Tehnik Pengumpulan Data PENDAHULUAN

15 - Beban kerja sebagai PRT 7 Siti Rofikoh - Alasantujuan menjadi PRT - Perlakuan majikan - Sikap dan Perilaku terhadap majikan - Ketepatan waktu penggajian - Bagaimana menggunakan gaji dan terpenuhinya kebutuhan sehari-hari - Beban kerja sebagai PRT PRTBuruh 8 Suswanti - Alasantujuan menjadi PRT - Perlakuan majikan - Sikap dan Perilaku terhadap majikan - Ketepatan waktu penggajian - Bagaimana menggunakan gaji dan terpenuhinya kebutuhan sehari-hari - Beban kerja sebagai PRT PRT Buruh 2. Observasi. Secara umum pengertian observasi adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena- fenomena yang dijadikan objek pengamatan. 13 Observasi ini dilakukan untuk mengetahui realitas pembantu rumah tangga dalam melaksakan aktivitas sehari-hari dan interaksi yang dilakukan antara pembantu rumah tangga dengan majikannya. Penulis membuat catatan lapangan untuk menulis setiap kejadian berdasarkan hasil pengamatan yang penulis lakukan di perumahan GSP. 13 Djaali dan Pudji Muljono. 2008. Pengukuran Dalam Bidang Pendidikan. Jakarta: Grasindo. Cet. Pertama. Hal. 16. 16 3. Review Dokumentasi Pada bagian dokumentasi ini peneliti mengumpulkan, membaca dan mempelajari berbagai bentuk data tertulis yang mendukung atau memperkuat hasil penelitian yang telah dilakukan baik berbentuk gambar, buku, jurnal, portal, koran, dan lain sebagainya.

I. Tehnik Analisa Data

Data yang terkumpul akan dianalisa secara kualitatif, yaitu akan dideskripsikan dan disimpulkan melalui tahapan-tahapan berikut ini: 1. Reduksi data Data yang diperoleh melalui studi pustaka dan studi lapangan akan diperiksa kelengkapannya kemudian klasifikasi berdasarkan satuan konsep, kategori atau tema tertentu. Dalam hal ini data yang tidak diperlukan disisihkan sehingga hanya data yang diperlukan saja yang akan dipakai. 2. Display data Mengingat data yang harus dianalisis dan untuk mengurangi tingkat kesulitan dalam pemaparan dan penegasan kesimpulan, maka perlu dibuat sketsa, grafik, sehingga keseluruhan data dan bagian- bagian rinciannya dapat dipetakan dengan jelas. 17 3. Triangulasi data Peneliti dapat menguji data yang diperoleh dari satu sumber kemudian dibandingkan dengan data dari sumber yang lain. Dengan demikian peneliti akan menemukan salah satu kemungkinan konsisten, tidak konsisten, atau berwlawanan. Dengan cara melahirkan deskripsi yang lebih memadai mengenai gejala yang diteliti. 4. Kesimpulan Data yang telah dipolakan dan disusun secara sistematik, baik melalui penentuan tema maupun yang telah dibuat sketsa akan dianalisis dan kemudian diambil kesimpulan sehingga makna data dapat ditemukan.

J. Sistematika Penulisan

Agar pembahasan ini menjadi sistematis serta untuk mempermudah analisa materi dalam penulisan skripsi ini, maka penulis akan menjelaskan dalam sistematika penulisan. Secara garis besar, skripsi ini terdiri dari lima bab yang dibagi dalam sub bab dan setiap sub bab mempunyai pembahasan masing-masing yang saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya. BAB I Pendahuluan berisi tentang Latar Belakang Masalah, Pembatasan Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat, Kerangka Teori, Tinjauan Pustaka, Metode Penelitian, dan Sistematika Penulisan. 18 BAB II Landasan teori akan menjelaskan dan memperkuat pemahaman teoritis relevansinya dengan penelitian ini. Maka dalam bab ini akan menjelsakan teori tentang pengertian peran, bentuk-bentuk peran, buruh, kesejahteraan sosial. BAB III Gambaran umum tentang KecamatanTambun Utara, Profil Majikan dan Pembantu Rumah Tangga, Perumahan Griya Satria Pesona yang dilengkapi profil Koperasi Astra dan PT. Arya Lingga Manik. BAB IV Analisis deskriptif kesejahteraan pembantu rumah tangga dan perlakuan majikan terhadap pembantu rumah tangga. BAB V Penutup terdiri dari kesimpulan dan sara-saran. 19

BAB II LANDASAN TEORI

A. Pengertian Kesejahteraan

1. Pengertian Kesejahteraan Sosial Menurut bahasa, kata sejahtera well-being bermakna aman sentosa, makmur, dan selamat terlepas dari segala macam gangguan. Sedangkan kesejahteraan welfare dapat dimaknai sebagai hal atau keadaan sejahtera yaitu keamanan, keselamatan, dan ketenteraman. 1 James Midgley dalam bukunya mengatakan, bahwa kesejahteraan sosial social welfare ini memiliki arti yang sangat mulia dengan merujuk pada keadaan lebih baik, kebahagiaan dan kemakmuran. 2 Terkait dengan pengertian kesejahteraan sosial, C. Pramuwito menjelaskan dalam bukunya, bahwa secara etimologis sejarah asal kata, kesejahteraan sosial terdiri atas dua kata yaitu kesejahteraan dan sosial. Kata kesejahteraan berasal dari kata sejahtera yang mendapat imbuhan ke-an. Imbuhan ke-an adalah imbuhan yang membedakan kata sifatkeadaan sejahtera. Perkataan sejahtera sendiri merupakan perkataan yang berasal dari bahasa sansakerta “Jaitra”, yang berarti damai, aman, sentosa atau senang. Menurut W.J.S Poewodarminto, seperti yang dikutip C. Pramuwito, bahwa kata sejahtera sebagai keadaan aman, sentosa makmur, selamatterlepas dari segala macam gangguan, kesukaran dan sebagainya. 1 Ibid. KBBI. Kata kunci “Sejahtera”. 2 James Midgley. 2005. Pembangunan Sosial: Perspektif Pembangunan dalam Kesejahteraan Sosial. Jakarta: Direktorat Perguruan Tinggi Agama Islam Diperta Islam Departemen Agama RI. hal. 18.