112
Tapi pada zaman sekarang ini masyarakat desa lokkotan sopokomil sudah berubah dengan berkembangnya jaman apalagi saat kehadiran tambang mereka
selalu dibayang-bayangi dengan banyaknya duit. Mereka tidak lagi membawa bantuan melainkan mereka juga hanya mementingkan diri sendiri mereka hanya
mengandalkan duit, yang maih tidak berubah adalah ketika mereka mengumpulkan beras setiap rumah tangga, pergeseran yang tampak adalah ketika
acara pesta melakukan suatu yang dulunya memberikan tamu makanan dengan baik tetapi sekarang ini mereka sudah mengadakan suatu resepsi yang digelar
bersama tanpa melihat tamu yang hadir. Hal ini ketika banyak para tamu yang selalu menitipkan sumbangannya kesesama mereka dengan amplop yang ada
namanya tertera. Dan juga tamu mengharapkan sumbangan itu berupa uang tidak seperti dahulu mereka membantu melalui bantuan yang mereka butuhkan dalam
hal acara pesta. Jika mereka atau pihak yang mengundang tamu mengetahui berapa sumbangan yang diberikan tamu maka sebaliknya mereka akan
mebalasnya dikemudian hari dengan memberikan seperti yang diberikan sebelumnya bahkan lebig sedikit dari sebelumnya. Rasa sakit hati ada pada
masyarakat desa ketika menerima sumbangan yang bernilai kecil.
5.5.4 Tolong Menolong Dalam Peristiwa Kecelakaan, Bencana Dan Kematian A Bentuk dan Pelaksanaan
Dalam peristiwa kecelakaan, bencana dan kematian sifat gotong royongtolong menolong sangat terlihat pada desa lokotan sopokomil dengan
spontan mereka manunjukkan hidup yang penuh dengan solidaritas diantara para
Universitas Sumatera Utara
113
warga masyarakat ini terbukti ketika ada suatu peristiwa kecelakaan, bencana dan kematian bahkan yang sakit. Apabila kejadian tersebut terjadi maka secara
spontan mereka akan memberikan bantuannya tanpa membeda-bedakan siapa yang terkena musibah tersebut baik itu keluarga, tetangga ataupun masyarakat
desa lainnya mereka selalu membantunya. Setiap masyarakay akan datang kerumah yang mengalami musibah untuk memberikan bantuan.
Jika ada dari gereja ataupun mesjid yang memberikan berita atau pengumuman ada yang mengalami musibah secara spontan orang lain akan
menghentikan pekerjaan mereka dan segera pergi ketempat yang mengalami musibah. Bantuan lain juga akan selalu diberikan oleh masyarakat desa dalam
bentuk doa, materi seperti makanan ataupun sumbangan yang penting untuk keperluan yang terkena musibah. Demikian halnya pada orang yang sakit, dengan
kesadaran sendiri mereka akan pergi menjenguk nya untuk memberikan bantuan dalam hal pengobatan atau bantuan yang lain yang memang dapat meringankan
beban keluarga. Apa bila suatu peristiwa kecelakaan terjadi mereka akan berbondong-bondong mengantarnya kerumah sakit atau ketempat pengobatan
yang lebih dekat.
B Bentuk Pergeseran
Saat ini Dalam peristiwa kecelakaan, bencana dan kematian masih terlihat jelas sifat gotong royongtolong menolong pada desa lokotan sopokomil. dengan
spontan mereka manunjukkan hidup yang penuh dengan rasa solidaritas di antara para warga masyarakat, ini terbukti ketika ada suatu peristiwa kecelakaan,
Universitas Sumatera Utara
114
bencana dan kematian bahkan yang sakit. Apabila kejadian tersebut terjadi maka secara spontan mereka akan memberikan bantuannya tanpa membeda-bedakan
siapa yang terkena musibah tersebut baik itu keluarga, tetangga ataupun masyarakat desa lainnya mereka selalu membantunya. Setiap masyarakay akan
datang kerumah yang mengalami musibah untuk memberikan bantuan. Jika ada dari gereja ataupun mesjid yang memberikan berita atau pengumuman ada yang
mengalami musibah secara spontan orang lain akan menghentikan pekerjaan mereka dan segera pergi ketempat yang mengalami musibah.
Pergeseran terlihat pada saat pelaksanaannya tidak sepenuhnya dilakukan dengan iklas, masyarakat desa sudah mulai tidak angkuh atau sombong kepada
sesamanya, masyarakat sudah mulai cuek akan keberadaan masyarakat setempat. Mereka sudah merasa hebat ketika memberikan bantuan kepada orang yang
terkena musibah. Salah seorang informan saya yang bernama yang kebetulan dia adalah seorang sekdes dan diangkat sebagai kepala desa bapak Jeferson sitorus
mengatakan, “ kalau dalam hal kejadian berduka atau terkena musibah
masyarakat disini sudah sombong-sombong mereka dengan memberikan sumbangan material maka mereka menganggap
mereka sudah baik, lagian kita tidak tau dia memberikan sumbangannya iklas atau tidak , tapi ada juga yang masih sadar
akan hal itu mereka iklas membantunya karena mereka tau semua manusia akan mengalami kejadian seperti itu jadi mengapa harus
sombong..”
Dahulu jika ada sakit atau terkena musibah masyarakat desa ini sangat antusias mereka langsung memberikan bantuan tanpa mengharapkan pujian dari
orang lain, dan langsung mendatanginya walaupun jaraknya jauh mereka tetap
Universitas Sumatera Utara
115
berusaha hadir ditempat tersebut, tetapi saat ini pelaksanaan masyarakat tidak seperti dulu. Sekarang masyarakat desa menunggu keluarga yang terkena musibah
mengundang mereka untuk ikut atau datang dalam peristiwa tersebut .
Tabel 6 Berikut saya simpulkan pada perubahan yang terjadi pada
masyarakat desa dalam penjelasan tersebut:
Perubahan Masa lampau
Masa kini • Perubahan pada
sektor sosial • Sikap tolong
menolong pada tingkat
masyarakat perkawinan,
kecelakaan, meninggal dunia
• Berkurangnya sikap tolong
menolong pada hubungan antar
masyarakat desa semua masyarakat
hanya melihat kepentingan
individu.
• Perubahan pada sektor ekonomi
• Pendapatan masih biasa dari hasil
pertanian • Belum banyak
usaha yang • Peningkatan
pendapatan penduduk karena
adanya pembangunan
Universitas Sumatera Utara
116
dibuka • Lapangan
pekerjaan yang kurang dan juga
karena kurangnya faktor
kemampuan PT.DPM
• Tumbuhnya banyak usaha
perdagangan • Terbukanya
lapangan pekerjaan yang luas
• Perubahan pada sektor budaya
• Masyarakat hidup dalam pola-pola
hidup tradisional • Kesadaran hidup
bersama dalam masyarakat desa
• Komposisi masyarakat
dominan pakpak • Masyarakat hidup
pada pola transisi menuju pola hidup
modern • Berkurangnya
kepedulian sesama masyarakat
• Komposisi masyarakat tidak
sebanding antara pendatang dengan
masyarakat lokal lebih dominan
masyarakat batak toba.
Universitas Sumatera Utara
117
BAB IV PENUTUP
5.1. Kesimpulan