Hasil Analisis Pencapaian Kinerja Keuangan BTN Syari’ah Cab.
,
merasa keberatan karena dapat mengganggu daya beli masyarakat terhadap perumahan ini.
b. Kebijakan Pemerintah Dalam Memfasilitaskan KPR FLPP
Kebijakankan pemerintah sendiri dalam melaksanakan program KPR FLPP sekitar 60 dalam merealisasi kredit perumahan
bersubsidi. Dana tersebut akan dikelola untuk program KPR FLPP, dana yang baru diterima sebesar Rp.2,45 triliun. Bagi Bank BTN
Syari ’ah target pemerintah dalam mengelola dana KPR FLPP ini
sebesar Rp.7,09 triliun. Sehingga BTN Syari ’ah harus menutupi dana
KPR FLPP mencapai Rp.4,64 triliun. Pemerintah dalam kesepakatan untuk mendanai program KPR FLPP ini sekitar 60 yang diberikan
Bank BTN Syariah, sedangkan pihak Bank BTN Syariah mendanai program ini sekitar 40.
Hal ini disebabkan Bank BTN Syariah dalam mendistribusikan program KPR FLLP senilai Rp.6,38 Triliyun tahun 2011 hingga akhir
tahun 2012 telah memberikan dukungan pendanaan untuk refinancing KPR FLPP sebesar Rp.5,55 triliun. Pemerintah khususnya Kementrian
Kreditan Perumahan Rakyat dalam mendanai program KPR FLLP harus mengalokasikan dana sebesar Rp.7,34 triliyun untuk
memfasilitaskan program KPR FLPP ini. Berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak untuk memfasilitaskan masyarakat dalam
mengajukan kreditan hunian, dengan pertimbangan Bank BTN Syariah akan mengoptimalkan dana FLPP ini untuk memfasilitaskan
penerbit 24.000 unit KPR Sejahtera dan 1.500 KPR Sejahtera Susun.
,
Untuk kelancaran pelaksanaan program ini baik pihak Bank BTN Syariah dan Pihak Kementerian Kredit Perumahan Rakyat
Kemenpera secara bersama-sama memonitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan kebijakan pengadaan perumahan melalui kredit
pembiayaan pemilikan rumah sejahtera. c.
Uang Muka atau Uang DP Yang Tinggi Uang muka atau uang DP saat mengajukan kredit KPR FLPP
merupakan jaminan bahwa calon nasabah akan mengambil salah satu produk yang ada di Bank BTN Syari
’ah. Bagi masyarakat hunian yang layak merupakan kebutuhan yang paling utama bagi kehidupannya.
Hunian yang layak dapat dikatakan idaman bagi seluruh masyarakat diantaranya terbebas dari bencana alam banjir. Adapun faktor
masyarakat sulit dalam mengajukan kredit salah satunya uang muka atau uang DP, untuk mengambil kredit perumahan di lembaga Bank
yaitu BTN Syari ’ah dengan memfasilitaskan nasabahanya dalam
mengajukan kredit perumahan. Adapun pihak Bank BTN Syari
’ah dalam memberikan kredit akan memberikan keringanan bagi calon nasabahnya dalam kredit
perumahan, dimana masyakarat dapat mengangsurkan pembayarannya setiap bulan dengan jangka waktu 15-25 tahun sehingga masyakarat
tidak merasakan beban berat dalam memikirkan pembayarannya. Dengan ini Bank BTN Syari
’ah dapat menargetkan masyarakat khususnya yang berpenghasilan rendah memiliki hunian tersebut,
walaupun Bank BTN Syari ’ah telah memfasilitaskan kredit perumahan
,
bersubsidi, akan tetapi masyarakat belum tertarik dikarenakan uang muka atau uang DP sekitar 10, masyarakat sendiri akan
memperhitungkan uang muka yang diberikan, apabila calon nasabah mengajukan kredit karena kebutuhan mereka tidak hanya kebutuhan
perumahan masih banyak lagi yang perlu dipikirkan apabila mereka mengajukan kredit dengan uang muka yang cukup tinggi.
Adapun pun penyebab lainnya yang dapat menurunkan kinerja keuangan BTN Syari
’ah dalam KPR FLPP ini adalah : a.
Pengetahuan masyarakat mengenai program KPR FLPP ini masih kurang, karena berdasarkan laporan Bank Indonesia pada
kuartal 1 KPR melalui skema FLPP hanya 3,5 dari penyaluran KPR secara keselurahan.
b. Sejumlah persyaratan perbankan dan pemerintah, seperti
keharusan adanya NPWP, SPT kecukupan penghasilan membuat masyarakat berpenghasilan rendah sulit mengakses
progam ini. c.
Adanya ketentuan UU No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman Pasal 22 ayat 3 yang berdampak
rumah yang dapat difasilitasi dengan KPR FLPP adalah yang luasnya 36 m².
d. Adanya ketentuan batas harga jual yang dibebaskan dari PPN
sehingga terjadi penurunan permintaan perumahaan FLPP. e.
Naiknya biaya produksi pembangunan rumah dipengaruhi oleh inflasi dan kenaikkan harga tanah