Produk Pembiayaan Financing Product

,

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

A. Hasil Analisis Pencapaian Kinerja Keuangan BTN Syari’ah Cab.

Jakarta Harmoni Pada Produk Pembiayaan Perumahaan Property Kinerja keuangan adalah analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan- aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. 36 Dimana gambaran tersebut dilihat dari kondisi kinerja keuangan suatu lembaga Bank maupun Non Bank dalam periode tertentu baik mencakup aspek perhimpunan dana maupun penyaluran dana. Tidak hanya itu kinerja keuangan dapat menunjukan suatu hubungan antara kekuatan dan kelemahan dari perusahaan tersebut. Sehingga dari kekuatan tersebut harus dipelajari agar dapat dimanfaatkan lebih baik dan kelemahan dapat diketahui penyebabnya supaya lembaga perusahaan dapat mengambil langkah- langkah untuk perbaikinya. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa laporan keuangan Bank BTN Syari ’ah Jakarta Harmoni selama dua periode terakhir 2011- 2012, data tersebut murni diperoleh d ari Bank BTN Syari’ah Cab. Jakarta Harmoni. Analisis kinerja keuangan dilakukan terhadap Bank BTN Syari ’ah Jakarta Harmoni yang bertujuan mengetahui perkembangan kinerja keuangan dari Bank Syari ’ah yang meliputi realisasi pembiayaan terhadap pembiayaan perumahan property. 36 Irham Fahmi, Manajemen Kinerja Teori Aplikasi.Bandung: Alfabeta, 2011, hlm 142 , Realisasi pembiayaan dimana kegiatan operasional Bank BTN Syari ’ah secara real yang menyediakan fasilitas dana untuk memenuhi pihak-pihak deficit unit berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara Bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan dan bagi hasil Nisbah. Pada studi ini menjelaskan mekanisme pencapaian kinerja keuangan Bank BTN Syari ’ah Cab. Jakarta Harmoni terhadap realisasi pembiayaan funding terhadap pembiayaan perumahan selama dua periode tahun 2011-2012. Tabel 4.1 Kinerja Keuangan Pada Realiasi Pembiayaan Bank BTN Cab. Jakarta Harmoni 37 No Keterangan Pencapaian Kinerja 2011 Pencapaian Kinerja 2012 1 KPR FLPP Subsidi Rp. 8.384.000.000 Rp. 1.319.000.000 -71

2 KPR BTN iB

Rp. 8.861.000.000 Rp. 4.480.000.000 -44 3 KPR Indesya BTN iB Rp. 1.289.000.000 Rp. 2.311.000.000 10 4 KPR Swagriya BTN iB Rp. 823.000.000 Rp. 440.000.000 -4 5 Yasagriya BTN iB Rp. 5.920.000.000 Rp. 14.667.000.000 87 Total Rp. 25.277.000.000 Rp. 23.217.000.000 -21 37 Data diperoleh dari penelitian berupa software “konsilidasi kinerja keuangan BTN Syariah ” ,

B. Fakor-Foktor Yang Menyebabkan Terjadinya Penurunan dan

Kenaikkan dalam Pencapaian Kinerja Selama Dua Periode 2011- 2012 Pada Realisasi Pembiayaan Perumahan

1. KPR FLPP

KPR FLPP Subsidi merupakan pembiayaan perumahan untuk masyarakat yang berpenghasilan rendah, dimana dana FLPP akan disatukan dengan dana pihak Bank dalam menyalurkan kredit perumahan bersubsidi, sehingga dapat menghasilkan margin yang murah dan stabil selama jangka waktu tertentu. KPR FLPP kerja sama antara Kementrian Perumahan Rakyat Kemenpera dengan Bank BTN Syariah dalam melaksanakan fasilitas likuiditas pembiayaan perumahaan FLLP untuk masyarakat yang berpenghasilan rendah dan masyarakat berpenghasilan menengah. Kesepakatan ini tertuang dalam MOU yang ditanda tangani kedua belah pihak yaitu BTN Syari ’ah dan Kementerian Perumahan Rakyat Kemenpera. Dari hasil analisis tabel 1 Realisasi Pembiayaan pada produk KPR FLPPSubsidi terjadi penurunan mencapai -70 selama dua periode 2011-2012. Hal ini disebabkan antara lain : a. Kurang Mencapai Target Pada tahun 2011 pembangunan perumahan khususnya FLPP mencapai 133.000 unit sedangkan tahun 2012 hanya mencapai 127.000 unit, sehingga dalam pencapaian Bank BTN Syari ’ah belum mencapai target yang diinginkan. Hal ini disebabkan supply terganggu dengan peraturan pemerintah yang menetapkan batas harga jual rumah di bawah Rp. 70 juta untuk tipe 36. Sedangkan pihak BTN Syari ’ah akan , merasa keberatan karena dapat mengganggu daya beli masyarakat terhadap perumahan ini. b. Kebijakan Pemerintah Dalam Memfasilitaskan KPR FLPP Kebijakankan pemerintah sendiri dalam melaksanakan program KPR FLPP sekitar 60 dalam merealisasi kredit perumahan bersubsidi. Dana tersebut akan dikelola untuk program KPR FLPP, dana yang baru diterima sebesar Rp.2,45 triliun. Bagi Bank BTN Syari ’ah target pemerintah dalam mengelola dana KPR FLPP ini sebesar Rp.7,09 triliun. Sehingga BTN Syari ’ah harus menutupi dana KPR FLPP mencapai Rp.4,64 triliun. Pemerintah dalam kesepakatan untuk mendanai program KPR FLPP ini sekitar 60 yang diberikan Bank BTN Syariah, sedangkan pihak Bank BTN Syariah mendanai program ini sekitar 40. Hal ini disebabkan Bank BTN Syariah dalam mendistribusikan program KPR FLLP senilai Rp.6,38 Triliyun tahun 2011 hingga akhir tahun 2012 telah memberikan dukungan pendanaan untuk refinancing KPR FLPP sebesar Rp.5,55 triliun. Pemerintah khususnya Kementrian Kreditan Perumahan Rakyat dalam mendanai program KPR FLLP harus mengalokasikan dana sebesar Rp.7,34 triliyun untuk memfasilitaskan program KPR FLPP ini. Berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak untuk memfasilitaskan masyarakat dalam mengajukan kreditan hunian, dengan pertimbangan Bank BTN Syariah akan mengoptimalkan dana FLPP ini untuk memfasilitaskan penerbit 24.000 unit KPR Sejahtera dan 1.500 KPR Sejahtera Susun.