KPR Swagriya iB Fakor-Foktor Yang Menyebabkan Terjadinya Penurunan dan

, Apabila nasabah mengajukan sebesar Rp. 60.000.000 kepada pihak Bank BTN Syariah dengan jangka waktu 5 tahun 60 bulan, sehingga angguran yang perlu dibayar adalah : Margin yang ditetapakan oleh pihak Bank BTN Syariah 9,97. Margin pokok = margin bank x jangka waktu anggsuran x pokok pinjaman = 9,97 x 5 x Rp. 60.000.000 = Rp. 29.910.000 Margin Total = margin pokok + pokok pinjaman = Rp. 29.910.000 + Rp. 60.000.000 = Rp. 89.910.000,- Angsuran bulanan = Rp. 89.910.000,- 60 = Rp. 1.498.500,- Jadi angsuran yang perlu dibayarkan oleh nasabah setiap bulannya adalah Rp. 1.498.500,- . b. Tingginya biaya bangunan Jika harga property residensial di Indonesia naik 4,5 ditahun 2012, sehingga bahan bangunan mencapai 7-12, upah pekerja lebih tinggi dan biaya izin membangu suatu bangunan yang tinggi menjadi alas an kenaikkan harga konstrusi. c. Tinggi tarif pajak dan birokrasi dalam pemerintah

5. Yasagria BTN iB

Yasagriya BTN iB merupakan produk pembiayaan yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan belanja modal kerja , pengembangan perumahan untuk membangun proyek perumahan. Dari hasil analisis tabel 1 Realisasi Pembiayaan pada produk Yasagriya BTN iB terjadi kenaikkan mencapai 88 selama dua periode 2011- 2012. Hal ini dapat dikatakan pihak Bank BTN Syari ’ah akan megalokasikan dananya kepada pihak developer untuk membangun perumahan bagi calon pembeli yaitu nasabah. Dimana Bank BTN Syari ’ah berfungsi sebagai penyalur kredit pemilikan rumah menargetkan sekitar 25-30. Sedangkan pihak developer membutuhkan dana untuk membelanjai keperluan pembangunan perumahan yang akan dipesan oleh calon nasabah. Dalam hal ini antara pihak Bank dan pihak developer berfungsi sangat berbeda dalam memberikan pelayanan kepada calon konsumen. Perbedaan developer yaitu suatu proyek pembangunan yang akan mengajukan kredit modal usaha pembangunan dalam mendirikan hunian yang layak dan idaman sesuai pesanan calon nasabah. Dengan rencana pengembalian berdasarkan proyeksi kemampuan cashflow nasabah. Sedangkan pihak Bank BTN Syari ’ah sebagai fasilitator yang mendanai 80 dari kebutuhan modal kerja kontruksi. ,

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah membahas teori dan menganalisis hasil penelitian pada Bank BTN Syari’ah Cab. Jakarata Harmoni, maka pada bab ini penulis akan membuat kesimpulan dan saran yang dapa t bermanfaat bagi Bank BTN Syari’ah Cab. Jakarata Harmoni untuk masa yang akan datang.

A. Kesimpulan

1. Pada Kinerja Keuangan Bank Tabungan Negara Syari’ah BTN Syariah Cab. Jakarta Harmoni pada produk-produk pembiayaan perumahan selama dua periode 2011-2012, yang menjadi tolak ukur dalam pencapaian kinerja keuangan BTN Syariah Cab. Jakarta Harmoni. Sehingga pihak Bank akan mengetahui dan menganalisa kembali kinerja yang perlu dievaluasi kembali untuk meninggkatkan kiner ja keuangan BTN Syari’ah Cab. Jakarta Harmoni. 2. Dalam realisasi kinerja keuangan BTN Syari’ah terjadi kenaikkan dan penurunan pada pembiayaan perumahan. Ada factor-faktor yang menyebabkan kinerja keuangan BTN Syariah mengalami penurunan dan kenaikkan. Hal ini disebabkan kebijakan pemerintah yang kurang berperan dalam mensejahterakan masyarakat yang berpenghasilan rendah, harga tanah yang tinggi yang mengakibatkan harga rumah meningkat, harga bahan baku bangunan yang tinggi. Sedangkan kenaikkan yang dipengaruhi fasilitas yang diberikan oleh pihak Bank dan pihak developer yang bekerja sama dalam mendirikan bangunan perumahan sesuai selera masyarakat, sehingga daya beli akan , perumahan dapat lebih meningkat. Berdasarkan analisis penulis, masyarkat umumnya lebih tertarik untuk mengajukan pembiayaan kreditan perumahan apartemen KPA, karena KPA memberikan fasilitas sarana dan prasarana yang dapat memuaskan konsumennya.

B. Saran

1. Dalam memberikan pembiayaan kredit kepemilikan lebih ditingkatkan kepuasan nasabah agar masyarakat dapat lebih tertarik untuk mengajukan pembiayaan perumahan. Dan informasi mengenai pembiayaan perumahan yang ada di Bank BTN Syari ’ah. 2. Agar pihak Bank BTN KCPS Syari’ah dapat meningkatkan kinerja keuangan pada pembiayaan perumahaan sehingga target dalam pencapaian pembelian perumahan bisa melebih dari target. Dan melihat pada aspek-aspek yang terjadi dilapangan. 3. Agar pihak Bank BTN Syari’ah menurunkan margin uang muka yang dirasakan berat bagi nasabah yang berpenghasilan rendah, sehingga masyarakat akan lebih berminat untuk mengajukan perkreditan.