8
2. Manfaat praktis
- Untuk memberikan informasi penting kepada masyarakat luas
tentang kesejahteraan pembantu rumah tangga dan perlakuan majikan terhadap pembantu rumah tangganya;
- Sebagai model untuk memberikan kontribusi bagi pemerintah,
swasta dan masyarakat khususnya pembantu rumah tangga.
E. Kerangka Teori dan Konseptual
1. Kerangka Teori
Kesejahteraan sosial apabila ditarik pada kondisi sebaliknya dapat melahirkan beberapa hal salah satunya, yaitu: kemiskinan, pengangguran,
kurangnya kesempatan kerja, dan lain sebagainya. Kondisi tersebut melatar belakangi eksistensi pekerja informal dalam hal ini pekerja domistik atau
pembantu rumah tangga. Pembantu rumah tangga pada hakikatnya berasal dari keluarga tidak mampu alias keluarga miskin.
Pembantu rumah tangga sebagai aktor yang dipandang mampu menggantikan posisi majikannya di dalam mengurus dan melaksanakan
kegiatan rumah tangga yaitu
melaksanakan kegiatan memasak, menghidangkan makanan, mencuci, membersihkan rumah, mengasuh anak-
anak, dan lain sebagainya. Namun, adanya pembantu rumah tangga, banyak menimbulkan problema secara general berkaitan dengan hak dan kewajiban
antara pembantu rumah tangga dengan majikannya. Hal tersebut merupakan bagian dari masalah kesejahteraan sosial
yang dialami para pekerja domistik. Pada dasarnya kesejahteraan sosial itu
9
sendiri diartikan sebagai suatu keadaan atau kondisi dimana seseorang diliputi oleh rasa aman, tenteram, makmur, selamatterlepas dari segala
macam gangguan dan kesukaran. Gangguan atau kesukaran ini sering diwujudkan berupa gangguan kesehatan, gangguan kenikmatan atau
gangguan kerja.
8
2. Kerangka Konseptual
a. Kesejahteraan welfare adalah keadaan sejahtera yaitu keamanan,
keselamatan, ketenteraman.
9
b. Kesejahteraan Sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material,
spiritual, dan sosial warga negara agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya.
Menurut Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 c.
Kemiskinan adalah suatu situasi dimana seseorang atau rumah tangga mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan dasar, sementara
lingkungan pendukungnya kurang memberikan peluang untuk meningkatkan kesejahteraan secara berkesinambungan atau untuk
keluar dari kerentanan”.
10
d. Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan
guna menghasilkan barang dan atau jasa baik untuk memenuhi
8
C. Pramuwito. 1996. Pengantar Ilmu Kesejahteraan Sosial. Yogyakarta: Departemen Sosial RI. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Balai Besar Penelitian dan
Pengembangan Pelayanan Kesejahteraan Sosial. hal. 23.
9
Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI. dengan kata kunci “Sejahtera” dalam Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. http:badanbahasa.kemdiknas.go.idkbbi.
10
Ade Cahyat, Cristian Gorner, dkk. Mengkaji Kemiskinan dan Kesejahteraan Rumah Tangga. Borog Barat: CIFOR. hal 2.