59
5.1.6 Penyajian dan Analisis Data
Setelah mengadakan penelitian lapangan, maka selanjutnya adalah analisis penyajian data. Analisis penyajian data yang dilakukan berdasarkan observasi dan
wawancara melalui daftar wawancara. Analisis data yang dilakukan dengan menelaah data secara kualitatif.
Seluruh data yang diperoleh dari berbagai sumber melalui observasi dan wawancara dicatat dalam bentuk catatan lapangan. Data tersebut kemudian
dibaca, diteliti, dan ditelaah.
HASIL TEMUAN
5.1 Informan I
Nama : Jaja Permana
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 51 tahun
Agama : Islam
Suku : Sunda
Pekerjaan : Penambang Emas
Pendidikan terakhir : SD
Alamat : Padelangan
60
Pak Jaja permana adalah seorang bapak yang dulunya tinggal di bandung padelangan, pak Jaja dulunya bekerja sebagai mandor bangunan, pada waktu itu
pak Jaja memiliki istri 2 dua, disaat itulah krisis ekonomi melanda pak Jaja, borongan bangunanpun tak kunjung datang lagi. Tidak lama dari situ Pak Jaja
menceraikan istri pertamanya yang telah di karuniai 3 anak, 1 perempuan dan 2 laki-laki, dan semuanya telah berumah tangga. Dari istri kedua pak Jaja memiliki
6 anak, dan anak yang paling besar duduk dikelas 2 SMA. Pak Jaja pun harus meninggalkan istri dan anaknya di padelangan untuk mencari rezeki di Desa
Hutabargot Nauli, Kecamatan Hutabargot, Kabupaten Mandailing Natal. Pada saat itu Pak Jaja baru pulang dari tempat tambang dan bertemu
dengan Peneliti dirumah sewa untuk pekerja tambang emas pak Hanapi , pak Jaja sudah bekerja sekitar 1 bulan di tambang Pak Hanapi, penghasilan yang
dihasilkan dari tambang ini pun tidak menentu, terkadang sampe 2 minggu hanya mengahasilkan Rp 300.000, dan terkadang bisa mencapai Rp 4.000.000 per 2
minggu tergantung hasil batuan yg dibawa pulang apa memeiliki emas yang banyak atau tidak ada sama sekali, Pak Jaja bekerja 4 hari dalam seminggu,hari
pekerjaan pun memiliki libur tertentu, Senin sampai dengan Rabu mereka bekerja ke tambang dan tidur di camp yang ada di tambang emas terletak 3,5 Km dari
Desa Hutabargot Nauli. Kamis dan jumat itu adalah waktu istrahat yang dimiliki Pak Jaja,
kebiasaannya Pak Jaja akan pergi ke Kota Panyabungan yang merupakan ibukota Kabupaten Mandailing Natal. Untuk mengirimkan uang melalui kantor pos
dengan biaya pengiriman sekitar Rp 30.000, Pak Jaja selalu mengirim untuk sitri
61
dan anak sekitar Rp 2.000.000 per 2 minggu, apabila hasil sedang buruk Pak Jaja tidak bisa mengirim, karena untuk keperluannya saja sudah kurang, anak Pak Jaja
semuanya sekolah anak pertama duduk dikelas 2 SMA, dan anak kedua dan ketiga masih SD, dan tiga orang lagi belum sekolah. Pak Jaja tiap hari makan di tambang
dengan makanan dan porsi seadanya, telur dan indomie, terkadang ikan. Setiap hari pak Jaja selalu menelpon istri menanyakan kabar anaknya dan kebutuhan
mereka, Pak Jaja tidak pernah merasa takut dengan memasuki lobang dengan kedalaman 80 meter kedalam tanah. Pak Jaja juga selalu menyempatkan diri
membeli pakaian dan celana 1 kali setiap bulan, untuk membeli pakaian dan celana Pak Jaja harus merogok Kocek sebesar Rp 450.000 per bulan. Untuk biaya
pendidikan anak dan lauk pauk pak Jaja 1 bulan harus bisa menghasilkan uang Rp 2.000.000, terkadang bila kebutuhan mendesak Pak Jaja akan ngutang dulu ke
Pemilik Modal Tambang Emas. Kesehatan dan makanan semua itu di tanggung jawab oleh pemilik modal tambang emas.
Pak Jaja tidak memiliki Tabungan Karena yang dihasilkan selalu dikirim langsung ke jawa melalui kantor pos. Pak Jaja sering terkadang becanda dengan
teman-teman kerja,terkadan mereka merasa seperti keluarga, walaupun mereka sebenarnya mencoba untuk melupakan istri dan anak yang di tinggal.
62
5.2 Informan II