Kategori Kemiskinan LANDASAN TEORI

24 Tetapi karena tidak merasa miskin dan tidak mau dikatakan miskin, berbagai tolak ukur dan kebijakan pembangunan tidak mudah untuk menjangkau mereka. 6 Selain itu, menurut Emil Salim 7 , dalam pidatonya pada pengukuhan Guru Besar Universitas Indonesai, seperti yang dikutip oleh Nommy Horas Thombang Siahaan, dikatakan bahwa terdapat tiga ciri-ciri kemiskinan yaitu: a. Sebagian besar masyarakatnya hidup di pedesaan, terdiri dari buruh-buruh tani; b. Sebagai penganggur atau setengah menganggur. Meskipun bekerja, tetapi sifatnya tidak teratur dan tidak mencukupi bagi kebutuhan hidup yang wajar. Ini terdapat di pedesaan dan perkotaan; c. Berusaha sendiri dan dengan menyewa peralatan orang lain; dengan modal yang kecil dan serba terbatas, banyak didapati di kota dan ada juga di pedesaan.

C. Pembantu Rumah Tangga

1. Pengertian Pembantu Rumah Tangga Dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, didefinisikan bahwa tenaga kerja adalah setiap orang yang 6 Nommy Horas Thombang Siahaan. 2004. Hukum Lingkungan dan Ekologi Pembangunan. Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga. hal. 81-82. 7 Pengukuhan Guru Besar Universitas Indonesia 11 Februari 1976 dengan judul, Perencanaan Pembangunan dan Pemerataan Pendapatan, lembaga penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. 25 mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat. Undang- Undang Nomor 13 Tahun 2003 menetapkan bahwa penggunaan istilah pekerja selalu dibarengi dengan istilah buruh yang menandakan bahwa dalam Undang-Undang ini, dua istilah tersebut memiliki kondisi yang sama. Dalam pasal 1 angka 3, dapat dilihat pengertian dari PekerjaBuruh, yaitu: “Setiap orang yang bekerja dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain”. 8 Menurut Agusmidah, 9 terdapat dua unsur yang melekat dari istilah pekerja dan buruh yaitu: a. Setiap orang yang bekerja angkatan kerja maupun bukan angkatan kerja tetapi harus bekerja; b. Menerima upah atau imbalan sebagai balas jasa atas pelaksanaan pekerjaan tersebut. Secara spesifik, pembantu rumah tangga merupakan pekerja rumah tangga, alias pekerja domestik yang melakukan pekerjaan di lingkungan keluarga orang lain. Pekerjaan para pembantu rumah tangga adalah mengurus pekerjaan rumah tangga, seperti memasak serta menghidangkan makanan, mencuci, membersihkan rumah, dan mengasuh anak-anak. 8 Agusmidah. 2010. Dinamika Hukum Ketenagakerjaan Indonesia. Medan: USU Press. hal. 6. 9 Ibid. hal. 6 26 Bahkan di beberapa negara, pembantu rumah tangga dapat pula merawat orang lanjut usia yang mengalami keterbatasan fisik. 10 Dengan demikian, pembantu rumah tangga dapat diklasifikasikan berdasarkan jenis pekerjaannya, yaitu sebagai berikut: a. Tukang Cuci memiliki tugas untuk mencuci pakaian dan atau mencuci semua peralatan rumah tangga; b. Tukang Masak memiliki tugas memasak untuk kebutuhan rumah tangga; c. Penjaga Rumah memiliki tanggungjawab atau berkewajiban menjaga rumah beserta isinya; d. Supir memiliki tugas mengemudikan mobil majikan; e. Tukang Kebun memiliki tugas merawat semua bentuk tanaman yang dipelihara oleh majikannya; f. Mengasuh Anakbaby sitter diberi tanggungjawab untuk mengurus dan mengasuh anak; g. Perawat Jompo memiliki tugas untuk merawat jompo atau lansia; Kemiskinan dapat dijadikan salah satu indikasi terhadap eksistensi pembantu rumah tangga. Pasalnya pembantu rumah tangga pada hakikatnya dan mayoritas berasal dari keluarga tidak mampu secara ekonomi. Sedangkan keluarga yang demikian dapat dikategorikan dalam keluarga miskin. 10 Ibid. Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI. dengan kata kunci “Pembantu” dalam Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional.