Defenisi Kemiskinan Aspek-aspek Kemiskinan

23 Keluarga sejahtera tahap III plus adalah keluarga yang telah dapat memenuhi seluruh kebutuhan dasar, sosial psikologis dan pengembangan telah terpenuhi, serta memiliki kepedulian sosial yang tinggi pada masyarakat.

2.3 Kemiskinan

2.3.1 Defenisi Kemiskinan

Kemiskinan merupakan masalah global yang di pengaruhi oleh beberapa faktor yang saling berkaitan satu sama lainnya, seperti: tingkat pendapatan, pendidikan, akses terhadap barang dan jasa, kesehatan, geografis, dan kondisi lingkungan. Kemiskinan terus menjadi penyakit dan masalah sosial yang fenomenal sepanjang sejarah di Indonesia maupun di dunia.World bank 2002 mendefenisikan kemiskinan sebagai suatu kondisi terjadinya kekeurangan pada taraf hidup manusia baik fisik atau sosial sebagai akibat tidak tercapainya kehidupan yang layak karena penghasilan tidak mencapai 1,00 dolar AS per hari. Jika di tinjau dari standard kebutuhan hidup yang layak atau pemenuhan kebutuhan pokok, maka kemiskinan adalah suatu kondisi tidak terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan dasar yang disebabkan kekurangan barang dan jasa yang dibutuhkan dalam upaya memenuhi standar hidup yang layak. Apabila kemiskinan dilihat dari pendekatan pendapatan menghasilkan indikator kemiskinan yang reresentif. Sajogyo dalam Hardjono,1990 mengemukakan bahwa indikator kemiskinan didasarkan pada ketidakmampuan memenuhi kebutuhan minimum yang dapat di ukur dari pendapatan siagian, 2012 : 68. Secara ekonomi kemiskinan didefenisikan sebagai kekurangan sumber daya yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan meningkatkan 24 kesejahteraan sekelompok orang atau individu.Aspek ekonomi lebih di tentukan oleh sumber daya, basis-basis produksi dan produktivitas kerja seseorang dalam menghasilkan, modal, dan jaringan syaifullah, 2008, 18.

2.3.2 Aspek-aspek Kemiskinan

Kemiskinan merupakan sesuatu yang nyata, dekat dan menyatu dengan kita, namun tidak mudah di pahami secara holistik. Langkah yang pertama yang dapat dilakukan dalam upaya memahami kemiskinan secara holistik adalah dengan melakukan kajian tentang aspek-aspek kemiskinan itu sendiri, yaitu : a. Kemiskinan itu multi dimensi. Sifat kemiskinan sebagai suatu konsep yang multi dimensi berakar dari kondisi kebutuhan manusia yang beraneka ragam. Apabila ditinjau dari segi kebijakan umum, maka kemiskinan meliputi dua aspek yaitu aspek primer seperti miskin akan asset-asset, organisasi-oraganisasi sosial, kelembagaan- kelembagaan sosial, berbagai pengetahuan serta berbagai keterampilan yang dapat dianggap mendukung kehidupan manusia. Sedangkan aspek sekunder antara lain, miskinnya informasi, jaringan sosial dan sumber-sumber keuangan yang kesemuanya merupakan faktor-faktor dapat digunakan sebagai jembatan memperoleh suatu fasilitas yang dapat mendukung upaya mempertahankan, bahkan meningkatkan kualita hidup. b. Aspek-aspek kemiskinan saling berkaitan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Sebagai konsekwensi logisnya, kemajuan atau kemunduran pada salah satu aspek dapat mengakibatkan kemajuan atau kemunduran aspek yang 25 lainnya.Justru kondisi seperti inilah yang mengakibatkan tidak mudahnya menganalisis kemiskinan itu menuju pada pemaham yang komperehensif. Menganalisis kemikinan kemiskinan secara parsial akan membawa kita pada pemahaman yang salah tentang kemiskinan itu sendiri. Bahkan kemiskinan hanya dapat dipahami melalui pendekatan interdisiplinear. c. Kemiskinan itu adalah fakta yang terukur. Fenomena yang sering kita temui adalah pendapatan yang diperoleh sekelompok yang bermukim yang sama boleh sama, namun kualitas individu atau keluarga yang dimiliki mungkin saja berbeda. Adapula yang cenderung mengatakan kemiskinan itu sebagai abstraksi dari perasaan sehingga mustahil untuk diukur. Cara berpikir seperti ini harus dicegah karena akan menjauhkan kita dari pemahaman yang benar dan holistik tentang kemiskinan itu sehingga kitapun mustahil dapat menemukan solusi. Kemiskinan diklasifikasikan dalam berbagi tingkat, miskin,sangat miskin, dan sangat miskin sekali. d. Bahwa yang miskin adalah manusianya, baik secara individual mapun kolektif. Istilah kemiskinan pedesaan Rural poverty, kemiskinan perkotaan urban poverty. Kondisi desa dan kota itu merupakan penyebab kemiskinan bagi manusia. Dengan demikian pihak yang menderita miskin hanyalah manusia, baik secara individual maupun kelompok, dan bukan wilayah Siagian, 2012 : 12 14. 26

2.3.3 Gejala-gejala Kemiskinan

Dokumen yang terkait

DAMPAK PERTAMBANGAN EMAS RAKYAT TERHADAP SOSIAL-EKONOMI MASYARAKAT DI DESA HUTABARGOT NAULI KECAMATAN HUTABARGOT KABUPATEN MANDAILING NATAL.

7 42 29

STUDI AWAL DAMPAK TAMBANG EMAS RAKTYAT DIKABUPATEN MANDAILING NATAL (STUDI KASUS TAMBANG EMAS HUTABARGOT).

6 17 18

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Tindakan Tidak Aman Pada Pekerja Tambang Emas Desa Hutabargot Julu Kecamatan Hutabargot Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2017

0 0 33

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Tindakan Tidak Aman Pada Pekerja Tambang Emas Desa Hutabargot Julu Kecamatan Hutabargot Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2017

1 5 2

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Tindakan Tidak Aman Pada Pekerja Tambang Emas Desa Hutabargot Julu Kecamatan Hutabargot Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2017

0 1 22

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Tindakan Tidak Aman Pada Pekerja Tambang Emas Desa Hutabargot Julu Kecamatan Hutabargot Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2017

0 0 7

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Tindakan Tidak Aman Pada Pekerja Tambang Emas Desa Hutabargot Julu Kecamatan Hutabargot Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2017

0 0 2

Tinjauan Sosial Dan Ekonomi Keluarga Penambang Emas Di Tambang Emas Rakyat di Desa Hutabargot Kecamatan Hutabargot Kabupaten Mandailing Natal

0 0 28

1 Bab I Pendahuluan - Tinjauan Sosial Dan Ekonomi Keluarga Penambang Emas Di Tambang Emas Rakyat di Desa Hutabargot Kecamatan Hutabargot Kabupaten Mandailing Natal

0 0 10

Tinjauan Sosial Dan Ekonomi Keluarga Penambang Emas Di Tambang Emas Rakyat di Desa Hutabargot Kecamatan Hutabargot Kabupaten Mandailing Natal

0 1 13