a. Remaja Awal 12-15 tahun
Pada masa ini remaja mengalami perubahan jasmani yang sangat pesat dan perkembangan intelektual yang sangat intensif
sehingga minat anak pada dunia luar sangat besar dan pada saat ini remaja tidak mau dianggap kanak-kanak lagi, namun sebelum bisa
meninggalkan pola kekanak-kanakannya. Selain itu pada masa remaja sering merasa sunyi, ragu-ragu,tidak stabil, tidak puas dan
merasa kecewa b.
Remaja Pertengahan 15-18 Kepribadian remaja pada masa ini masih kekanak-kanakan
tetapi pada masa remaja ini timbul unsur baru yaitu kesadaran akan kepribadian dan kehidupan badaniah sendiri. Remaja mulai
menentukan nilai-nilai tertentu dan melakukan perenungan terhadap pemikiran filosofis dan etismatika dari perasaan yang
penuh keraguan pada masa remaja awal maka pada rentang usia ini mulai timbul kemantapa pada diri sendiri. Rasa percaya diri pada
remaja menimbulkan kesanggupan pada dirinya untuk melakukan penilaian terhadap tingkah laku yang dilakukannya. Selain itu pada
masa ini remaja menemukan diri sendiri atau jati dirinya. c.
Remaja Akhir 18-21 tahun Pada masa ini remaja sudah mantap dan stabil. Remaja
sudah mengenal dirinya dan ingin hidup dengan pola hidup yang digariskan sendiri dengan keberanian. Remaja mulai memahami
arah hidupnya dan menyadari tujuan hidupnya. Remaja sudah
mempunyai pendirian tertentu berdasarkan satu pola yang jelas yang baru ditemukannya.
35
3. Remaja dan Permasalahannya
Masalah-masalah yang disebabkan oleh masa remaja rupanya makin lama makin berat. Dahulu kira-kira setengah abad tahun yang
lalu para ahli hanya menyebut perubahan-perubahan fisik dan mental saja sebagai sesuatu yang menarik perhatian dari masa ini dan
menyinggung sedikit tentang masalah-masalah dalam diri anak remaja itu sebagai masalah pribadi. Sesudah perang dunia ke II, masalah-
masalah itu meningkat menjadi masalah keluarga, karena anak-anak dari masa itu sering menentang para orang tua mereka. Tetapi akhir-
akhir ini masalah tersebut telah menjadi masalah umumnya, sepeti guru, petugas-petugas keamanan dan instasi-instasi lain yang berhak
mengambil tindakan apabila mereka berbuat salah. Meskipun begitu masa remaja merupakan masa kehidupan yang
paling menarik. Anak-anak kecil jika menyatakan keinginannya untuk menjadi besar hanya memaksudkan besar seperti kakak-kakaknya saja
dan bukanlah menjadi dewasa. Besar bagi mereka berarti banyak hal yang menarik, misalnya nonton film untuk orang dewasa, mempunyai
cukup uang saku, boleh belajar mengemudi mobil dan banyak lagi yang dilarang untuk anak-anak kecil. Para orang dewasa menyatakan
keinginannya menjadi remaja dengan memakai Bahasa, mode dan cara menari remaja. Mereka juga sering merenungkan kembali masa ini
35
Sarlito Wirawan Sarwono, Teori - Teori Psikologi Sosial, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1995, h. 32.
sebaai masa yang paling menyenangkan. Para remajapun merasa bahwa mereka telah menemukan hidup yang paling sempurna.
Keyakinan ini diperkuat pula oleh pernyataan, bahwa pada masa remaja dipuja di film, majalah, TV dan radio, ditambah pula dengan
bayak barang-barang khusus untuk para remaja di toko. Kebudayaaan remaja ini, yang diciptakan oleh orang dewasa tidak selalu mempunyai
tujuan dan pengaruh yang baik, khususnya tujuan yang lebih banyak mementingkan keuntungan dari para produsen, dari pada manfaat bagi
para konsumennya. Memang sebagian besar anak-anak remaja berkembang baik juga sesudah periode yang penuh kegoncangan ini,
akan tetapi sikap dari para orang tua yang mengira bahwa anak-anak mereka akan berkembang baik tampa pendidikan dan bimbingan tentu
salah juga, karna akhirnya yang terlibat dalam masalah yang cukup serius justru berasal dari keluarga-keluarga semacam itu. Tetapi selama
ini telah timbul pula semacam pengertian, bahwa banyak orang dewasa tidak mendidik anak mereka, karena mereka tidak tau bagaimana cara
mereka harus mendidik. Dan mereka tidak tau kapan dan bagaimana mereka harus bertindak karena mereka tidak mempunyai pegangan
untuk suatu penilaian yang baik.
36
Jika ingin melihat kehidupan remaja sekarang, sebagai orang dewasa kita dapat sesekali dapat menonton film yang menceritakan
kehidupan remaja, sungguh anak remaja sekarang telah melesat jauh dari bayangan orang tua. Mereka dididik oleh lingkungan sehingga
36
Anna Alisjahbana, Menuju Kesehatan Jiwa PT Gramedia, Jakarta: 1977, h. 52-53.