Rukun dan Syarat Musyarakah Dasar Hukum Musyarakah

, Gambar 2.2 Skema akad musyarakah dalam Lembaga Keuangan syariah 27 Keterangan dari gambar 2 skema akad musyarakah : Calon nasabah mempunyai kontrak kerja, diantaranya pengadaan alat tulis kantor dari suatu intitusi. Kemudian calon nasabah berkunjung ke Bank Syariah dengan maksud untuk mengajukan Pembiayaan Modal Kerja untuk proyek pengadaan barang dilengkapi dengan persyaratan yang ditentukan. Bank melakukan analisa kelayakan pembiayaan. Jika dinilai layak untuk dibiayai maka bank memberikan persetujuan prinsip pembiayaan kepada calon nasabah surat penawaran. Setelah terjadinya negosiasi dan kesepakatan, kedua belah pihak melakukan perjanjian pembiayaan dengan prinsip musyarakah. Kemudian bank membiayai sebagian kebutuhan proyek pengadaan 27 Fathurrahman Djamil, 2012, Penerapan Hukum Perjanjian dalam Transksi di Lembaga Keuangan Syariah, Jakarta: Sinar Grafika, Cet Ke-2., hlm 172 , ATK. Sebagian lagi dibiayai nasabah. Nasabah sendiri sebagai kontraktor pengelola proyek dan pemilik dana mitra. Pengembalian modal dan distribusi keuntungan dapat dilakukan secara angsuran atau tempo. Distribusi tingkat keuntungan bank sebesar nisbah yang telah ditentukan pada akad dan distribusi tingkat keuntungan untuk nasabah sebesar nisbah yang telah ditentukan pada akad. Pengembalian modal bank dibayar pada saat jatuh tempo pembiayaan. Pengembalian pokok dapat dilakukan secara bertahap sesuai cash flow nasabah.

4. Pembiayaan berdasarkan Akad Istishna’

Istishna عان ص ت س ا adalah bentuk ism mashdar dari kata dasar istashnaa-yastashniu عن ص تا - عن ص ت س ي. Artinya meminta orang lain untuk membuatkan sesuatu untuknya. 28 Dikatakan : istashnaa fulan baitan, meminta seseorang untuk membuatkan rumah untuknya .Istishna’ berarti minta dibuatkan atau dipesan. Akad yang mengandung tuntutan agar tukang atau ahli shani membuatkan suatu pesanan dengan ciri-ciri khusus. Dengan demikian, istihna adalah jual beli antara pemesan dan penerima pesanan, di mana spesifikasi dan harga barang disepakati diawal, sedangkan pembayaran dilakukan secara bertahap sesuai kesepakatan. Istishna’ dapat diterapkan dengan melakukan pemesanan barang dari pabrik, baik dalam skala besar ataupun kecil. Dengan demikian, 28 http:hukumzone.blogspot.com201203istishna-dalam-fiqh-muamalah.html , pada tanggal 29 Februari 2014 pukul 21:29 wib