1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan suatu negara yang kaya dengan sumber daya alam. Sumber daya alam merupakan sumber daya yang esensial bagi kelangsungan
hidup manusia. Hilang atau berkurangnya sumber daya tersebut akan berdampak besar bagi kelangsungan hidup manusia. Saat ini indonesia merupakan salah satu
negara yang dilirik oleh banyak investor baik dari dalam maupun dari luar negeri yang memiliki perusahaan di bidang pertambangan. Hal ini tentunya diharapkan
akan memberikan suatu dampak positif dari aspek devisa negara dan pendapatan asli daerah, karena keberadaan suatu pertambangan sangat membantu dalam
pembangunan nasional dan daerah Salim, Emile 1986. Sumber Daya Alam juga merupakan sumber daya hayati yang menjadi
kewajiban setiap manusia untuk menjaganya, karena sumber daya alam memiliki manfaat yang tidak lepas dari kebutuhan manusia. Salah satu contoh pepohonan
yang menjadi sumber oksigen bumi ini dan contoh lainnya lahan tanah yang dapat dijadikan lahan pertanian untuk memenuhi pangan manusia. Terkait dengan itu,
kegiatan pertambangan yang memiliki dua segi dampak yang berlawanan terhadap sumber daya alam dan hal ini menjadi suatu permasalahan yang perlu di
jelaskan . Di satu sisi memiliki peran positif di sisi lain memiliki peran negatif sehingga perlu ditinjau lebih jauh. Maka dari itu perlu peninjauan atau penjelasan
Universitas Sumatera Utara
2
lebih lanjut agar kegiatan pertambangan tetap dilaksanakan tanpa harus ada bagian atau pihak yang dirugikan.
Pembangunan merupakan suatu rangkaian usaha terencana yang dilakukan secara sadar oleh masyarakat dan pemerintah untuk mengubah suatu keadaan
yang kurang baik menjadi lebih baik. Pembangunan daerah dilaksanakan dalam rangka menunjang pembangunan nasional dan sekaligus meningkatkan
kesejahteraan penduduk. Dan untuk mencapai hal tersebut sutu daerah akan memerlukan dana dan sumber biaya yang tidak sepenuhnya dapat diperoleh dari
pemerintah pusat. Setiap daerah memiliki sumber dana pembangunan tersendiri dan itu harus sesuai dengan potensi daerah yang bersangkutan seperti dalam hal
pertambangan dan pembangunan. Hal ini lah yang membuat pemerintah memiliki suatu kebijakan dengan memproduksi peraturan yang memungkinkan para
pemodal asing hadir dan dapat ijin untuk mengeksploitasi sumber daya alam di setiap daerah Simon, 2004.
Suatu pertambangan merupakan suatu industri dasar tanpa daur ulang, oleh karena itu dalam mengusahakan suatu pertambangan akan selalu berhadapan
dengan sesuatu keterbatasan baik dalam lokasi, jumlah, maupun kualitas materinya. keterbatasan tersebut ditambah lagi dengan meningkatkan keselamatan
kerja dan kelestarian lingkungan hidup. dengan demikian dalam mengelola sumber daya alam diperlukan penerapan sistem pertambangan yang sesuai dan
tepat, baik ditinjau dari segi teknis maupun economis, agar perolehannya dapat maksimal dan optimal Ahyani 2001.
Universitas Sumatera Utara
3
Suatu industri pertambangan dilakukan karena dianggap dapat memberikan pendapatan asli daerah yang lebih tinggi sehingga dapat
meningkatkan perekonomian dan pembangunan negara, dan juga membuka kesempatan kerja pada masyarakat lokal maupun masyarakat diluar area
pertambangan. industri pertambangan juga dinilai dapat mendatangkan devisa dan juga rawan terhadap perusakan lingkungan. Industri berkembang menjadi fokus
pembangunan dimana industri secara defenitif adalah suatu kondisi masyarakat yang memiliki titik perhatian pada kegiatan produksi secara besar-besaran,
perkembangan industri dipengaruhi oleh aspek sejarah seperti revolusi di inggris hingga pada gejala konsumtif pada masyarakat. Secara langsung maupun tidak
langsung industri berdampak pada kondisi sosial masyarakat sekitar wilayah industri salah satunya adalah perubahan sosial masyarakat
Kegiatan tambang menimbulkan dampak lingkungan yang sangat besar dan bersifat penting bagi kelangsungan hidup manusia dan juga berdampak besar
bagi kelestarian lingkungan. Pengaruh kegiatan pertambangan ini mempunyai dampak yang signifikan terutama pada pencemaran air permukaan dan air tanah
Arif, 2007. Banyak perusahaan yang tidak menyadari bahwa masyarakat yang berada pada daerah Perusahaan itu sendiri merupakan bagian dari lingkungan
yang sangat mempengaruhi kelangsungannya. Hubungan yang kurang baik antara perusahaan dengan masyarakat sekitar atau lingkungannya akan berpotensi
menimbulkan suatu konflik. Keberadaan suatu masyarakat lokal kini menjadi kuat dan cenderung memiliki keberanian memperjuangkan hak-haknya bahkan
menuntut di luar kewajaran dan kemampuan perusahaan sehingga banyak
Universitas Sumatera Utara
4
perusahaan yang terancam angkat kaki karena besarnya tekanan dari masyarakat lokal Sitorus, 2001.
Kontribusi perusahaan tambang pada pembangunan daerah dan masyarakat sekitar baik melalui pemberdayaan masyarakat maupun program
pembangunan lainnya belum merupakan jaminan kesejahteraan sosial-ekonomi Saleng, 2004. Sebenarnya suatu keberadaan perusahaan dapat memberikan
dampak sosial-ekonomi secara langsung dan tidak langsung kepada masyarakat lokal. Beberapa dampak langsung perusahaan adalah kesempatan kerja bagi
masyarakat lokal, program bantuan pembinaan. Dan dampak tidak langsung dari perusahaan adalah seperti pembukaan atau perbaikan jalan dan transportasi dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat.
Pertambangan merupakan suatu kegiatan teknologi, bisnis yang berkaitan dengan industri penambangan mulai dari ekplorasi, evaluasi, penambangan,
pengolahan pemurnian, pengangkutan sampai pemasaran. Dampak yang hadir dalam perusahaan tambang dari berbagai segi kehidupan masyarakat baik itu pada
stuktur sosial dan ekonomi maupun lingkungannya. Dampak lain yang terjadi dalam struktur sosial adalah menimbulkan perilaku atau kebiasaan masyarakat
yang bersifat negatif seperti perjudian, kebiasaan minum-minuman keras, pelacuran, dan pola konsumtif dari maasyarakat lokal. Struktur sosial juga akan
mengalami perubahan karena masyarakat sekitar akan menjadi buruh, karyawan ataupun mengikat kontrak kerja pada perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
5
Penelitian ini mengkaji tentang keberadaan pertambangan timah di Kecamatan Silima Punggapungga Kabupaten Dairi. Dengan Adanya suatu
rencana tambang tersebut telah mengundang perhatian masyarakat dan hal ini yang menjadi perhatian utama dalam penelitian ini. Sebagian dari kalangan
masyarakat setempat, jemaat gereja, masyarakat adat, dan aktivis lingkungan menolak kehadiran perusahaan itu karena di khawatirkan akan berdampak negatif
bagi kehidupan masyarakat dan lingkungan seperti merusak lingkungan yang merugikan masyarakat setempat. Sebaliknya ada di tingkatan pemerintahan mulai
dari pemerintahan daerah seperti kepala desa hingga pemerintahan pusat mendukung adanya tambang dengan alasan akan membawa dampak positif bagi
masyarakat lokal seperti menambah pendapatan daerah dan devisa Negara, dan ada juga masyarakat yang tidak mau memberikan tanggapan mengenai
keberadaan tambang tersebut. Penelitian ini juga mengkaji bagaimana hubungan masyarakat dengan
perusahaan tambang. Karena dalam pertambangan peran masyarakat setempat sangat penting. Misalnya dalam hal kepemilikan tanah, karyawan atau rekrutmen
pekerja perusahaan harus mengetahui kemauan masyarakat lokal karena Hal ini yang menjadi suatu yang membawa kebaikan bagi perusahaan, sebaliknya jika
hubungan antara perusahaan tambang dengan masyarakat tidak dijaga kemungkinan ada suatu konflik, misalnya kekerasan, kebakaran dan sebagainya.
Pertambangan timah hitam dan seng PT Dairi Prima Mineral DPM yang berada di kawasan hutan lindung sekitar 37 hektar di Dusun Sopokomil,
Kecamatan Silima Punggapungga, Kabupaten Dairi Sumatera Utara Sumut telah
Universitas Sumatera Utara
6
merampungkan tahap eksplorasinya di daerah prospek tambang tersebut. Berikutnya, perusahaan patungan Herald Resources asal Australia 80 dan
BUMN Aneka Tambang 20, itu akan melakukan penambangan eksplotasi bijih seng dan timah hitam.
1
Kegiatan pertambangan juga sering kali kita dengar di lingkungan masyarakat sebagai kegiatan yang mengarah ke arah perusakan lingkungan.
Masyarakat pun terlihat terbelah karena adanya perusahaan tambang yang hendak melaksanakan kegiatan tambang terlebih masyarakat yang berdomisili di sekitar
lahan tambang tersebut. Ada pertanyaan mengenai rencana kegiatan tambang itu yang membuat masyarakat menjadi terbelah di antaranya bagaimana dampak
Lokasi tambang itu sekitar 500 meter dari kamp para penambang. Area tambang itu masih memiliki penutup lahan berupa hutan dengan
kemiringan lereng hampir mencapai 90 derajat. Kondisi hutan lebat dan topografi bergunung dengan kemiringan lereng terjal, sedikitnya membutuhkan waktu
tempuh 1,5 jam dari kamp ke lokasi tambang tersebut. Sedangkan kamp tersebut sedikitnya membutuhkan waktu tempuh dua jam jalan kaki dari pemukiman
penduduk desa Longkotan. Jalan dari pemukiman desa Longkotan ke kamp itu berliku dan menanjak dengan kemiringan lereng mulai dari 45 derajat hingga 70
derajat. Di kiri jalan pada bagian lembah terlihat hamparan sawah dan di kanan jalan terlihat kebun kopi dan sebagian kecil kelapa sawit. Kamp penambang pun
berada di area yang dikelilingi kebun masyarakat yang ditanami pohon kulit manis dan tanaman-tanaman keras lainnya seperti jengkol dan petai dan durian.
1
Sumber: Kontroversi Kehadiran Perusahaan Tambang Dairi Prima Mineral November 5, 2007 in BuruhPerusahaan, Lingkungan
Universitas Sumatera Utara
7
negatif yang ditimbulkan dari rencana kegiatan eksploitasi lingkungan tersebut? Namun di sisi lain rencana kegiatan eksploitasi sumber daya alam itu
menimbulkan pertanyaan yang berdampak positif juga di antaranya apakah manfaat eksploitasi lingkungan yang menjadi suatu bahan kebutuhan manusia?
Maka dari itu perlu dilakukan evaluasi dalam kegiatan pertambangan sehingga dapat tetap memenuhi kebutuhan manusia tanpa harus merugikan manusia
terlebih sumber daya alam. Contoh terlihat pada pertambangan yang berada di samarinda, bahwa karena kegiatan tambang terjadi aksi demonstrasi warga. Aksi
tersebut adalah suatu protes karena aktifitas tambang yang mengganggu dan tidak adanya tanggung jawab perusahaan terhadap warga sekitar. aktifitas tambang
batu bara tersebut dianggap merugikan masyarakat setempat. Contoh lain adalah berdirinya PT Inalum karena adanya perusahaan tersebut para nelayan merasa
kerugian karena sumber penangkapan ikan yang bagus telah dibuat menjadi pelabuhan PT Inalum. Hal inilah yang membuat masyarakat sekitar perusahaan
menjadi terbelah karena perbedaan pendapat.
Ketertarikan saya untuk melakukan penelitian di sekitar daerah tambang timah tepatnya di Desa Sopokomil Kecamatan Silimapunggapungga dilatar
belakangi karena banyak tanggapan mengenai adanya pertambangan tersebut seperti perbedaan pendapat mengenai keberadaan tambang tersebut misalnya dari
satu pihak menerima adanya tambang di pihak lain ada yang menolak dan ada juga yang netral, dan juga perubahan kehidupan sosial ekonomi masyarakat
semenjak adanya tambang tersebut.
Universitas Sumatera Utara
8
1.2. Tinjauan Pustaka