Tahap-Tahap dalam Menganalisis Kinerja Keuangan

, perusahaan atau perbankan akan mengetahui seberapa pentingnya penilian kinerja keuangan dilakukan.

B. Anlisis Pelaksanaan Pembiayaan Perumahan Berdasarkan Akad

Murabahah dan Akad Musyarakah Konsep Dasar Bank Syariah 1. Arti Pembiayaan Perumahaan Pembiayaan atau financing yaitu pendanaan yang diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lain untuk mendukung investasi yang telah direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun lembaga. 17 Dalam kaitannya dengan pembiayaan pada pembiayaan pada perbank syari’ah atau istilah teknisnya disebut sebagai aktiva produktif. Dalam pelaksanaan pembiayaan, bank syari’ah harus memilih : a. Aspek Syari’ah Dalam setiap realisasi pembiayaan kepada para nasabah, bank syari’ah harus tetap berpedoman pada syariat Islam antara lain tidak mengandung unsur maisir, gharar, dan riba serta bidang usahanya harus halal b. Aspek Ekonomi Mempertimbangkan hal-h al syari’ah bank syari’ah tetap mempertimbangkan perole han keuntungan baik bagi bank syari’ah maupun bagi nasabah bank syariah. Dari pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa pembiayaan merupakan realisasi pendanaan yang difasilitaskan kepada bank syari’ah 17 Muhammad, 2005, Manajemen Pembiayaan BANK SYARI’AH, Yogyakarta : UPP AMP YKPN, , hlm 16 , sebagai pendanaan yang dikeluarkan untuk rencana investasi dalam memperoleh keuntungan bank syari’ah. Sedangkan perumahan merupakan kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau hunian yang dilengkapi dengan prasarana lingkungan yaitu kelengkapan dasar fisik lingkungan, misalnya penyedian air minum, pembuangan sampah, tersedianya listrik, telepon, jalan, yang memungkinkan lingkungan permukiman berfungsi sebagaimana mestinya. Dapat dikatakan bahwa perumahan adalah tempat yang paling pokok bagi manusia untuk memenuhi salah satu kebutuhan hidupnya, dimana manusia melindungi dirinya dari terik matahari dapat dikatakan sebagai pelindung dan kenyamanan hidup. Pembiayaan perumahan dalam suatu perusahaan atau Lembaga Keuangan Syari’ah adalah suatu perusahaan yang dibentuk untuk membeli suatu kredit pemilikan rumah KPR dari bank kreditur yang kemudian tagihannya dibentuk dalam suatu efek hutang yang kemudian dijual kepada investor. Umumnya pembiayaan dilakukan dengan menggunakan suatu perusahaan khususnya perseoran terbatas yang ditunjuk oleh lembaga keuangan yang melaksanakan kegiatan pembiayaam perumahan. 18

2. Pembiayaan berdasarkan Akad Murabahah

Kata murabahah berasal dari kata Arab rabaha, yurabihu, murabahatan, yang berarti untung atau menguntungkan, seperti ungkapan 18 http:id.wikipedia.orgwikiPembiayaan_sekunder_perumahan , diakses pada tanggal 20 Maret 2014 pada pukul 20.16 wib , “tijaratun rabihah, wabaa’u asy-syai murabahatan” artinya perdangangan yang menguntungkan, dan menjual sesuatu barang yang memberi keuntungan. 19 Menurut Yusuf al-Qardhawi, yang perlu dipahami, yaitu adanya wa’ad janji artinya janji untuk membelikan barang yang diminta pembeli dan janji penjual untuk meminta keuntungan dari barang tersebut. Kesepakatan pembeli dan penjual bahwa janji ini bersifat mengikat iltizam yang kemudian akan dilakukan pembayaran dengan cara ditangguhkan muajjal. 20 Dari berbagai pengertian mengenai murabahah secara istilah dan menurut para ahli saling berkaitan, yaitu bahwa pembiayaan yang berdasarkan kepercayaan antara pembeli dan penjual atas kesepakatan terlebih dahulu, sehingga penjual akan menginformasikan harga jual kepada pembeli. Apabila harga jual telah disepakati oleh pembeli maka penjual akan menyerahkan barang tersebut

a. Rukun dan Syarat Murabahah

Rukun murabahah adalah sama dengan rukun jual beli pada umumnya, yaitu adanya penjual al- bai’, pembeli al-musytari’, barang yang dibeli al-mabi, harga al-tsaman, dan shighat ijab- qabul.

b. Dasar Hukum Murabahah

Landasan hukum akad murabahah ini adalah: 19 Asy-syihab al-Jundi, Al- ‘aqdu al-Murabahah baina al-Fiqh al islami wa al-Ta’amuli al- Masharafi, Saudi Arabia: Dar al-Nadhah al- ‘Arabiyah,1986, hlm. 15. 20 Yusuf al-Qardhawi, Bai’ al-Murabahah li amir Bisysyira Kama Tajriyatul Mushrif al- Syariyyah, Kairo, Maktabah Wahbah, hlm. 25-26.