Kesejahteraan Pembantu Rumah Tangga

51 Gajinya memang tidak pernah terlambat dibayar, tetapi kadang bayarannya tidak diberikan secara penuh ketika majikannya sedang tidak memiliki cukup uang. Ketika ditanya tentang ketepatan pembayaran gaji oleh majikannya, Mukimah menjawab: “Upah tiap bulan biasanya kan lima ratus, sekarang uda naik lima ratus lima puluh. Ya tergantung, kadang lima ratus kadang lima ratus lima puluh. Tergantung ada duitnya mereka.” 18 Gaji yang diterima Mukimah digunakan untuk kebutuhan sehari-harinya, sehingga dia mampu menabung. Biasanya dia menggunakan gajinya untuk membeli baju dan pulsa internet. Ketika ditanya tentang bagaimana menggunakan gajinya, Mukimah menjawab: “Ya, kebutuhan sehari-hari aku. Kadang ya buat beli baju, pulsa hp, pulsa modem. Pulsa modem kan buat online, buat kebutuhan sekolah aku.” Begitu pula Siswandi mengaku selalu menggaji pembantunya tepat waktu dan kadang memberikan tambahan uang untuk memenuhi kebutuhan pembantunya sehari-hari. Ketika ditanya tentang pemberian untuk kebutuhan pembantunya, Siswandi menjawab: “Iya, pernah. Tidak nentu kapan, terkadang kalau dia butuh saya dan istri memberikan apa yang dia butuhkan.” 19 Dengan gaji Rp. 1.100.000,- satu juta seratus ribu setiap bulan, Siti Rofikoh dapat memenuhi kebutuhan keluarganya sehari-hari, dan bahkan sisanya bisa ditabung. Selain itu, dia mampu menyewa kontrakan karena terbantu oleh 18 Wawancara pribadi dengan Mukimah pembantu rumah tangga dari keluarga Ach. Suhaimi. Bekasi, 09 Juni 2013. 19 Wawancara pribadi dengan Siswandi sebagai majikannya Siti Rofikoh. Bekasi, 08 Desember 2013. 52 suaminya yang juga bekerja merenovasi bangunan. Dengan adanya pendapatan suaminya tersebut, Siti Rofikoh tidak terbebani oleh besarnya kebutuhan untuk membayar kontrakan dan kebutuhan-kebutuhan keluarganya. Ketika ditanya tentang bagaimana menggunakan gajinya dalam sebulan, Siti Rofikoh menjawab: “Buat kebutuhan sehari-sehari, buat kebutuhan keluarga, dan buat ditabung.” 20 Majikan terakhir yang diwawancarai, Jabatan Damatik, menggaji pembantunya sebesar Rp. 300.000,- tiga ratus ribu per bulan, selain juga kadang memberikan baju kepada pembantunya. Nampaknya Jabatan Damatik juga memberikan uang tambahan yang tidak tentu waktunya, sesuai dengan kondisi ekonominya. Ketika ditanya tentang tambahan upah yang diberikan oleh majikannya, Jabatan Damatik menjawab: “Iya, pernah. Seperti memberi uang di luar gaji, kadang baju juga pernah.” 21 Pembantu Jabatan Damatik, Suswanti, membenarkan bahwa dia tidak pernah telat dibayar , namun dia mengaku bahwa gajinya tidak mampu mencukupi kebutuhannya karena memang dimaksudkan sebagai sampingan. Menurutnya, gajinya hanya cukup menjadi tambahan untuk kebutuhan sehari-harinya, seperti 20 Wawancara pribadi dengan Siti Rofikoh pembantu rumah tangga dari keluarga Siswandi . Bekasi, 08 Desember 2013 . 21 Wawancara pribadi dengan Jabatan Damatik sebagai majikannya Suswanti. Bekasi, 16 Februari 2014. 53 membeli sayuran dan sebagainya. Ketika ditanya tentang penggunaan gajinya, Suswanti menjawab, “Ya untuk tambahan beli sayuran.” 22 Dalam memetakan perbedaan kesejahteraan di antara pembantu rumah tangga, tabel berikut menunjukkan besarnya pendapatan dan penggunaannya: Tabel 4.1 Kesejahteraan Pembantu Rumah Tangga No Nama PRT GajiBulan Kegunaan Gaji Mencukupi Kebutuhan 1 Alif Layyinah Rp 500.000 Membayar kuliah, dikirimkan ke orang tuanya di kampung. Tidak Cukup 2 Mukimah Rp 550.000 Membayar kuliah, membeli baju dan pulsa internet atau modem. Cukup 3 Siti Rofikoh Rp 1.100.000 Kebutuhan harian, keluarga, dan ditabung Cukup 4 Suswanti Rp 300.000 Kebutuhan harian, seperti tambahan beli sayur Tidak Cukup Sumber: Diolah Dengan demikian, pendapatan atau gaji yang diterima oleh pembantu rumah tangga sangat beragam, tergantung pada kesepakatan dengan majikannya. Cukup atau tidaknya pendapatan dalam memenuhi kebutuhan tergantung pada kebutuhan yang harus dipenuhi oleh masing-masing pembantu rumah tangga, sebab kondisi yang dialami pembantu rumah tangga juga cenderung beragam. Mukimah menyatakan bahwa gaji yang diterimanya mencukupi kebutuhan sehari-harinya, karena memang tidak banyak kebutuhan yang harus dipenuhinya, 22 Wawancara pribadi dengan Suswanti pembantu rumah tangga dari keluarga Jabatan Damatik. Bekasi, 16 Februari 2014. 54 selain juga karena sebagian kebutuhan hariannya, seperti uang jajan, sering diberi tambahan upah oleh majikannya. Begitu pula Siti Rofikoh menyatakan bahwa gaji yang diterimanya mencukupi kebutuhan sehari-harinya. Namun, berbeda dengan Mukimah yang mendapatkan uang tambahan dari majikannya, Siti Rofikoh terbantu oleh suaminya yang juga memiliki pekerjaan atau pendapatan sendiri. Sehingga Siti Rofikoh tidak kesulitan memenuhi kebutuhan keluarganya, membayar kontrakan, dan bahkan gajinya masih tersisa untuk ditabung. Berbeda dengan Mukimah dan Siti Rofikoh, Alif Layyinah menyatakan bahwa gaji yang diterimanya tidak mencukupi kebutuhannya. Hal itu disebabkan banyaknya kebutuhan yang perlu dipenuhinya. Selain untuk membiayai kuliahnya, dia juga perlu mengirimkan sebagian gajinya untuk orang tuanya di kampung. Sehingga dengan gaji yang hanya sebesar Rp 500.000,- dia merasa kekurangan untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Begitu pula Suswanti mengungkapkan bahwa gajinya yang hanya sebesar Rp. 300.000,- terlalu sedikit untuk bisa memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Namun, dia menyadari bahwa pekerjaannya sebagai pembantu rumah tangga hanya dimaksudkan sebagai sampingan.

D. Beban Kerja Pembantu Rumah Tangga

Pembantu rumah tangga biasanya melakukan pekerjaannya tanpa dibatasi waktu atau selama dibutuhkan oleh majikannya ketika tidak ada di rumah. Seperti diungkapkan Moh. Muqit bahwa pembantunya bekerja setiap kali dibutuhkan, dan mendapat kesempatan libur ketika majikannya juga libur. Ketika ditanya tentang 55 jam kerja yang bebankan pada pembantunya, Moh. Muqit menjawab, “Tiap kali dibutuhkan, tidak ada waktu.” 23 Namun, ketika berada di rumah, Moh. Muqit dan istrinya juga menemani pembantunya dalam mengerjakan pekerjaan domestik. Dia menyadari kalau pembantunya juga memiliki keterbatasan tenaga dengan banyaknya pekerjaan rumah tangga. Hal itu ditunjukkan dalam pernyataannya: “Kita tidak pernah membatasi, semampunya saja. Selebihnya kita kerjakan bersama.” 24 Namun, selama Moh. Muqit bekerja dan tidak ada di rumah, pembantunya Alif Layyinah memiliki beban kerja yang tidak ringan, seperti mengajari anak majikannya, Haidar, untuk mengaji dan menulis, dan juga mengerjakan berbagai pekerjaan domestik seperti memasak, menyuci, mengepel, menyiapkan bekal kerja, hingga mengantar Haidar ke sekolah. Hanya karena terbiasalah Alif Layyinah melakukannya dengan baik. Banyaknya beban kerja tersebut diperkuat dalam pernyataan Alif Layyinah sebagai berikut: “Kendalanya, tenaga terforsir kadang masih masak, dan masih banyak. Ga ada yang sulit sebenarnya karena saya hadapi dengan enjoy aja karena itu sudah biasa saya kerjakan.” 25 Majikan kedua yang diwawancarai, Ach. Suhaimi, menegaskan bahwa tujuannya mempekerjakan pembantu rumah tangga adalah untuk meringankan pekerjaan rumah tangganya, selain juga mengasuh dan mengantar anaknya ke 23 Wawancara pribadi dengan Moh. Muqit sebagai majikannya Alif Layyinah. Bekasi, 23 Maret 2013. 24 Wawancara pribadi dengan Moh. Muqit sebagai majikannya Alif Layyinah. Bekasi, 23 Maret 2013. 25 Wawancara pribadi dengan Alif Layyinah pembantu rumah tangga dari keluarga Moh. Muqit. Bekasi, 23 Maret 2013. 56 sekolah, sebab tuntutan pekerjaan tidak memungkinkan Ach. Suhaimi dan istrinya melakukan pekerjaan tersebut. Ketika ditanya tentang pekerjaan yang ditugaskan pada pembantunya, Ach. Suhaimi menjawab: “Iya, itu untuk mengasuh anak, untuk nganter sekolah, karena tidak mungkin saya dan istri harus melakukan itu.” 26 Karenanya, pembantunya Mukimah bekerja sejak pagi hari, seperti masak, nyuci, membersihkan rumah, hingga sore hari mengantar anaknya ke sekolah. Hanya dalam pekerjaan berat saja, seperti mengangkat galon, yang tidak perlu dilakukan pembantunya, karena pembantunya yang berjenis kelamin perempuan memang tidak memungkinkan untuk mengangkat benda berat. Terkait dengan pertanyaan tentang batasan kerja yang ditetapkan bagi pembantunya, Ach. Suhaimi menjawab: “Dia kan cewek, contohnya kalau kita beli galon, itu kan gak kuat ngangkat sendiri, jadi kita bantu.” Pembantu Ach. Suhaimi, Mukimah, mengungkapkan banyaknya beban kerja yang ditanggungnya, bahwa selain melakukan berbagai pekerjaan domestik seperti menyapu, mengepel, menyuci, menyetrika, dia juga menjaga toko setiap hari. Meski demikian, dia sering diajak jalan-jalan pada hari minggu untuk berlibur. Ketika ditanya tentang rutinitas kerja yang dilakukannya setiap hari, Mukimah menjawab: 26 Wawancara pribadi dengan Ach. Suhaimi sebagai majikannya Mukimah. Bekasi, 09 Juni 2013.