Faktor Pendorong dan Penghambat Peran Pengurus Masjid

2. Pelaksanaan kegiatan bimbingan agama sangat didukung seluruh fasilitas yang ada di Masjid Arrahman Cikokol Tangerang, hal ini dapat menjadi sebuah kekuatan sekaligus pendorong aktivitas pengurus dalam menjalankan peranannya. 3. Latar belakang anggota Komunitas Remaja Masjid Arrahman sangat beragam, mulai dari pelajar SMP hingga mahasiswa, sehingga berpengaruh pada kualitas sumber daya manusia dan dinamisasi bimbingan agama berjalan dengan baik. 4. Semangat pengurus dan anggota yang mengikuti bimbingan agama, cukup luar biasa dalam memakmurkan Masjid Arrahman di Perumahan Bumi Mas Raya Cikokol Tangerang, dan menjadi modal dasar untuk pengembangan peran pengurus Masjid Arrahman dalam memberikan bimbingan agama. b. Faktor penghambat peran pengurus Masjid Arrahman dalam memberikan bimbingan agama bagi remaja: Tiada gading yang tak retak, begitu juga dengan peran pengurus Masjid Arrahman, tidak sempurna seratus persen. Tentunya ada beberapa faktor penghambat di dalamnya, sebagai berikut: 1. Kesibukan sebagian pengurus Masjid Arrahman yang masih disibukkan dengan kegiatan di luar seperti bekerja, berdagang dan lain sebagainya, menjadi faktor hambatan terhadap pelaksanaan bimbingan agama bagi remaja. 2. Semangat para remaja tidak menentu. Banyak hal yang melatar belakangi diantaranya; fokus pelajaran sekolah, kegiatan di luar bimbingan agama, membantu usaha orang tua, slek dengan teman, dan lain sebagainya. 3. Aktivitas bimbingan agama bukan menjadi kegiatan primer. Akibatnya ketika ada kegiatan bimbingan agama terkadang bertabrakan dengan aktivitas diluar. Hal ini dapat dipahami karna para remaja mempunyai kegiatan pokok. 4. Kekurangan pengisi materi K1 dan K2. Kurangnya komunikasi dengan pihak DKM. Oleh karenanya tidak ada pembimbing khusus yang ditentukan oleh DKM. 5. Belum terpenuhinya alat penunjang kegiatan seperti proyektor, alat marawis, qasidah. Kurang disiplin anggota terhadap iuran mingguan. Kurang solidaritas dan integritas dalam organisasi. Kurang kreatifitas dan inisiatif kegiatan dari anggota. Belum terdesain dengan baik bulletin jumat KURMA. Selain itu kurma juga memiliki tantangan tersendiri dalam memberikan bimbingan agama yang baik untuk para remaja diantaranya ialah: a. Merekrut lebih banyak pemuda untuk bergabung dengan KURMA b. Mengadakan kerjasama dengan pemuda dalam organisasi lain disekitar Komplek Bumi Mas Raya, Kampung Kelapa dan Kampung Sembung. c. Memantapkan sokongan dana organisasi baik dari Kas Anggota maupun Tromol Jum’at. d. Memaksimalkan kegiatan yang sudah berjalan baik dari segi frekuensi waktu dan jenis kegiatan. e. Belum termaksimalkannya penggunaan ruangan khusus KURMA. 94

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan tentang “Peran Pengurus Masjid Arrahman dalam Memberikan Bimbingan Agama bagi Remaja di Perumahan Bumi Mas Raya BMR Cikokol Tangerang”, dapat penulis simpulkan sebagai berikut : a. Bimbingan agama melalui metode k1, k2 dan k3 sudah evektif untuk para remaja, dan para remajapun sangat antusias mengikuti kegiatan bimbingan agama, pembimbing yang memberikan bimbinganpun memberikan materi-materi yang menarik, dan tidak pernah lupa memberikan bekal-bekal dan ilmu keagamaan untuk para remaja, yang lebih menarik lagi saat akan memberikan kajian keagamaan, pembimbing selalu membuat materi-materi kejutan pada kajian yang akan dilaksanakan, karenanya remaja selalu senamg dan tidak pernah merasa bosan dengan materi yang disampaikan oleh pembimbing, cara penyampaian pembimbingpun tidak monoton, kadang diselingi dengan senda gurau dan cerita-cerita yang lucu sehingga remaja merasa belajar agama itu menyenangkan dan tidak membuat bosan. b. Pengurus Masjid Arrahman dalam memberikan bimbingan agama sangat disukai oleh para remaja, pemberian nilai-nilai agama dalam metode k1, k2 dan k3 sangat tepat dan bermakna, karna penyampaian bimbingan agama yang menarik dan menyenangkan, para remaja tidak pernah bosan mengikuti kajian yang diberikan, bahkan remaja tidak segan-segan mengamalkan langsung apa yang mereka dapat dari mengikuti kegiatan bimbingan agama kepada masyarakat sekitar, menurut para remaja yang dibimbing, pengurus memiliki kedudukan dan peran yang strategis dalam rangka memperdayakan dan menanamkan nilai-nilai agama bagi remaja. Hal ini dapat dilihat dari berberapa perannya, antara lain; pertama, melakukan pembinaan generasi muda Islam yang bertaqwa kepada Allah SWT. Kedua, melakukan proses kaderisasi anggota. Ketiga, membantu kegiatan- kegiatan keagamaan yang diadakan Masjid Arrahman. Keempat, melaksanakan aktifitas dakwah dan sosial. Kelima, berpartisipasi dalam setiap kegiatan memakmurkan Masjid. Keenam, sebagai pusat informasi dan bimbingan remaja. c. Tantangan pengurus dalam menjalankan perannya akan dipengaruhi berbagai hal, antara lain Pertama, modernitas dan globalisasi yang membawa nilai-nilai baru dapat mempengaruhi perilaku remaja, moralitas dan ideologi yang tidak sesuai dengan nilai-nilai agama Islam. Modernisasi misalnya, berdampak pada sikap individualisme dan persaingan ketat dalam mempertahankan hidup, yang pada sikap tertentu mempengaruhi sistem hubungan sosial. Tantangan kedua, untuk melaksanakan semua kegiatannya dalam bimbingan agama, hanya memiliki sumber dana yang terbatas, sehingga berpengaruh pada pelaksanaan kegiatan bimbingan agama bagi remaja. Tantangan ketiga, karena kesibukan sebagian pengurus dari masing-masing bidang, kurangnya koordinasi antar pengurus, dan kurangnya keaktifan para