada Allah SWT, tempat shalat, dan tempat beribadah kepada-Nya. Selain itu, Masjid juga merupakan
Tempat orang berkumpul dan melaksanakan s halat secara berjama’ah dengan
tujuan meningkatkan solidaritas dan Silaturrahmi dikalangan kaum muslimin. Masjid adalah rumah Allah SWT, tempat sujud umat Islam kepada
Khaliknya. Sejak Masjid pertama Masjid Quba didirikan oleh Rasulullah. Fungsi Masjid tidak hanya semata-mata sebagai tempat Shalat, tetapi juga sebagai
pusat pembinaan Umat Islam dalam rangka “Hablun minallah dan Hablun
minannas”.
A. Sejarah Berdirinya Masjid
Keinginan warga Perumahan Bumi Mas Raya untuk membangun masjid sempat dihalangi oleh pihak pengembang perumahan yaitu, PT. Inter
Mega Permata. Peristiwa penghentian aktivitas pembangunan Masjid nyaris menimbulkan bentrok antar warga dengan satpam perumahan Bumi Mas
Raya, karna warga berupaya membongkar portal di pintu masuk perumahan tersebut, yang sengaja ditutup oleh pihak pengembang agar bahan material
yang digunakan untuk pembangunan Masjid tidak bisa masuk, seperti yang diutarakan oleh Muntaha selaku Ketua Panitia Pembangunan Masjid
Perumahan Bumi Mas Raya:
“Kita melihat pihak pengembang sengaja menutup pintu portal tersebut agar bahan material untuk pembangunan Masjid tidak bisa berdiri di
sini, kita tinggal disini sudah bertahun-tahun bahkan ada yang sudah 10 tahun. Dan selama itu tidak ada Masjid, tidak ada Klinik, dan tidak ada
Sekolah ”
Karna dihambat, kemudian ratusan warga yang terdiri dari pria dan wanita berusaha merusak kunci portal tersebut agar kendaraan yang
membawa material bisa masuk. Melihat hal ini beberapa petugas satpam yang dibantu beberapa orang berpakaian hitam yang saat itu sengaja disewa oleh
pihak pengembang berupaya menghalangi aksi tersebut. Sempat terjadi pertengkaran mulut antara warga dengan petugas keamanan. Namun aksi ini
tidak sampai menimbulkan kejadian yang lebih jauh, karna tidak lama datang beberapa petugas dari Porles Metro Tangerang ke Lokasi, setelah negosiasi
alot oleh pihak kepolisian, akhirnya truk yang membawa bahan bangunan tersebut diperbolehkan masuk.
Sebelum Masjid dibangun untuk kegiatan Shalat jum’at, warga
menumpang ke Masjid di luar Perumahan. Begitu juga untuk memakamkan warga yang meninggal harus menumpang di kampung asal. Selama
Ramadhan, shalat tarawih harus keluar atau di ruko-ruko. Selama tiga tahun warga muslim Perumahan Bumi Mas Raya mengusahakan pendirian Masjid.
Bahkan pada 10 Oktober 2004, Walikota Tangerang Wahidin Halim melakukan peletakan batu pertama. Namun saat itupun pengembang seperti
tidak punya i’tikad baik. Karna pada saat Walikota Wahidin Halim datang,
pihak pengembang tetap tidak menunjukan ketidak setujuan mereka dengan tidak hadir. Menurut site plane yang ada di atas kertas Sarana Ibadah seluas
780 m2. Tetapi yang ada di Lampangan semua menjadi Kavling aktif dan hanya Taman yang kini dipakai mendirikan Masjid oleh masyarakat.