Pertanian di Desa Sopokomil setelah adanya PT.DPM

102 sawah dengan menggunakan kerbau. Sedangkan dalam hal pekerjaan yang ringan dilakukan oleh perempuan misalnya pada saat menanam padi kemudian membersihkan tanah dari rumput-rumput yang ada di area sawah atau mereka menyebutnya dengan kata ‘marbabo’ . akan tetapi pada saat panen tiba pekerjaan menuai ini dilakukan oleh laki-laki dan perempuan tanpa terkecuali mereka menggunakan sabit yang mereka sebut dengan ‘sasabi’ untuk memotong padi tersebut. Dan untuk merontokkan padi mereka menggunakan alat perontok yang terbuat dari kayu dan bambu, mereka menyebutnya dengan kata ‘membanting’ setelah itu selesai mereka membersihkan padi dari sela-sela daun padi dengan menggunakan tangan maupun kaki dan ini mereka sebut dengan kata ‘manghurapoki’ setelah selesai giliran laki-laki yang mengangkat padi tersebut yang sudah siap diangkut. Dan setelah selesai pihak yang panen mengajak makan malam semua pekerja yang membantunya tadi.

5.4.2. Pertanian di Desa Sopokomil setelah adanya PT.DPM

Sudah menjadi penyakit umum dimana-manapun bahwa sektor pertanian tidak berkembang terutama bila ada alternatif pekerjaan lain yang lebih gampang untuk mendapatkan uang. Generasi muda tidak punya minat bertani, lebih suka bekerja pada perusahaan atau pekerjaan yang memberikan gaji yang bisa langsung dinikmati. Akan tetapi bahaya jangka panjang yang tidak kasat mata disini adalah masyarakat lama kelamaan akan sangat tergantung kepada perusahaan bahkan tidak bisa hidup tanpa perusahaan. Pertanian hancur, masyarakat menjadi pekerja kasar di pertambangan, tanpa ada jaminan hak-haknya sebagai pekerja.Hidup mati Universitas Sumatera Utara 103 masyarakat dikendalikan perusahaan.Pada situasi seperti itulah sebenarnya perusahaan sudah mengikat masyarakat dan mengendalikannya sesuai dengan keinginan perusahaan. Sektor pertanian merupakan salah satu yang mempunyai peranan penting dalam masyarakat desa sopokomil antara lain dalam penyerapan tenaga kerja. Sektor ini diharapkan dapat menampung tambahan kerja. Semenjak keberadaan tambang PT.DPM ini penduduk di desa lokkotan sopokomil tidak hanya lagi mengandalkan hidupnya dibidang pertanian saja, tetapi sudah bergeser. Hal ini mengganggu konsentrasi kerja mereka tidak hanya dibidang pertanian saja,namun meluas kebidang lain, sehingga waktu mereka dibidang pertanian sudah kurang. Saat ini masyarakat desa sopokomil tidak selalu mengandalkan hasil pertanian saja mereka lebih memilih bekerja sebagai buruh untukmengangkat bahan-bahan yang berat di daerah tambang hal ini mereka pilih karena mereka cepat mendapatkan uang. Dalam satu hari mereka bisa mendapatkan rp 100.000 –rp 150.000 perhari minumal mereka mendapatkan rp 50.000 hal inilah yang membuat mereka meninggalkan pertanian mereka dan lebih memilih bekerja sebagai pengangkut bahan berat. Sehingga pertanian dalam masyarakat setempat menurun tidak seperti dulu. Salah satu menurunnya hasil pertanian adalah ketika mereka memilih untuk menjual tanahnya kepada perusahaan tambang untuk dijdikan area pertambangan. Sehingga lahan pertanian berkurang apalagi yang dijual mereka adalah tanah yang subur untuk pertanian. Saat ini masyarakat mengandalkan produksi padi jagung coklat dan kopi dan ada musim untuk hasil pertanian didesa sopokomil yaitu musim durian. Ini biasanya Universitas Sumatera Utara 104 dua kali setahun mereka akan senang ketika musim itu telah tiba. Ini salah satu hasil pertanian yang membuat mereka tetap berkembang selain hasil pertanian lainnya. Dahulu orang akan meminta bantuan ketika mereka menanam padi dan sampai memanen kepada para tetangganya, dan kemudian mereka juga akan bersedia disaat mereka dibutuhkan atau dimintai bantuan oleh tetangganya tanpa dibayar pake uang.sekarang sistem ini sudah berganti orang tidak lagi mencari bantuan utuk bekerja disawah atau pertanian mereka. Tetapi mereka lebih baik mengerjakan sendiri atau membayar atau memberi upah kepada orang untuk mengerjakan pertaniannya.sitem ini lah yang dilakukan masyarakat desa lokkotan sopokomil sekarang.

5.5. Bentuk Pergeseran Nilai Budaya

Dokumen yang terkait

Persepsi Masyarakat Desa Parbutaran Terhadap Pendidikan Formal (Studi Etnografi Mengenai Persepsi Masyarakat Terhadap Pendidikan Formal di Desa Parbutaran Kec. Bosar Maligas Kab. Simalungun)

8 111 119

Cover Efektivitas Pelaksanaan Kegiatan Simpan Pinjam Perempuan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan Di Desa Longkotan Kecamatan Silima PunggaPungga Kabupaten Dairi

0 0 17

Abstract Efektivitas Pelaksanaan Kegiatan Simpan Pinjam Perempuan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan Di Desa Longkotan Kecamatan Silima PunggaPungga Kabupaten Dairi

0 0 2

Chapter I Efektivitas Pelaksanaan Kegiatan Simpan Pinjam Perempuan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan Di Desa Longkotan Kecamatan Silima PunggaPungga Kabupaten Dairi

0 0 11

Chapter II Efektivitas Pelaksanaan Kegiatan Simpan Pinjam Perempuan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan Di Desa Longkotan Kecamatan Silima PunggaPungga Kabupaten Dairi

0 0 33

Reference Efektivitas Pelaksanaan Kegiatan Simpan Pinjam Perempuan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan Di Desa Longkotan Kecamatan Silima PunggaPungga Kabupaten Dairi

0 0 3

Appendix Efektivitas Pelaksanaan Kegiatan Simpan Pinjam Perempuan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan Di Desa Longkotan Kecamatan Silima PunggaPungga Kabupaten Dairi

0 0 16

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 2.1. Sejarah, Letak, dan Kondisi Geografis - Keberadaan Pertambangan Timah Di Dairi (Studi Etnografi Mengenai Tanggapan Masyarakat Desa Sopokomil Kecamatan Silima Punggapungga Dairi)

0 0 17

KATA PENGANTAR - Keberadaan Pertambangan Timah Di Dairi (Studi Etnografi Mengenai Tanggapan Masyarakat Desa Sopokomil Kecamatan Silima Punggapungga Dairi)

0 1 40

Keberadaan Pertambangan Timah Di Dairi (Studi Etnografi Mengenai Tanggapan Masyarakat Desa Sopokomil Kecamatan Silima Punggapungga Dairi)

0 1 7