Sejarah berdirinya PT.DPM Dairi Prima Mineral Perubahan Dan Konflik Pertanahan

52 BAB III PT. DAIRI PRIMA MINERAL DI KABUPATEN DAIRI DAN KEBIJAKAN YANG DILAKUKAN

3.1. Sejarah berdirinya PT.DPM Dairi Prima Mineral

Awalnya, awam tak percaya. Lapisan di bawah permukaan tanah di kawasan hutan register 66 Batu Ardan Kecamatan Silima Pungga-pungga 25 kilometer dari Sidikalang ibukota Kabupaten Dairi menyimpan kekayaan alam luar biasa. Ternyata di areal hutan Dusun Sopokomil Desa Tuntung Batu tersebut mendadak jadi incaran dunia. Soalnya, di sana ada tambang timah dan seng. Pada tahun 1997 ada suatu rencana dibukanya tambang di daearah sopokomil pada tahun berikutnya yaitu Pada tahun 1998, sebuah perusahaan tambang yang disebut PT. Dairi Prima Mineral PT.DPM menerima KEPRES RI NO. B 53 PRES11998 tanggal 19 Februari 1998 yang merupakan kontrak karya generasi ke tujuh dengan KW: 99 PL 0071. Dari situlah PT.DPM resmi dibuka dan berencana melakukan tahap eksplorasi.

3.2. Gambaran umum PT.DPM

Perusahaan menerima wilayah konsesi tambang seluas 27.420 Ha yang terdiri dari: 1. Hutan Lindung Nasional : 16.050 Ha 2. Hutan Produksi Terbatas ; 7.480 Ha Universitas Sumatera Utara 53 3. Areal Masyarakat : 3.890 Ha 4. Areal Pakpak Bharat : 972 Ha 5. Areah aceh Singkil : 188 Ha Perusahaan memulai eksplorasi tahun 1998, Tahun 2004 studi kelayakan menyatakan bahan tambang timah hitam, Sopokomil layak di eksploitasi. Walaupun perusahaan telah membuat permohonan yang dilengkapi berbagai persyaratan yang dibutuhkan sesuai peraturan, namun Menteri Kehutanan belum menggubris permohonan izin itu hingga akhir 2007. Akhir Oktober manajer Humas dan Program CD PT.DPM mengatakan manajemen perusahaan sedang kebingungan karena tidak ada kegiatan yang berarti sementara biaya operasional perusahaan tetap berjalan. Katanya, lima bulan lagi keadaan masih seperti itu perusahaan akan mengalami krisis keuangan dan akan berdampak luas. Katanya, perusahaan telah mengeluarkan dana sebesar 11 juta dolar AS hanya untuk eksplorasi. Untuk tahap berikutnya, perusahaan membutuhkan dana sebesar 160 juta dolar AS. Dari jumlah itu 90 juta dolar sudah diperoleh dari pinjaman bank dan 70 juta lainnya masih tahap negosiasi. Negosiasi dengan perbankan dunia selalu terganggu kalau sudah berbicara tentang izin. Walaupun tidak diketahui kejelasan proses izin itu, namun PT.DPM tidak merasa putus asa. Perusahaan itu tetap melakukan kegiatan membangun fasilitas pendukung eksploitasi seperti pembukaan jalan hantar dari Paorngil ke pinggir hutan lindung sepanjang 4,1 km. Pembukaan itu telah selesai. Saat ini perusahaan sedang membangun perumahan di atas lokasi 4 ha di kaki bukit Sopokomil. Universitas Sumatera Utara 54 Perusahaan berencana membangun 48 unit rumah kayu di luar kawasan hutan lindung. Namun rencana itu boleh berubah, tergantung kejelasan izin pinjam pakai hutan lindung.. Cadangan yang ditemukan di lokasi tambang sebanyak 6,6 juta ton batuan. Cadangan itu tergolong kecil tetapi kandungan bahan tambangnya besar yakni 15 persen. Cadangan tersebut di perkirakan di tambang selama tujuh tahun. Namun di sekitar tambang yakni di Lae Jahe telah ditemukan indikasi cadangan batuan sebesar 4,4 juta ton. Dengan demikian masa penambangan bisa bertambah sekitar lima tahun. Perusahaan ini adalah kerja sama antara Indonesia-Australia itu telah memulai eksplorasi di Desa Sinar Pagi, KecamatanTanah Pinem. Belum ada kepastian tetapi diperkirakan positif ada cadangan batuan yang mengandung bahan tambang yang dicari. PT.DPM akan melakukan pemisahan zinkum dan timbal dari batuan menggunakan sistem pengapungan dengan zat karbon. Bahan akan dikirim ke luar negeri dalam bentuk konsentrat melalui pelabuhan khusus di Kuala Tanjung, Kabupaten Asahan. Saat ini pelabuhan tersebut sedang di konstruksi. Bahan tambang itu harus dikirim ke luar negeri karena Indonesia belum memiliki pabrik peleburannya smelter. Zinkum seng adalah logam yang dipergunakan menjadi campuran logam lain agar tidak berkarat sedikitnya 50 tahun. Pada tahap sekarang saja PT.DPM telah memberikan kesempatan hidup kepada ratusan orang, tetapi sebagian terpaksa dirumahkan karena perusahaan tidak bisa melakukan kegiatan. Kebetulan 80 persen kegiatan berada di kawasan hutan lindung. Universitas Sumatera Utara 55 Hasil ekplorasi berupa cadangan biji mineral yang berjumlah 6,324 Juta ton yang terdiri dari 16 seng dan 9,9 timah. Perusahaan merencanakan produksi berjumlah 1 juta ton pertahun selama 7 ,5 tahun dari ekploitasi 4 lokasi yaitu Sopo Komil, Bulu Laga, Lubuk Raya dan Sinar Pagi. Prospek cadangan mineral menjadi 16-20 ton selama 30 tahun Perusahaan pertambangan timah hitam dan seng PT Dairi Prima Mineral DPM yang berada di kawasan hutan lindung register 66 Batu Ardan di Dusun Sopokomil, Desa Longkotan, Kecamatan Silima Punggapungga, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara Sumut telah merampungkan tahap eksplorasinya di daerah prospek anjing hitam blackdog. Berikutnya, perusahaan patungan Herald Resources asal Australia 80 dan BUMN Aneka Tambang 20, itu akan melakukan penambangan eksplotasi bijih seng dan timah hitam. Perusahaan sedikitnya telah mengeluarkan investasi hingga 11 juta dolar AS Amerika Serikat , dari total investasi 160 juta dolar AS. Parlindungan mengatakan Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral telah mengeluarkan izin konstruksi wilayah kontrak karya Dairi Prima Mineral di prospek Anjing Hitam. PT DPM juga telah mengantongi surat rekomendasi dari Menteri Negara Lingkungan Hidup dan Komisi IV DPR RI . Menurut penuturan dari informan saya rifai siagian 36 Tahun salah satu masyarakat desa yang bekerja di perusahaan dairi prima mineral beliau mengatakan hingga saat ini, potensi dari pertambangan tersebut belum sepenuhnya bisa dikelola, karena keterbatasan fasilitas yang ada. Oleh karena itu, Universitas Sumatera Utara 56 potensi sumber daya alam yang terdapat di Kabupaten Dairi baru bisa tergali dan diperkirakan 10 atau 15 tahun ke depan.Potensi bahan tambang tersebut cukup besar dan menjanjikan apabila dikelola oleh pihak pemerintah maupun swasta yang benar-benar serius menggali timah hitam dan seng, beliau juga mengatakan, dengan digalinya bahan tambang yang memiliki nilai ekonomis tinggi itu, pendapatan daerah maupun perekonomian masyarakat bisa semakin meningkat. Pemerintah Kabupaten Dairi tetap mendukung seluruh pelaksanaan kegiatan pertambangan PT. Dairi Prima Mineral dan berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat dalam rangka pelepasan izin pinjam pakai Kawasan Hutan Lindung,PT.Dairi Prima Mineral terus meningkatkan koordinasi kepada Pemerintah atau instansi terkait dalam sektor pertambangan dan wajib melaksanakan kegiatan pengusahaan pertambangan sesuai dengan peraturan yang berlaku di Indonesia. 3.3.Kebijakan, Program Kegiatan PT.DPM Perusahaan DPM merupakan salah satu yang bergerak di bidang pertambangan, pertambangan memerlukan suatu lingkungan yang luas dan juga memerlukan simpati dari masyarakat sekitar demi kelancaran operasional perusahaan. Untuk itu perusahaan memiliki kebijakan dan juga program kegiatan yang dilakukan demi lingkungan masyarakat. Perusahaan telah memiliki kebijakan terkait dampak lingkungan, perusahaan juga memiliki sarana dan prasarana terhadap masyarakat dan juga karyawan, dan perusahaan juga memiliki tanggung jawab terhadap masyarakat yang disebut dengan CSR. Universitas Sumatera Utara 57

3.3.1. Kebijakan Terkait Dampak Lingkungan

PT. DPM akan meminimalkan dampak-dampak yang merugikan lingkungan selama tahap konstruksi, operasi dan penutupan tambang. PT. DPM akan mempertahankan standar yang tinggi dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan dan mematuhi peraturan lingkungan yang ada di Indonesia. Untuk itu PT. DPM akan: 1. Memastikan bahwa para karyawan diberi pelatihan mengenai kesadaran lingkungan, dan dianjurkan untuk terus menerus meningkatkan kinerja lingkungan. 2. Memantau kinerja lingkungan secara berkala dan memastikan bahwa rencana-rencana dan prosedur dilaksanakan secara efektif untuk memenuhi tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan. 3. Meminimalkan dampak lingkungan akibat modifikasi yang dilakukan pada operasional tambang. 4. Meminta kepada para pemasok dan kontraktor untuk mematuhi standar lingkungan yang ditetapkan oleh PT. DPM. 5. Mengantisipasi perubahan nilai-nilai dalam masyarakat dan memonitor kemajuan-kemajuan teknologi yang dapat meningkatkan pengelolaan lingkungan. 6. Melaporkan semua insiden yang berkaitan dengan lingkungan yang mengakibatkan pelanggaran terhadap standar pemenuhan lingkungan Universitas Sumatera Utara 58 PT. DPM akan melakukan komunikasi secara terbuka dengan masyarakat dan stakeholder yang lain untuk meningkatkan pemahaman mereka mengenai pendekatan yang dilakukan oleh PT. DPM dalam pengelolaan lingkungan untuk menjadi salah satu perusahaan dalam industri pertambangan di Indonesia yang memprioritaskan kinerja lingkungan. Dari pihak PT.DPM menyadari bahwa dalam kelancaran operasionalnya sangat bergantung kepada masyarakat sekitar. Sehubungan dengan hal itu, pihak PT.DPM telah melakukan upaya-upaya yang berhubungan dengan kenyamanan masyarakat sekitar, adapun kebijakan yang dilakukan perusahaan adalah seperti pengendalian dampak lingkungan. Dampak pada kondisi fisik meliputi pencemaran air yang diakibatkan kontaminasi dengan limbah hasil sisa dari kegiatan pertambangan, pencemaran udara karena tercemar oleh gas hasil buangan dari kegiatan pertambangan, maupun polusi suara karena kegiatan pertambangan seperti truk pengangkut barang tambang. Dampak kondisi fisik merupakan dampak yang ditimbulkan oleh adanya aktifitas pertambangan pada kondisi pencemaran air, udara, polusi suara, kerusakan jalan dan pembukaan hutan disekitar wilayah pertambangan Pertiwi, 2011. Sekian banyak dampak yang telah diketahui masyarakat dan PT.DPM. perusahaan juga memperhatikannya, dimana dalam pengendalian polusi dan juga pencemara air. Perusaahan telah menyediakan tempat untuk membuang limbah di Universitas Sumatera Utara 59 tempat yang sudah disediakan meskipun tidak sempurna tetapi mereka berusaha mnghindari polusi dan pencemaran air.

3.3.2. Sarana dan Prasarana

Banyak hal yang di lakukan oleh perusahaan tambang di dareah Sopokomil terkait dengan adanya tambang, hal ini dilakukan demi kenyamanan para pekerja dan yang dimaksud sarana dan prasarana antara lain dengan memberikan fasilitas seperti perumahan atau beskemp bagi para penambang dan juga prasarana jalan serta kantor untuk tempat pegawai Fasilitas inilah yang di bangun atas kesadaran dan inisiatif PT.DPM sebagai wujud tanggung jawab sosial terhadap pegawai ataupun para pekerja.

3.3.2.1. Membangun Perumahan Karyawan

Dalam memberikan kemudahan kepada para karyawan, perusahaan menyediakan banyak fasilitas guna memberikan akomodasi bagi karyawan yang membangun dan menyediakan beskem atau perumahan dan prasarana lainnya demi kenyamanan karyawan. Perusahaan telah membangun dan menyediakan beskem untuk para karyawan di desa sopokomil dekat area tambang. Dengan pembangunan beskem tersebut para karyawan tidak susah mencari tempat tinggal dan juga tidak mengganggu kenyamanan masyarakat sekitar. Menurut penuturan informan saya bapak siagian yaitu: “perusahaan sudah memberikan tempat tinggal bagi para karyawan perusahaan sudah membangun perumahan yang disebut Universitas Sumatera Utara 60 sebagai kemp untuk penambang, itu dibuat supaya karyawan tidak susah mencari tempat tinggal di daerah ini dan masyarakatpun tidak terganggu dalam melakukan aktifitas mereka”. Dalam pernyataan di atas bahwa perusahaan sudah memberikan tempat tinggal bagi para karyawan seperti membangun perumahan dan juga beskem, supaya karyawan tidak sulit mencari tempat tinggal, dan juga tidak menggangu aktifitas kenyamanan masyarakat sekitar. Selain itu perusahaan juga telah membangun atau menyediakan beberapa kantor di Kabupaten Dairi untuk pegawai perusahaan. Ini dibuat demi kenyamanan para pegawai untuk bekerja. Kantor yang disediakan perusahaan ada tiga yang masih aktif yaitu daerah Parongil, Sidiangkat, dan Kota Sidikalang.

3.3.2.2. Pembangunan Prasarana Jalan

Lokasi PT.DPM ini mulanya terletak di daerah atau pelosok-pelosok desa dan bila dikatakan masih daerah yang terisolir, sejak itu untuk menuju area tambang sangat sulit dan membutuhkan waktu yang reratif lama. Untuk memperlancar jalur transportasi PT.DPM telah memperbaiki jalan-jalan dan memperlebar jalan. Mengganti jembatan yang telah rusak dan juga membangun atau membuka jalan baru menuju daerah pertambangan tersebut. Semenjak kehadiran PT.DPM jalan dari parongil menuju Kota Sidikalang sudah diperbaiki dan di perlebar hal ini cukup terlihat karena itu salah satu jalan lintas menuju Kota Sidikalang, mereka juga membuka jalan dari Sidianggat menuju area tambang dan jalan tersebut tidak hanya PT.DPM aja yang menggunakannya tetapi Universitas Sumatera Utara 61 masyarakat setempat juga menggunakan jalan tersebut untuk memenuhi kebutuhan ekonomi mereka. Menurut penuturan informan bapak siagian yaitu: “semenjak pembukaan tambang ini perusahaan sudah membangun dan membuka dari berbagai jalan bahkan memperbaiki jalan lintas parongil sampai ke kota Sidikalang, itu semua perusahaan yang tanggung tidak ada bantuan dari pemerintah, inilah salah satu bentuk bantuan kepada masyarakat sekitar biar aktifitas mereka lancar” Dalam pernyataan di atas bahwa semenjak kehadiran tambang Dairi Prima Mineral pembangunan jalan sudah terlihat. Ini salah satu bentuk kesadaran perusahaan untuk memberikan bantuan kepada masyarakat sekitar. Dan hal inilah yang membuat aktifitas masyarakat lebih lancar, dan ini juga dibuat demi kelancaran operasional perusahaan. Perusahaan telah memperbaiki jalan menuju kota kabupaten dimana masyarakat sekitar pergi kesana dengan menggunakan angkot demi kebutuhan ekonomi masyarakat.

3.3.3. Program Bantuan Kepada Masyarakat Sekitar CSR

Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility adalah suatu konsep bahwa organisasi, khususnya perusahaan adalah memiliki berbagai bentuk tanggung jawab terhadap seluruh pemangku kepentingannya, yang di antaranya karyawan, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan yang mencakup aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Oleh karena itu, CSR berhubungan erat dengan pembangunan berkelanjutan, di Universitas Sumatera Utara 62 mana suatu organisasi, terutama perusahaan, dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan dampaknya dalam aspek ekonomi, misalnya tingkat keuntungan atau deviden, melainkan juga harus menimbang dampak sosial dan lingkungan yang timbul dari keputusannya itu, baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka yang lebih panjang. Dengan pengertian tersebut, CSR dapat dikatakan sebagai kontribusi perusahaan terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan dengan cara manajemen dampak minimisasi dampak negatif dan maksimisasi dampak positif terhadap seluruh pemangku kepentingannya. Sebagai perusahaan tambang dengan area kelolaan yang luas dan kini mulai dikenal banyak orang, Perusahaan telah melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility CSR dengan terus mendorong pertumbuhan ekonomi dan membangun kemandirian masyarakat serta berupaya memperbaiki kualitas lingkungan hidup masyarakat. Sebelum itu perusahaan harus melakukan perencanaan untuk Mendukung program pemerintah untuk meningkatkan taraf ekonomi, sosial, pendidikan masyarakat serta pelestarian lingkungan, dan Memberdayakan potensi lokal dan memperluas pasar untuk perluasan kesempatan kerja bagi masyarakat sekitar perusahaan, serta Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mendukung rencana jangka panjang perusahaan dan pengembangan lokasi pasca tambang. Dengan demikian Perusahaan telah menjabarkan dalam berbagai programkegiatan yang menyentuh aspek-aspek pembangunan ekonomi dan Universitas Sumatera Utara 63 pemberdayaan masyarakat lokal, kepedulian terhadap kelestarian lingkungan hidup, pelaksanaan non diskriminasi dan penghargaan hak azasi manusia, jaminan kesehatan dan keselamatan kerja serta upaya peningkatan kesejahteraan para karyawan, serta menjalin hubungan harmonis dengan masyarakat inilah dimulai perusahaan dengan mengadakan sosialisasi. A. Pembangunan Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat Lokal Dengan pembangunan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat perusahaan telah mempunyai Sasaran. Dan sasaran yang dituju dari pelaksanaan Program perusahaan adalah peningkatan kemampuan usaha kecil dan koperasi di sekitar wilayah operasi Perusahaan agar menjadi tangguh dan mandiri dengan adanya peningkatan kemampuan usaha kecil dan koperasi tersebut masyarakat akan menjadi berkembang. Hal ini di lihat sebelum adanya perusahaan masyarakat hanya memiliki kegiatan dalam pertanian tetapi dengan adanya pemberdayaan masyarakat lokal terhadap ekonomi masyarakat, masyarakat lebih berkembang dengan membuka usaha-usaha kecil. B. Jaminan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Bagi Karyawan Perusahaan telah melakukan hal-hal yang positif selama tahap eksplorasi dan yang terlihat saat ini adalah perusahaan telah memberikan jaminan kesehatan dan juga keslamatan kerja bagi karyawan yang bekerja di perusahaan. Perusahaan juga telah memberikan tempat tinggal pada karyawan demi keselamatan dan kenyaman bagi karyawan dengan membagun perumahan dan juga beskem sekitar Universitas Sumatera Utara 64 pertambangan, perusahaan juga menyediakan kantor bagi para karyawan, ini dibuat demi kenyamanan para pegawai. C. Kepedulian Terhadap Kelestarian Lingkungan Perusahaan sudah melakukan kepedulian terhadap lingkungan masyarakat sekitar, perusahaan sudah melakukan pengendalian terhadap dampak lingkungan yang akan dibuat perusahaan terhadap lingkungan masyarakat, dan Sasaran dari kegiatan perusahaan untuk Lingkungan antara lain meningkatnya kualitas hidup masyarakat dan tumbuh berkembangnya kesadaran akan perlunya pendidikan, interaksi sosial dan keselarasan dengan kelestarian lingkungan. Melalui Program kegiatan tersebut, Perusahaan meyakini akan terjadi pertumbuhan kesejahteraan sosial dan ekonomi masyarakat sekitar Perusahaan menjadi lebih berdaya dan mandiri serta terpeliharanya hubungan yang harmonis dan berkesinambungan antara perusahaan dengan masyarakat. D. Pengadaan Sosialisai Demi menjaga hubungan yang harmonis terhadap masyarakat sekitar, perusahaan selalu mengadakan sosialisasi terhadap masyarakat sekitar. Ini dilakukan perusahaan supaya masyarakat sekitar tidak beranggapan negatif terhadap perusahaan. Dengan mengadakan sosialisasi ini perusahaan selalu memberikan masukan terhadp masyarakat terkait jalannya pertambangan tersebut, dan dengan sosialisasi ini juga perusahaan memberikan bantuan kepada masyarakat, seperti memberikan sedikit dana untuk keperluan sehari-hari. Universitas Sumatera Utara 65 BAB IV TANGGAPAN MASYARAKAT DESA SOPOKOMIL TENTANG KEBERADAAN TAMBANG PT.DAIRI PRIMA MINERAL 4.1. Pengetahuan Masyarakat Terhadap PT Dairi Prima Mineral Pengetahuan pada hakikatnya merupakan segenap apa yang kita ketahui tentang suatu obyek tertentu, termasuk ke dalamnya adalah ilmu. Ilmu merupakan bagian dari pengetahuan yang diketahui manusia disamping berbagai pengetahuan lainnya seperti seni dan agama. Pengetahuan merupakan khasanah kekayaan mental. Tiap jenis pengetahuan pada dasarnya menjawab jenis pertanyaan tertentu yang diajukan. Secara 6 Ontologis ilmu membatasi diri pada kajian obyek yang berada dalam lingkup pengalaman manusia, sedangkan agama memasuki daerah penjelajahan yang bersifat 7 Masyarakat Desa Sopokomil mengetahui sesuatu pertambangan itu ketika PT.Dairi Prima Mineral berencana membuka area pertambangan di sekitar Desa Sopokomil, salah satunya ketika perusahaan melakukan sosialisasi tentang tambang, perusahaan menjelaskan bagaimana tambang tersebut. Hal inilah salah satu pemahaman yang didapat masyarakat tentang tambang DPM. Selain itu trasendental yang berada di luar pengalaman kita. 6 Ontologis merupakan salah satu kajian filsafat yang paling kuno dan berasal dari Yunani. Studi tersebut membahas keberadaan sesuatu yang bersifat konkret. Ontologi juga bisa dirumuskan sebagai ilmu yang mempelajari realitas atau kenyataan konkret secara kritis. 7 Trasendenta l merupakan salah satu pendekatan Teologi Kontekstual yang melihat bahwa realitas bukan sebagai yang ada di luar dan lepas dari pengenalan manusia melainkan berada pada dinamika kesadaran diri. Transendental juga dipahami sebagai proses penyingkapan diri seseorang atau kamisubjek berdasarkan hasil dari analisis situasi historis, geografis, sosial dan budaya. Universitas Sumatera Utara 66 masyarakat juga mengetahui tambang tersebut dari beberapa berita atau media seperti koran dan juga internet akan di bukanya tambang DPM tersebut. Dalam suatu pertambangan Masyarakat setempat memiliki pengetahuan yang beragam mengenai tambang PT. Dairi Prima Mineral. Masyarakat harus mengetahuimemahami beberapa hal yang terkait dengan tambang antara lain, pengetahuan tentang PT.DPM, perusahaannya seperti apakepemilikan saham, kegiatan perusahaan, produk perusahaan, managemen personalia pengelola, serta dampak yang ditimbulkan oleh tambang. Informan S.Sihite 40 Tahun seorang Guru Sekolah Dasar Mengatakan: “PT.DPM merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan dan pertambangan yang dimaksud disini adalah suatu bentuk penggalian obyek seperti emas, timah, seng dan lain sebagainya yang ada di dalam alam dan bisa di jangkau oleh manusia” Sesuai dengan pernyataan informan bahwa Perusahaan Dairi prima Mineral itu merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan dimana pertambangan dikatakan suatu penggalian dari dalam alam yang bisa di jangkau oleh manusia dan bentuk yang digali dalam suatu pertambangan berupa emas, timah, seng dan lain sebagainya. Dan didalam pertambangan ini juga diperlukan sumber daya manusia dengan tingkat pendidikan yang tinggi. Informan R. Berutu 45 tahun salah satu masyarakat setempat mengatakan: “PT.DPM adalah perusahaan yang terkait dengan hal Pertambangan dan itu merupakan suatu kegiatan mencari, Universitas Sumatera Utara 67 menggali, mengolah, memanfaatkan dan menjual hasil dari bahan galian berupa timah dan seng dan dari hal inilah nanti akan terjadi kerusakan lingkungan yang berdampak bagi kehidupan masyarakat desa sopokomil ini misalnya akan terjadi pencemaran air dan udara” Sebagian masyarakat Desa Sopokomil memiliki pengetahuan yang berbeda-beda dalam hal perusahaan pertambangan seperti pernyataan dari informan di atas bahwa perusahaan pertambangan tersebut merupakan suatu kegiatan yang mengali dan memanfaatkan bahan galian tersebut dan hal ini yang membuat terjadi kerusakan lingkungan yang berdampak bagi kehidupan masyarakat setempat. Dan akan mengalami pencemaran air dan pencemaran udara dalam lingkungan masyarakat. Informan S. Sinaga 45 Tahun salah satu masyarakat setempat mengatakan: “yang saya tau mengenai PT.DPM adalah kegiatan yang berkaitan dengan usaha industri tambang yang bisa meningkatkan kehidupan kami baik dari segi ekonomi dan sosial budaya karena ketika kehadiran perusahaan ini banyak orang berdatangan untuk tinggal di daerah tersebut”. Selain dari hanya penggalian dan pemanfatan perusahaan tambang itu juga merupakan salah satu usaha industri yang meningkatkan kehidupan masyarakat setempat, baik dari segi ekonomi maupun sosial budaya masyarakat. Ini bisa di lihat ketika adanya suatu perusahaan tambang banyak pendatang untuk tinggal di daerah sekitar pertambangan. Dan ini akan meningkatkan pertumbuhan penduduk dari daerah lain. Informan St. Sitorus 50 tahun salah satu sintua di gereja Sopokomil mengatakan: Universitas Sumatera Utara 68 “yang saya ketahui mengenai Perusahaan DPM ini adalah bahwa perusahaan ini merupakan Perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan dan perusahaan yang akan berdampak negatif bagi lingkungan masyarakat kami, misalnya nanti seperti pencemaran air dan juga pencemaran udara. Dan juga merusak tanah sekitar pertambangan daerah Sopokomil ini”. Pengetahuan masyarakat mengenai perusahaan tambang ada mengenai dampak lingkungan di sini ketika dijelaskan bahwa pertambangan tersebut merupakan suatu hal yang akan membawa dampak negatif bagi masyarakat setempat. Dampak Negatif yang akan ditimbulkan dari kegiatan pertambangan adalah masalah lingkungan dan dapat diuraikan sebagai berikut : Pertama, usaha pertambangan dalam waktu yang relatif singkat dapat mengubah bentuk topografi dan keadaan muka tanah land impact, sehingga dapat mengubah keseimbangan sistem ekologi bagi daerah sekitarnya. Kedua, usaha pertambangan dapat menimbulkan berbagai macam gangguan antara lain; pencemaran akibat debu dan asap yang mengotori udara dan air, limbah air, serta buangan tambang yang mengandung zat-zat beracun. Gangguan juga berupa suara bising dari berbagai alat berat, suara ledakan eksplosive bahan peledak dan gangguan lainnya. Ketiga, pertambangan yang dilakukan tanpa mengindahkan keselamatan kerja dan kondisi geologi lapangan, dapat menimbulkan tanah longsor, ledakan tambang, keruntuhan tambang dan gempa. Informan J. Sitorus 40 Tahun salah satu Kepala Desa di Desa Sopokomil mengatakan: “yang saya ketahui mengenai perusahaan DPM ini adalah bahwa perusahaan ini merupakan perusahaan tambang dan produk yang dihasilkan nantinya adalah timah hitam dan seng dan perusahaan Universitas Sumatera Utara 69 ini sekarang ditangani Aburizal Bakhri dan juga Perusahaan Australia” Sesuai dengan pernyataan salah satu informan bahwa perusahaan DPM tersebut merupakan suatu perusahaan yang bergerak dibidang pertambangan dan akan mempunyai produk seperti timah hitam dan seng dan perusahaan tambang tersebut sekarang dikelola atau ditangani oleh perusahaan Australia dan Aburizal Bakhri. Sesuai dengan pernyatan tersebut berarti perusahaan ini beraada dalam kepemilikan dua saham diantaranya saham dari perusahaan Australia dan juga Aburizal Bakhri. Informan R. Simbolon 40 Tahun salah satu masyarakat setempat mengatakan: “yang saya tau tentang Perusahaan DPM ini adalah suatu perusahaan pertambangan dengan mengadakan kegiatan eksplorasi dan eksploitasi dan kegiatan ini nantinya akan membuat perubahan pada permukaan bumi, dan akan merusak berbagai keanekaragaman hayati yang ada dalam permukaan tanah”. Dalam berbagai pengetahuan masyarakat mengenai perusahaan tambang bahwa ada satu pernyataan mengenai perusahaan tambang dimna disini di jelaskan perusahaan tambang ini merupakan suatu kegiatan eksplorasi dan eksploitasi dan kegiatan tersebut akan mengalami suatu perubahan pada permukaan bumi. Memang pada kenyataannya, perubahan permukaan bumi yang disebabkan oleh kegiatan penambangan terbuka dapat mempengaruhi keseimbangan lingkungan. Hal ini disebabkan kerena dengan mengambil mineral seperti Mangan tubuh tanah atau soil harus dikupas sehingga hilanglah media untuk tumbuh tumbuhan dan pada akhirnya merusak keanekaragaman hayati yang Universitas Sumatera Utara 70 ada di permukaan tanah yang memerlukan waktu ribuan tahun untuk proses pembentukannya. Informan R. Sitorus 35 Tahun salah satu anggota dari LSM Persada mengatakan: “yang saya tau tentang perusahaan DPM adalah perusahaan yang sekarang melakukan kegiatan pertambangan di Desa Sopokomil dan pertambangan ini akan bertolak belakang pada sektor pertanian masyarakat Desa Sopokomil karena suatu pertambangan bisa merusak pasokan air yang untuk pertanian masyarakat”. Dalam pernyataan informan tersebut suatu perusahaan pertambangan merupakan perusahaan yang bertolak belakang pada sektor pertanian masyarakat setempat, disini dilihat bahwa dalam pertanian akan diperlukan suatu pasokan air yang bagus, sementara pertambangan disini merupakan suatu kegiatan industri yang nantinya akan merusak pasokan air untuk pertanian masyarakat sekitar sehingga bisa membuat pertanian masyarakat sekitar semakin menurun. Informan G. Butar-butar 50 Tahun salah satu pendeta di Parongil mengatakan: “yang saya tau mengenai perusahaan DPM ini adalah salah satu perusahaan untuk melakukan kekiatan pertambangan, dan kegiatan ini akan memerlukan lahan yang luas dan kegiatan ini juga akan mengganggu kegiatan masyarakat sekitar nantinya misalnya seperti kegitan pertanian”. Sesuai dengan pernyataan diatas bahwa perusahaan pertambangan akan memerlukan lahan yang luas untuk kegiatan pertambangan, dimana lahan pertanian masyarakat setempat bija dijadikan menjadi area pertambangan dan inilah yang membuat aktifitas masyarakat setempat menjadi terganggu dan Universitas Sumatera Utara 71 menurun. Ini bisa terjadi ketika masyarakat mau memberikan lahan pertaniannya untuk berubah menjadi area pertambangan. Informan L. Cibro 50 tahun salah satu masyarakat setempat mengatakan: “yang saya ketahui mengenai perusahaan DPM adalah suatu perusahaan yang memiliki kegiatan mencari sesuatu dalam alambawah tanah seperti timah hitam dan akan memerlukan area yang luas untuk kegiatan perusahaan tersebut seperti pembangunan jalan menuju area tambang dan kegiatan ini juga akan mengurangi hasil pertanian dari desa ini”. Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa perusahaan DPM tersebut merupakan suatu yang menghasilkan bentuk timahhitam dan kegiatan yang memerlukan area yang cukup luas, seperti pembangunan jalan, dan juga sebagai areal tambang. Disini juga dapat dijelaskan bahwa perusahaan tambang akan mengurangi hasil pertanian dari msyarakat sekitar ini terlihat ketika lahan pertanian dijadikan areal pertambangan.

4.2. Tanggapan Masyarakat Akan Keberadaan Tambang PT.DPM

Respontanggapan merupkan jumlah kecenderungan dan perasaan, kecurigaan, dan prasangka pada pemahaman yang mendetail terhadap ide-ide suatu hal yang khusus. Respontanggapan pada prosesnya didahalui sikap seseorang karena sikap merupakan kecenderungan atau kesediaan seseorang untuk bertingkah laku dalam menghadapi suatu masalah tertentu. melihat sikap seseorang atau sekelompok orang terhadap sesuatu maka akan diketahui bagaimana respon atau tanggapan mereka terhadap kondisi tertentu. sikap dapat diketahui melalui pengaruh atau penolakan, Penilaian suka atau tidak suka, Universitas Sumatera Utara 72 Kepositifan atau kenegatifan Louis dalam sarwono, 2002. Berikut dijelaskan tanggapan masyarakat sekitar Desa Sopokomil terhadap kahadiran tambang DPM. Informan L. Siagian 40 Tahun salah satu masyarakat setempat mengatakan: “semenjak kehadiran tambang masyarakat di sini memiliki beragam tanggapan tentang perusahaan ini, dengan tanggapan yang berbeda-beda membuat masyarakat menjadi terbelah. Ada masyarakat yang menanggapinya positif dan ada masyarakat yang menanggapinya negatif serta ada juga masyarakat yang bersifat netral tidak mau tau tentang perusahaan”. Dari pernyataan tersebut bahwa Kehadiran Perusahaan Dairi Prima Mineral menimbulkan kontroversi yang tidak pernah berhenti. Ada yang pro- kontra akan keberadaan tambang. Sebahagian masyarakat menganggap kehadiran usaha penanaman modal asing seperti Herald Resources merupakan sesuatu yang harus disyukuri oleh masyarakat Indonesia umumnya dan secara khusus masyarakat Dairi dan Desa Sopokomil dimana kehadiran perusahaan tersebut akan membawa dampak ekonomi yang tentunya akan meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat sekitar tambang dan masyarakat Dairi umumnya. Terserapnya banyak tenaga kerja sebagai motor penggerak perusahaan akan merubah budaya dan mental masyarakat agraris menjadi masyarakat Industri. meskipun demikian masyarakat desa sopokomil dan petinggi-petinggi atau yang dianggap berkuasa di Desa Sopokomil tidak terlalu terlena dari dampak ekonomi tersebut sebaliknya sebagian masyarakat Desa Sopokomil menganggap bahwa kehadiran perusahaan tambang tersebut akan berdampak negatif bagi kelangsungan hidup msayarakat sekitar. Akibatnya masyarakat Desa Sopokomil Universitas Sumatera Utara 73 menjadi terbelah dengan adanya penolakan dan juga ada yang menerima serta ada juga masyarakat yang netaral menanggapi kehadiran PT.DPM tersebut.

4.2.1. Masyarakat Yang Menerima Kehadiran PT.DPM

Tanggapan masyarakat Desa Sopokomil terlihat ketika mereka dapat memahami suatu perusahaan pertambangan, suatu tanggapan bahwa perusahaan pertambangan itu adalah hal yang menimbulkan berbagai dampak positif bagi kelangsungan hidup manusia ataupun masyarakat sekitar tambang misalnya dalam kebutuhan ekonomi, masyarakat desa Sopokomil merasa keberadaan tambang tersebut akan membuat ekonomi masyarakat semakin meningkat, seperti yang terjadi di daerah lain masyarakat sekitar pertambangan akan memiliki lapangan pekerjaan selain itu masyarakat juga akan lebih mudah membuat usaha sendiri di daearah mereka. Hal inilah yang membuat adanya masyarakat yang menerima kehadiran suatu pertambangan di daerah mereka sendiri. Sebagian masyarakat desa sopokomil yang menerima keberadaan tambang PT.Dairi Prima Mineral, di mulai dari unsur-unsur masyarakat yang menerima dengan positif perusahaan tambang DPM yang terdiri dari unsur pemerintahan, unsur masyarakat, dan juga unsur Gereja serta beberapa Lembaga Swadaya Masyarakat. Unsur pemerintahan tersebut di mulai dari Bupati, Camat, LurahKepala Desa hingga masyarakat di tingkat desa dan lingkungan dan unsur Universitas Sumatera Utara 74 dari Gereja dimulai dari Pendeta hingga Jemaat Gereja. Serta dari anggota Lembaga Swadaya Masyarakat. A. Unsur Pemerintah Informan J. Sitorus 40 Tahun salah satu Kepala Desa Sopokomil mengatakan “saya menerima keberadaan tambang tersebut bahkan seorang Bupati dan Camatpun menerima keberadaan tambang ini, karena tambang ini memberikan bentuk lapangan pekerjaan bagi masyarakat setempat. Selain itu dengan adanya pertambangan ini aktifitas masyarakat desa lebih mudah apalagi ketika perusahaan memperbaiki jalan, selain itu kebutuhan ekonomi masyarakat juga tercukupi ketika adanya perusahaan”. Sesuai dengan pernyataan di atas bahwa dari unsur pemerintahan seperti Bupati, Camat, dan juag Kepala Desa menerima keberadaan tambang tersebut. Karena semenjak keberadaan tambang tersebut kebutuhan ekonomi masyarakat tercukupi bahkan masyarakat bisa menabung, ini ketika perusahaan memberikan lapangan pekerjaan kepada masyarakat, masyarakat tidak hanya mendapatkan hasil dari pertanian saja melainkan masyarakat mendapatkan hasil yang lebih besar dari bekerja di area pertambangan. B. Masyarakat Sekitar Informan S. Sinaga 45 Tahun salah satu masyarakat setempat mengatakan: “saya sangat menerima kehadiran tambang ini karena yang saya tau mengenai PT.DPM adalah kegiatan yang berkaitan dengan usaha industri tambang yang bisa meningkatkan kehidupan kami baik dari segi ekonomi dan sosial budaya karena ketika kehadiran perusahaan ini banyak orang berdatangan untuk tinggal di daerah Universitas Sumatera Utara 75 tersebut sehingga banya usaha dagang yang muncul dengan sendirinya”. Masyarakat menerima kehadiran tambang ini karena mereka menganggap perusahaan bisa meningkatkan kehidupan masyarakat baik dari segi ekonomi dan sosial budaya. Ini bisa di lihat ketika adanya suatu perusahaan tambang banyak pendatang untuk tinggal di daerah sekitar pertambangan. Dan ini akan meningkatkan pertumbuhan penduduk dari daerah lain dan juga akan membuat masyarakat membuat usaha-usaha dagang untuk kepentingan masyarakat itu sendiri. Informan R. Berutu 45 Tahun salah satu masyarakat setempat mengatakan: “saya menerima keberadaan tambang ini jangan saya sebenarnya kalau dibilang masyarakat disini semua pasti menerima tambang ini dibuka karena dilihat kesempatan kerja pada masyarakat disinipun akan terjamin walaupun hanya buruh kasar tapi gajinya lumayan banyak, kalau ada yang menolak karena masalah tanah sebenarnya kalau di beli seharga miliaran pasti langsung di kasih penduduk disini, satu lagi orang menolak karena mereka merasa sudah hebat dan pintar sehingga langsung memikirkan dampak yang akan terjadi ketika tambang ini dibuka”. Jika di lihat dari pernyataan di atas bahwa Secara umum kebanyakan masyarakat Desa Sopokomil yang menerima kehadiran PT.DPM didaerah mereka. Di lihat dari segi ekonomi perusahaan tersebut akan menambah pendapatan masyarakat dan juga meningkatkan perkembangan masyarakat desa sopokomil dari yang dulunya hanya dibilang masyarakat tradisional bisa menjadi masyarakat modern.Masyarakat desa sopokomil merupakan masyarakat yang selalu menerima Universitas Sumatera Utara 76 akan keberadaan tambang, ini di lihat ketika mereka lebih memilih bekerja di area tambang sebagai buruh daripada bertani. Karena bekerja di area tambang menghasilkan banyak uang dan bisa memenuhi kebutuhan ekonomi mereka setiap saat. C. Tokoh Gereja Informan P. Sinaga 50 Tahun seorang pendeta di Gereja Sopokomil mengatakan: “jika ditanya saya menerima atau tidak mengenai keberadaan tambang ini, saya menerima saja. Alasan saya menerima karena perusahaan tambang ini akan memberikan perkembangan pada daerah ini. Perusahaan pasti memberikan bantuan kepada masyarakat apalagi bantuan untuk pembangunan gereja di Desa Sopokomil ini”. Dengan keberadaan tambang tersebut masyarakat juga mengharapkan berbagai bentuk bantuan untuk pembangunan Desa Sopokomil, misalnya dalam pembangunan Gereja di Desa Sopokomil. Jemaat dan bahkan salah seorang pendeta juga menginginkan bentuk bantuan dari perusahaan demi perkembangan Gerejanya. Hal ini salah satu yang terdapat pada pernyataan seorang pendeta, bahwa masyarakat menginginkan adanya suatu tambang untuk mendukung perkembangan Masyarakat Desa. Informan R. Sianturi 50 Tahun salah satu jemaat gereja di Sopokomil mengatakan: Universitas Sumatera Utara 77 “jika ditanya setuju atau tidak, saya akan sangat setuju denga keberadaan tambang tersebut meskipun ada orang yang mengatakan bahwa pertambangan ini akan mengganggu aktifitas kami, sebenarnya tidak. Bahkan dengan adanya tambang inilah akan membuat aktifitas kami lancar, misalnya perusahaan sudah memperbaiki jalan menuju kota Kabupaten kami lebih cepat sampai karena jalan sudah lebih baik,selain itu dalam hal gereja perusahaan juga memberikan bantuan untuk pembangunan gereja”. Sebagian jemaat gereja menerima keberadaan tambang tersebut karena perusahaan bisa memberikan bantuan kepada masyarakat ataupun jemaat gereja. Perusahaan telah memberikan bantuan melalui perbaikan jalan untuk menuju kota Kabupaten. Ini diberikan demi memperlancar aktifitas masyarakat setempat meskipun hal itu juga di buat demi kenyamanan perusahaan tapi setidaknya membantu masyarakat. Selain itu dalam pembangunan gereja perusahaan juga sudah memberikan bantuan. Ini salah satu bentuk kepedulian perusahaan untuk tidak mengganggu ibadah di daerah tersebut. D. Lembaga Swadaya Masyarakat Informan T. Tambunan 40 Tahun salah satu anggota LSM di Parongil mengatakan: “saya sangat menerima adanya operasi tambang di sini, karena adanya tambang ini daerah ini akan semakin berkembang, orang luar juga akan berdatangan ke sini, LSM lain juga akan semakin bertambah disini untuk memberikan bantuan untuk perkembangan daerah ini. daerah ini akan semakin ramai di huni banyak pendatang karena perusahaan juga akan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat umum”. Universitas Sumatera Utara 78 Sesuai dengan pernyataan di atas bahwa ada juga lembaga swadaya masyarakat yang menerima keberadaan tambang tersebut, mereka menganggap bahwa tambang tersebut akan meningkatkan keramaian dan juga meningkatkan perkembangan di daerah tersebut. Selain itu perusahaan juga akan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat umum dan hal inilah yang membuat banyak pertambahan penduduk dengan adanya banyak pendatang yang tinggal didaerah tersebut. E. Organisasi Masyarakat Informan R. Sinaga 45 Tahun salah satu anggota kelompok tani mengatakan: “saya sangat menerima adanya tambang di daearah kami ini, karena dengan adanya perusahaan tambang ini, kami selalu mendapatkan bantuan dari perusahaan, misalnya perusahaan memberikan bibit dan juga dana untuk keperluan pertanian kami dan juga memberikan bantuan seperti ternak bebek”. Keberadaan tambang juga merupakan suatu bentuk bantuan yang positif kepada masyarakat sekitar, dimana dengan adanya tambang masyarakat akan mendapatkan bantuan dari perusahaan tersebut. Dan ini juga salah satu bentuk alasan masyarakat untuk menerima keberadaan tambang.karena dengan adanya tambang tersebut keperluan masyarakat dalam hal bertani dan juga beternak bisa terpenuhi akibat dari bantuan yang diberikan oleh perusahaan.

4.2.2. Masyarakat Yang Menolak Kehadiran PT.DPM

Tanggapan masyarakat Desa Sopokomil terlihat ketika mereka dapat memahami suatu perusahaan pertambangan, suatu tanggapan bahwa perusahaan Universitas Sumatera Utara 79 pertambangan itu adalah hal yang menimbulkan berbagai dampak negatif bagi kelangsungan hidup manusia ataupun masyarakat sekitar tambang. Maka hal inilah yang membuat adanya masyarakat yang menolak kehadiran suatu pertambangan di daerah mereka sendiri. Masyarakat yang memiliki tanggapan negatif terhadap suatu pertambangan merupakan salah satu yang memiliki bentuk bentuk penolakan akan keberadaan tambang. Mereka semua menolak kehadiran tambang di desa sopokomil karena mereka beranggapan bahwa tambang itu akan merusak lingkungan sekitar. Seperti dalam pencemaran lingkungan, sesuai dengan yang terjadi di daerah lain pertambangan seringkali mengarah pada perusakan lingkungan seperti yang terjadi pada lumpur lapindo itu di akibatkan karena adanya suatu pertambangan hal ini lah yang menyebabkan banyak masyarakat sekitar pertambangan menolak kehadiran tambang tersebut. penyebab maraknya penolakan masyarakat terhadap kehadiran perusahaan P.T Dairi Prima Mineral tersebut menjadi suatu pembahasan yang menarik untuk di kaji lebih jauh. Apakah pihak perusahaan dalam hal ini telah salah mengelola khususnya terhadap aspek sosial kemasyarakatan di sekitar lokasi tambang, masalah lingkungan dan keberadaan deposit tambang yang berada di lokasi hutan lindung menjadi kendala utama penolakan tersebut kemungkinan ada pengaruhnya. Masalah sosial kemasyarakatan daerah tambang menjadi penting untuk dikelola secara transparan oleh perusahaan, mengingat tanpa pendekatan yang dilakukan secara transparan perusahaan tidak mempunyai kekuatan untuk Universitas Sumatera Utara 80 melawan keberadaan mereka. Adanya Pemerintahan Desa, Kecamatan dan Kabupaten , masyarakat lingkar tambang, masyarakat pemangku hak ulayat dan buruhpekerja yang mendukung keberadaan perusahaan merupakan faktor penopang kehadiran perusahaan di daerah tersebut. Kekuatan sinergis pihak-pihak tersebut akan dapat menyelesaikan segala persoalan yang ada dan yang mungkin timbul dibelakang hari. Jadi semakin jelaslah bahwa keberadaan pihak-pihak tersebut tidak dapat diabaikan begitu saja. Sebagian masyarakat desa sopokomil yang menolak keberadaan tambang PT.Dairi Prima Mineral, unsur-unsur masyarakat yang menolak dengan jelas perusahaan tambang DPM yang terdiri dari unsur masyarakat, dan juga unsur Gereja serta beberapa Lembaga Swadaya Masyarakat. Unsur masyarakat dimulai dari tingkat desa dan lingkungan dan unsur dari Gereja dimulai dari Pendeta hingga sintua dan Jemaat Gereja. Serta dari pimpinan dan anggota Lembaga Swadaya Masyarakat. Dan juga organisasi yang ada di masyarakat. A. Masyarakat Sekitar informan L. Cibro 50 tahun salah satu masyarakat setempat mengatakan: “saya sangat menolak kehadiran tambang ini karena ini akan berdampak negatif bagi kegiatan kami dan juga masyarakat sekitar, hal ini ketika saya mengetahui bahwa banyak tanah masyarakat yang dulunya dijadikan area pertanian menjadi tempat tambang, dan juga akan mengganggu ibadah sekitar gereja”. Keberadaan tambang mengakibatkan munculnya berbagai pemahaman terhadap masyarakat seperti dalam pernyataan di atas masyarakat mengetahui bahwa adanya pertambangan akan berdampak negatif bagi kehidupan masyarakat Universitas Sumatera Utara 81 sekitar. Ini di jelaskan dalam segi pertanian dimana yang dulunya dijadikan lahan pertanian sekarang jadi areal pertambangan. Bahkan dengan adanya tambang akan mengganggu kegiatan ibadah gereja , ketika lahan dari gereja ingin di jadikan jalan menuju pertambangan. Informan R. Simbolon 40 Tahun salah satu masyarakat setempat mengatakan: “saya tidak terima dengan keberadaan tambang ini yang saya tau perusahaan pertambangan mengadakan kegiatan eksplorasi dan eksploitasi dan kegiatan ini nantinya akan membuat perubahan pada permukaan bumi, dan akan merusak berbagai keanekaragaman hayati yang ada dalam permukaan tanah misalnya tanah yang kami jadikan lahan pertanian akan rusak nanti ketika tambang ini beroperasi”. Berbagai tanggapan masyarakat mengenai perusahaan tambang bahwa ada satu pernyataan penolakan mengenai perusahaan tambang dimana disini di jelaskan perusahaan tambang ini merupakan suatu kegiatan eksplorasi dan eksploitasi yang nantinya kegiatan ini akan merusak permukaan tanah. Dalam hal ini dampak yang nanti ditimbulkan ada pada tanah masyarakat yang dijadikan lahan pertanian. Ini akan membuat kualitas lahan pertanian masyarakat sekitar akan menurun dan pendapatan masyarakat dari hasil pertanian akan menurun. Dampak impact merupakan akibat dari suatu kegiatan misalnya kegiatan pembangunan. Dampak dari kegiatan pembangunan ini muncul karena adanya pihak yang diuntungkan dan pihak yang dirugikan maka penilaian dampak sosial ekonomi juga perlu mengacu kepada mereka yang diuntungkan maupun yang dirugikan dari kegiatan pembangunan karena dampak dari suatu pembangunan itu Universitas Sumatera Utara 82 adalah sebagai akibat faktor enternalitas, maka penelitian terhadap ekternalitas juga sangat penting Soekarwati, 1995:140. B. Tokoh Gereja Informan G. Butar-butar 50 Tahun salah satu pendeta di Parongil mengatakan: “saya sangat menolak adanya tambang ini karena yang saya tau untuk melakukan kekiatan pertambangan, akan memerlukan lahan yang luas dan kegiatan ini juga akan mengganggu kegiatan masyarakat sekitar nantinya misalnya seperti kegitan pertanian dan ini akan berdampak buruk bagi kehidupan masyarakat sekitar”. Sesuai dengan pernyataan di atas bahwa perusahaan pertambangan akan memerlukan lahan yang luas untuk kegiatan pertambangan, dimana lahan pertanian masyarakat setempat bisa dijadikan menjadi area pertambangan dan inilah yang membuat aktifitas masyarakat setempat menjadi terganggu dan menurun. Ini bisa terjadi ketika masyarakat mau memberikan lahan pertaniannya untuk berubah menjadi area pertambangan. Dengen demikian akibatnya akan sanagt buruk bagi kehidupan masyarakat, apalagi selama ini masyarakat sekitar hidup dari hasil bertani saja. Informan St br Sitorus 50 tahun salah satu Sintua di Gereja Sopokomil mengatakan: “saya sangat menolak akan adanya tambang DPM ini karena akan berdampak negatif dan merugikan masyarakat kecil misalnya akan mengganggu ibadah gereja, PT.DPM ini akan menggunakan lahan yang luas untuk dijadikan area pertambangan dan juga jalan menuju pertambangan. Lagi pula akan banyak dampak yang dibuat oleh adanya tambang ini misalnya pencemaran air dan Universitas Sumatera Utara 83 udara. Sumber mata air yang disini akan terganggu dan tercemar akibat tambang ini”. Hal ini lah yang menjadikan banyak orang menolak kehadiran tambang PT.DPM karena membawa dampak yang buruk bagi masyarakat sekitar. Masyarakat menolak karena masyarakat merasa terganggu akan kehadiran tambang tersebut. Apalagi dampak dari keberadaan tambang tersebut sangat berpengaruh pada lingkungan masyarakat yang akan terjadi pencemaran air dan udara. Disini juga dijelaskan bahwa dalam kegiatan gereja akan terganggu ketika perusahaan meminta lahan gereja untuk area pertambangan. Informan M. Sianturi 45 Tahun salah satu jemaat gereja di Sopokomil mengatakan: “jika ditanya tentang tambang DPM ini saya jelas menolak keberadaan tambang ini, karena tambang ini nantinya akan menggangu kegiatan yang ada di gereja kami selain itu perusahaan juga akan memerlukan area yang luas dan lokasi yang ada pada gereja kami pasti akan di tawar demi kelancaran aktifitas tambang”. Alasan masyarakat ataupun jemaat gereja menolak keberadaan tambang tersebut di akibatkan masyarakat menganggap bahwa perusahaan akan memberikan hal-hal yang tidak baik bagi aktifitas masyarakat sekitar seperti dalam gereja, perusahaan nanti akan mengganggu aktifitas ibadah dalam gereja dan juga perusahaan akan menggunakan lahan gereja untuk area pertambangan. Inilah salah satu alasan kenapa masyarakat atau jemaat gereja menolak kehadiran tambang tersebut. C. Lembaga Swadaya Masyarakat Universitas Sumatera Utara 84 Informan Maringan salah satu pengurus LSM di Parongil mengatakan: “kalau ditanya LSM rata-rata menolak Keberadaan tambang itu dan saya sendiri sangat menolak keberadaan tambang itu, dimana kita lihat pertambangan itu akan berdampak negatif bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat sekitar. Jiaka di lihat di daerah lain pertambangan rata-rata berdampak negatif bagi masyarakat, meskipun ada dampak positif seperti pembangunan di daerah tambang tapi itu hanya jangka pendek saja”. Banyak diketahui bahwa pertambangan di daerah manapun akan memberikan dampak negatif bagi masyarakat sekitar, meskipun ada dampak positif yang memberikan pembangunan jangka pendek pada daerah itu sendiri. Hal inilah yang membuat banyak masyarakat, Lembaga menolak keberadaan tambang tersebut. Lembaga Swadaya Masyarakat merupakan salah satu lembaga yang menolak kehadiran tambang tersebut. Disini dijelaskan bahwa tambang tersebut akan berdampak negatif bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat. Dalam lingkungan misalnya akan merusak tanah dan juga polusi. Dan di dalam kesehatan misalnya pencemaran air, sumber air bersih berkurang untuk masyarakat sehingga menimbulkan penyakit. Maringan juga mengatakan bahwa dulu ada aksi demo yang dilakukan berbagai jaringan kepada perusahaan tambang. Ini salah satu bentuk penolakn terhadap keberadaan tambang tersebut. Dan aksi demo itu di penuhi oleh beberapa orang yang berkumpul dari berbagai jaringan. Aksi demo ini terjadi sekitar tahun 2009 yang lalu disana juga ada utusan dari persatuan diakonia dari tarutung untuk menolak keberadaan tambang tersebut. Informan P. Sinaga 40 Tahun salah satu anggota dari Dairi Bersatu mengatakan: Universitas Sumatera Utara 85 “Sejak dulu, Dairi dikenal dengan daerah penghasil kopi, bukan penghasil timah. Hasil tani masyarakat Dairi mampu memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, bahkan sanggup menyekolahkan anak-anaknya hingga ke tingkat perguruan tinggi. Riset kami, hampir dari setengah lulusan SMU di dairi mampu melanjutkan jenjang pendidikan ke akademik maupun universitas, serta sekitar 300 siswa lulusan SMU di Dairi diterima di perguruan tinggi negeri di seluruh wilayah Indonesia. Dengan data ini, berarti sebelum tambang ada, masyarakat Dairi sejahtera dengan mata pencarian pertanian mereka, Tambang mana di negeri ini yang mensejahterakan rakyat? Sangat sulit dicari. Bisa dipastikan bahwa PT DPM kembali akan memiskinkan masyarakat di Sumatera Utara, khususnya Dairi. Apalagi pemiliknya Aburizal Bakrie. Persoalan Lapindo saja belum selesai, namun perusahaan kini mencoba untuk mengekploitasi wilayah lain.” Seperti yang di ungkapkan oleh salah satu anggota dari Dairi Bersatu Datu,eksplorasi tambang oleh PT DPM di Dairi hanya akan menimbulkan kerusakan alam dan lingkungan. Selain itu, eksplorasi ini juga akan mengakibatkan lunturnya nilai sosial budaya dan nilai-nilai tradisi adat di masyarakat, hilangnya mata pencarian penduduk sebagai petani, munculnya penyakit yang membahayakan kesehatan, hingga konflik antar masyarakat yang berpotensi memicu pelanggaran HAM. Masyarakat juga menolak karena masyarakat mengetahui pemilik saham perusahaan nya Aburizal Bakhri yang sampai sekarang belum menyelesaikan persoalan Lapindo. Inilah yang mengakibatkan munculnya penolakan dikalangan Lembaga Swadaya Masyarakat. Informan R. Sitorus 35 Tahun salah satu anggota LSM Persada mengatakan: “Penolakan terhadap eksplorasi tambang di Dairi dipandang perlu, mengingat kondisi wilayah ini subur dan bisa menghasilkan berbagai macam komoditi pertanian.dan saya sangat menolak Universitas Sumatera Utara 86 adanya tambang ini karena Sektor pertanian bertolak belakang dengan sektor pertambangan. Tidak ada pertanian di suatu daerah tambang bisa berhasil, karena tambang akan merusak pasokan air untuk pertanian itu sendiri. Eksplorasi tambang menyisakan banyak persoalan serius yang hanya akan merugikan masyarakat Dairi.” Sesuai dengan pernyataan di atas bahwa keberadaan tambang sangat mengganggu pertanian di sekitar tambang tersebut apalagi pertambangan disini sangat bertolak belakang dengan pertanian masyarakat desa. Masyarakat menolak keberadaan tambang karena masyarakat menganggap perusahaan tambang akan merusak lahan pertanian mereka misalnya seperti merusak pasokan air yang digunakan masyarakat untuk keperluan pertanian dan ini dianggap masyarakat dapat merugikan mereka sendiri.

4.2.3. Masyarakat Yang Bersifat Netral Terhadap Kehadiran PT.DPM

Dalam penerapan kebijakan masyarakat hanya sebagai pihak yang menerima bukan sebagai pelaksana, sehingga kebijakan kurang dipahami dan kurang dapat diterima masyarakat. Masyarakat pedesaan pada umumnya tidak memahami apa tujuan yang ingin dicapai dari program yang dilaksanakan, sehingga masyarakat seringkali kurang merespon atau menelaah secara tidak langsung kebijakan itu Rahardjo Adisasmita, 2006:33. Sebagian masyarakat tidak merespon adanya tambang DPM di daearah sopokomil, mereka hanya melihat apa yang akan terjadi di desa tersebut. Karena mereka tidak merasa ada perubahan terhadap diri mereka ketika adanya tambang, dan ini terlihat pada unsur masyarakat pendatang, unsur tokoh Gereja dan juga Universitas Sumatera Utara 87 ada unsur masyarakat sekitar lingkungan. Unsur masyarakat pendatang dimulai dari pegawai yang ditetapkan di daerah tersebut seperti Guru dan Bidan desa, unsur tokoh Gereja dimulai dari Pendeta dan jemat gereja, serta masyarakat yang tinggal di sekitar lingkungan. A. Masyarakat Pendatang Informan K. Sihite 35 tahun salah satu Bidan Desa Sopokomil mengatakan: “kalau ditanya saya menerima apa menolak keberadaan tambang ini saya tidak mempermasalahkan kehadiran tambang ini saya sama sekali tidak merespon atau tidak menanggapinya, ada atau tidaknya tambang itu menurut saya kehidupan saya tetap aja seperti ini nanti karena tidak ada hubungan saya dengan PT.DPM. kecuali saya memiliki suatu relasi yang bisa mempekerjakan saya didaerah tersebut denga gaji yang besar”. Jika dilihat dari pernyataan di atas Masyarakat pendatang tidak mempermasalahkan kehadiran tambang sehingga mereka tidak terlalu memikirkan daerah yang mereka tempati. mereka hanya siap menerima apa yang terjadi di masyarakat sekitar. Masyarakat pendatang tidak peduli dengan keadaan tambang kecuali masyarakat itu memiliki hubungan atau relasi pada perusahaan. Masyarakat akan bekerja dan pasti mendukung keberadaan tambang tersebut. Disini dijelaskan bahwa masyarakat pendatang mendukung keberadaan tambang jika perusahaan memberikan pekerjaan yang layak pada mereka. Informan S.Sihite 40 Tahun seorang Guru Sekolah Dasar Mengatakan: “PT.DPM adalah salah satu perusahaan yang bergerak dibidang pertambangan, jadi jika ditanya saya menerima atau tidak, saya Universitas Sumatera Utara 88 tidak terlalu menanggapinya karena perusahaan tidak berpengaruh bagi pekerjaan saya, saya hanya pendatang dan juga salah satu guru di sini jadi apapun yang dilakukan perusahaan itu tidak akan berpengaruh kepada saya”. Keberadaan perusahaan tambang tidaklah selalu berpengaruh pada semua masyarakat yang tinggal di sekitar pertambangan. Pada pernyataan di atas bahwa masyarakat tidak terlalu memberikan tanggapan mengenai perusahaan karena perusahaan tidaklah memberikan perubahan pada masyarakat. Hal inilah yang membuat sebagian masyarakat tidak mau tau tentanf keberadaan tambang. Ini juga dijelaskan ketika masyarakat yang berprofesi sebagai guru, mereka hanya fokus mengajar dan juga bertani, mereka tidak mau ikut dalam hal aktifitas tambang. B. Tokoh Gereja Informan S.Sirait 45 Tahun salah satu pendeta di Parongil mengatakan: “saya tidak terlalu berpikiran dengan keberadaan tambang ini, ada atau tidaknya tambang ini saya tetap saja sebagai pendeta, lagipula saya tidak menetap disini, kita tau pendeta itu pasti berpindah-pindah. Jadi saya tidak mempunyai tanggapan mengenai tambang itu. kecuali tambang itu bisa membuat jemaat lebih rajin kegereja bisa jadi saya menanggapinya positif”. Keberadaan tambang tidak selalu membuat masyarakat menanggapinya, ini dapat dijelaskan ketika seorang pendeta tidak terlalu memikirkan perusahaan tambang tersebut karena tidak memiliki ikatan kerja di daerah tersebut . Masyarakat tersebut hanya menanggapi ketika perusahaan memberikan bantuan. Apalagi masyarakat yang bekerja tidak menetap di daerah itu seperti pendeta , mereka pasti berpindah-pindah. Masyarakat akan menanggapinya ketika Universitas Sumatera Utara 89 perusahaan memberikan hal yang positif pada masyarakat misalnya perusahaan bisa membuat jemaat lebih rajin ke gereja. Informan D. Purba 45 Tahun salah satu jemaat gereja di Parongil mengatakan: “saya tidak mempermasalahkan keberadaan tambang itu dan bahkan tidak menanggapinya, karena menurut saya setiap manusia yang mempunyai pemikiran tentang hal baik terhadap daerah mereka, maka daerah itu akan berkembang dengan sendirinya oleh pemikiran tadi. Tidak mesti melalui adanya suatu pabrik. Kalau memang masyarakat sudah berpikiran ingin maju, pasti akan maju tanpa ada sesuatu yang diharapkan membantu”. Setiap masyarakat pasti memiliki pemikiran yang berbeda terhadap sesuatu yang ada di sekitar masyarakat itu sendiri. Seperti pernyataan di atas, manusia akan berkembang jika manusia memiliki pemikiran yang baik terhadap lingkungannya tanpa ada sesuatu yang membuat manusia itu berpikir bahwa lingkungannya akan berkembang. Maksudnya disini tidak hanya keberadaan tambang masyarakat sekitar bisa maju dan berkembang tetapi masyarakat bisa berkembang dengan kesadaran yang besar terhadap lingkungannya. C. Masyarakat Sekitar Informan S. Bako 45 Tahun salah satu anggota kelompok tani Sopokomil mengatakan: “saya tidak terlalu menanggapi ada atau tidaknya tambang itu, menurutku itu tidaklah berpengaruh bagi kehidupanku kecuali aku bisa jadi pegawai disitu, dalam bertani pun saya tidak mendapatkan bantuan dari situ saya menerima bantuan dari pemerintah untuk pertanian saya misalnya saya mendapat pupuk Universitas Sumatera Utara 90 subsidi dan juga bibit serta ternak. Jadi menurut saya ada atau tidaknya tambang itu itu tidaklah berpengaruh bagi saya”. Dalam masyarakat kelompok tani pun keberadaan tambang tidaklah sangat berpengaruh ini dijelaskan ketika salah seorang kelompok tani mengaku bahwa dalam bertani masyarakat juga menerima bantuan dari pemerinta seperti pupuk subsidi, bibit unggul, dan juga beberapa ternak. Hal inilah yang membuat ada masyarakat yang tidak menanggapi keberadaan tambang tersebut. Masyarakat hanya melihat apa yang sedang terjadi di masyarakat itu sendiri. BAB V DAMPAK KEBERADAAN PT. DAIRI PRIMA MINERAL BAGI MASYARAKAT SEKITAR 5.1. Dampak Sosial Budaya Atas Keberadaan PT. DPM Secara umum manusia merupakan makhluk sosial, yaitu makhluk yang berinteraksi dengan makhluk lain dan membutuhkan makhluk lain untuk memenuhi kebutuhannya. Dan interaksi merupakan faktor utama dalam kehidupan bermasyarakat. Dari inetraksi-interaksi masyarakat tersebut akan menciptakan suatu budaya-budaya yang menjadikan suatu ciri khas dari masyarakat tersebut. Dari berbagai budaya yang di ciptakan oleh masyarakat itulah nantinya akan menciptakan kategorisasi dalam masyarakat. Secara umum masyarakat di kategorikan menjadi dua, masyarakat yang masih tradisional dan masyarakat yang sudah modern. Masyarakat tradisional adalah masyarakat yang memiliki solidaritas yang tinggi dan dalam bentuk solidaritas mekanis yaitu hubungan antar individunya didasari atas kepentingan Universitas Sumatera Utara 91 bersama. Sedangakan masyarakat modern adalah masyarakat yang memiliki solidaritas yang rendah dan dalam bentuk solidaritas mekanis yaitu hubungan antar individunya didasari atas kepentingan individu itu sendiri. Dalam masyarakat Desa Sopokomil termaksud di dalamnya ada masyarakat tradisional dan juga masyarakat modern, tetapi keduanya memiliki rasa solidaritas terhadap sesama, meskipun dalam masyarakat terlihat suatu hubungan yang di dasari oleh kepentingan individu itu sendiri. Ini dijelaskan ketika dalam masyarakat ada orang yang ingin membutuhkan sesuatu dari masyarakat itu sendiri, orang itu akan terlebih dahulu memberikan simpatik terhadap masyarakat lain, supaya dikemudian hari masyarakat setempat akan membantunya. Tetapi ada juga perbedaan yang terjadi pada masyarakat Desa Sopokomil yakni dalam masyarakat modern, meskipun tidak begitu kelihatan tapi masyarakat modern yang ada pada desa sopokomil memiliki rasa solidaritas dalam hal membantu masyarakat sekitar, dimana mereka terlihat tidak mau bergabung atau berinteraksi terhadap masyarakat sekitar, tetapi dalam hal memberikan bantuan kepada masyarakat mereka cukup terbuka dan membantu tanpa memikirkan kepentingan individu itu sendiri Masyarakat dengan perusahaan tambang DPM mengalami dinamika pada awal pembangunan tercipta hubungan yang harmonis antara masyarakat dengan perusahaan ketika perusahaan memberikan layanan yang bagus kepada masyarakat misalnya seperti sosialisasi dan juga memberikan bantuan berbentuk perbaikan lingkungan seperti jalan yang akan menimbulkan rasa nyaman terhadap Universitas Sumatera Utara 92 masyarakat dan juga memberikan lapangan pekerjaan kepada masyarakat setempat. Hal ini dilihat dengan adanya masyarakat setempat dapat bekerja pada proyek-proyek perusahaan. Akan tetapi setelah adanya perbedaan pendapat sesama masyarakat timbullah ketidak harmonisan antara perusahaan dengan masyarakat setempat ketika ada masyarakat tidak diberikan perusahaan lapangan pekerjaan dan juga tidak melakukan sosialisasi secara terbuka terhadap semua masyarakat. Tetapi hubungan tersebut kembali membaik setelah pihak perusahaan mencoba berupaya untuk berkomunikasi dengan masyarakat dengan memberikan bantuan dengan perbaikan jalan. Semenjak kahadiran tambang di Desa Sopokomil, pertambahan penduduk cukup pesat. Ini terlihat pada munculnya Etnik yang berbeda. Dulu di desa ini mayoritas etnik pakpak tetapi sekarang terlihat perbedaan yang mencolok, terbukti dalam masyarakat desa ini kebanyakan pendatang yaitu Etnik Batak Toba. Meskipun demikian itu tidak menimbulkan masalah ataupun konflik atas perbedaan etnik tersebut. tetapi Sejak kehadiran tambang ini juga yang membuat masyarakat menjadi terbelah, ini terlihat ketika masyarakat ada yang menukung dan menolak kehadiran tambang tersebut dan ada juga yang netral terhadap kehadiran tambang tersebut. Hal inilah yang membuat hubungan antara yang menolak dan menerima serta yang netral terlihat. Seperti kata salah satu informan saya Bapak sinaga masyarakat yang menerima keberadaan tambang, beliau mengatakan: “ dulu sebelum ada rencana dibuka tambang ini masyarakat disini akur-akur tanpa ada saling membenci, tetapi coba dilihat sekarang Universitas Sumatera Utara 93 semua ,masyarakat disini semakin tidak mau tau tentang desanya apalagi masyarakat yang pro-kontra tentang adanya DPM ini mereka selalu memberikan pendapat yang tidak benar, ada yang menganggap dirinya benar padahal belum tentu mereka tau apa- apa tentang DPM ini”. Dari hal tersebut ada hubungan yang tidak baik sesama masyarakat apalagi dulu ada masa-masa demontrasi terhadap perusahaan tambang. Masyarakat yang menerima dan yang menolak keberadaan tambang tersebut saling melawan satu sama lain. Masyarakatpun berselisih dan hampir menjadikan konflik sesama masyarakat lokal. Seperti yang dikatakan salah satu informan saya Bapak simbolon 45 tahun masyarakat yang menolak kehadiran tambang, beliau mengatakan: “Waktu kehadiran perusahaan pertambangan ini masyarakat banyak yang melakukan aksi demonstrasi kekantor perusahaan tambang, waktu itu masyarakat yang pro-kontra saling saling menyindir. Seperti ada masyarakat yang mengatakan bahwa yang menolak kehadiran tambang tersebut sok tau dan tidak tau perkembangan zaman. Yang menolak katanya tidak mau berkembang dan maju. Begitu juga sebaliknya terhadap orang yang menerima.” Disini terlihat bahwa hubungan dalam masyarakat desa sudah mengalami keretakan dalam bersahabat dan bermasyarakat. Sebelum keberadaan tambang masyarakat saling menghargai satu sama lain tidak ada hal-hal yang menyindir sesama masyarakat, tetapi saat ini Mereka saling menyindir satu sama lain. Hanya masyarakat yang netral lah tidak terlalu menanggapi kejadian tersebut.mereka hanya berdiam diri saja dan tidak ikut serta dalam demonstrasi. 5.2. Dampak Ekonomi Atas Keberadaan PT.DPM Terhadap Masyarakat Universitas Sumatera Utara 94 Program pembangunan masyarakat yang dilaksanakan oleh PT. Dairi Prima Mineral di tujukan kepada masyarakat sekitar tambang sebagai tanggung jawab agar kehidupan masyarakat menjadi lebih baik, ini di lihat dari pertumbuhan ekonomi masyarakat desa. Pengaruh adanya tambang di Desa Sopokomil terhadap ekonomi masyarakat, ketika terlihat pada tumbuhnya usaha- usaha dagang, perbaikan jalan dan juga kesempatan kerja bagi masayarakat setempat.

5.2.1. Kesempatan Kerja

Semenjak kehadiran tambang timah di Desa Sopokomil banyak usaha dagang yang bermunculan ini terlihat pada warung-warung kecil, kede dan lain- lain apalagi terlihat pada daerah parongil sekitar 5 km dari Desa Sopokomil, disana sudah banyak berkembang usaha perdagangan seperti tempel ban, bengkel sepeda motor, becak, rumah makan dan masih banyak lagi yang bisa menghasilkan ekonomi masyarakat meningkat. Universitas Sumatera Utara 95 Foto 1. Bengkel di daerah Parongil Foto 2. kedeikios di Desa Sopokomil Universitas Sumatera Utara 96 Foto 3. kedaikios di daerah Parongil Foto 4. Tambal Ban Di Desa Sopokomil Universitas Sumatera Utara 97 Foto 5. Rumah Makan di Daerah Parongil Semenjak kehadiran tambang juga usaha dagang yang ada di sekitar pertambangan sangatlah berkembang, dulunya usaha masyarakat masih sepi tapi semenjak kehadiran tambang tersebut usaha dagang tersebut semakin rame dan meningkat. Seperti dalam hal bengkel yang dulunya hanya masyarakat sekitar yang dilayani oleh orang bengkel tetapi semenjak keberadaan tambang bukan Cuma masyarakat sekitar yang di layani tetapi orang atau karyawan yang bekerja di perusahaan bertambah untuk dilayani orang bengkel, contoh lain yang terlihat misalnya dalam usaha rumah makan, yang dulunya orang yang makan di tempat mereka hanyalah masyarakat sekitar tetapi semenjak kehadiran tambang rumah makan tersebut lebih ramai ketika banyak karyawan yang ada di perusahaan tambang makan di rumah makan tersebut. Sebagaimana diketahui sebelum kehadiran tambang desa sopokomil adalah desa yang sangat terpencil dan merupakan daerah yang terisolir.Salah satu akibat dari keadaan tersebut adalah terbatasnya kesempatan kerja.Kesempatan Universitas Sumatera Utara 98 kerja hanya umumnya ada pada sektor pertanian saja. Menurut pendapat salah satu informan saya bahwa sebelum adanya tambang tersebut sebagian penduduk hanya bekerja dibidang pertanian saja sedangkan yang bekerja diluar pertanian hanya sedikit dabn bisa dihitung dengan jari, itupun pekerjaan honor dan pegawai negeri sipil. Tetapi setelah adanya tambang tersebut semua berubah masyarakat desa banyak yang memilih bekerja sebagai buruh di PT.DPM tersebut mereka meninggalkan tanah atau sawah mereka demi pekerjaan tersebut,Sepintas memang terlihat bahwa penduduk saat ini merasa senang, karena keberadaan perusahaan telah memberikan tambahan penghasilan jangka pendek bagi mereka. informan J. Simbolon 50 Tahun salah satu masyarakat setempat mengatakan: “saya Cukup kerja mengangkut barang perusahaan sebentar, tidak perlu satu hari penuh, sudah dapat uang minimal Rp 50.000,-hari, syukur-syukur dapat Rp. 100.000,-. Bandingkan bila bekerja sebagai buruh gaji-gajian di ladang tetangga seharian penuh, hanya mendapat sekitar Rp. 30.000,-per hari itupun mungkin terlambat dibayar. Harus menunggu cabe, ayam, kopi atau hasil tani lainnya di jual di Onan Parongil pada hari pekan, setelah itu barulah gaji mereka dibayarkan.Jelas dengan memakai logika sederhana sekalipun, penduduk akan memilih pekerjaan yang memberikan gaji lebih besar yang ditawarkan perusahaan dibandingkan gaji-gajian keladang orang”. Ini menjadi dampak negatif bagi anak kecil yang ada di desa sopokomil. Mereka sudah disuruh bekerja ditempat itu padahal itu adalah pekerjaan orang dewasa dan hal iini juga yang membuat mereka malas sekolah karena gaji dari pekerjaan tersebut lumayan besar bagi masyarakat desa. Dan banyak juga Universitas Sumatera Utara 99 masyarakat setempat menjadi pekerja tetap yang digaji perbulan, meskipun perusahaan belum sah dibuka tetapi mereka sudah mendapat gaji layaknya sebagai PNS hal ini yang dikatakan oleh Bapak berutu : “ masyarakat disini enak setelah dipanggil dan ditetapkan sebagai pekerja menetap mereka mendapat gaji 3 juta perbulan meskipun mereka tidak bekerja atau perusahaan lagi off”. Dengan pernyataan di atas bahwa masyarakat sudah mengalami peningkatan, apalagi semenjak masyarakat setempat ada yang di tetapkan sebagai karyawan tetap di perusahaan tersebut. Mereka bisa mendapatkan gaji perbulan layaknya sebagai pegawai negeri sipil. Tetapi tidak semua masyarakat mengalami hal demikian kebanyakan masyarakat setempat bekerja di perusahaan ini ditempatkan dilevel bawah saja misalnya seperti buruh satpamdan sejenisnya.

5.3. Perubahan Dan Konflik Pertanahan

Dalam Desa Sopokomil salah satu yang perlu dilihat adalah tentang kepemilikan tanah saat PT.DPM dibuka. Setelah di bukanya PT.DPM kepemilikan tanah sudah berubah, dulu yang menguasai tanah di desa sopokomil ini adalah kebanyakan marga cibro dan juga marga boang manalu tetapi sekarang kebanyakan sudah berpindah tangan, ini terlihat ketika banyak masayarakat yang ber etnis batak toba seperti marga sinaga, sihite, sitorus dan juga banyak marga batak toba lainnya yang mengelola tanah sebagai lahan pertanian. Saya bertanya kepada salah satu pendatang yang Etnis Batak Toba yaitu ibu sihite beliau mengatakan : Universitas Sumatera Utara 100 “ mereka membelinya semenjak harga tanah masih cukup murah sehingga banyak masyarakat batak toba membeli tanah disini dan juga bertempat tinggal disini apalagi dibandingkan dengan sekarang setelah dibuka nya tambang ini mungkin semua yang menjual tanahnya dulu pasti merasa menyesal, kan harga tanahnya mungkin sekarang miliaran”. Sebelum keberadaan tambang kepemilikan tanah sudah mulai bertukar, yang dulunya di miliki marga-marga tertentu sekarang sudah di miliki oleh marga lain bahkan etnis lain. Dulu masyarakat lokal tidak mengetahui adanya rencana tambang di daerah tersebut sehingga mereka menjual tanahnya begitu saja. Akibat dari adanya tambang ini juga yang membuat perubahan kepemilikan tanah berubah, perusahaan membeli banyak tanah dengan harga yang mahal untuk dijadikan jalan menuju tambang. Sehingga kebanyakan masyarakat desa kehilangan hasil pertanian mereka. Dan ada juga masyarakat yang merasa menyesal karena menjual tanah mereka dulu. Keberadaan perusahaan tambang juga menimbulkan masalah area pertanaan antara perusahaan dan masyarakat sekitar terjadi konflik. Ini di temui pada lokasi gereja yang ada di dekat pertambangan. Perusahaan akan menggunakan lahan yang ada hubungannya dengan gereja untuk dijadikan jalan menuju perusahaan tambang, sehingga masyarakat jemaat gereja menantang haltersebut dan melakukan aksi demo dengan mengumpulkan jemaat dan masyarakat setempat. Aksi demo ini dilakukan masyarakat sekitar tahun 2009 tepatnya di kantor perusahaan DPM yang ada di parongil. Dan mereka juga menutup jalan yang ada di daerah Sopokomil supaya mobil yang keluar masuk dari pertambangan tersebut tidak bisa lewat lagi. Universitas Sumatera Utara 101

5.4. Dampak PT.DPM Terhadap Sektor Pertanian Desa Sopokomil

Dokumen yang terkait

Persepsi Masyarakat Desa Parbutaran Terhadap Pendidikan Formal (Studi Etnografi Mengenai Persepsi Masyarakat Terhadap Pendidikan Formal di Desa Parbutaran Kec. Bosar Maligas Kab. Simalungun)

8 111 119

Cover Efektivitas Pelaksanaan Kegiatan Simpan Pinjam Perempuan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan Di Desa Longkotan Kecamatan Silima PunggaPungga Kabupaten Dairi

0 0 17

Abstract Efektivitas Pelaksanaan Kegiatan Simpan Pinjam Perempuan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan Di Desa Longkotan Kecamatan Silima PunggaPungga Kabupaten Dairi

0 0 2

Chapter I Efektivitas Pelaksanaan Kegiatan Simpan Pinjam Perempuan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan Di Desa Longkotan Kecamatan Silima PunggaPungga Kabupaten Dairi

0 0 11

Chapter II Efektivitas Pelaksanaan Kegiatan Simpan Pinjam Perempuan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan Di Desa Longkotan Kecamatan Silima PunggaPungga Kabupaten Dairi

0 0 33

Reference Efektivitas Pelaksanaan Kegiatan Simpan Pinjam Perempuan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan Di Desa Longkotan Kecamatan Silima PunggaPungga Kabupaten Dairi

0 0 3

Appendix Efektivitas Pelaksanaan Kegiatan Simpan Pinjam Perempuan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan Di Desa Longkotan Kecamatan Silima PunggaPungga Kabupaten Dairi

0 0 16

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 2.1. Sejarah, Letak, dan Kondisi Geografis - Keberadaan Pertambangan Timah Di Dairi (Studi Etnografi Mengenai Tanggapan Masyarakat Desa Sopokomil Kecamatan Silima Punggapungga Dairi)

0 0 17

KATA PENGANTAR - Keberadaan Pertambangan Timah Di Dairi (Studi Etnografi Mengenai Tanggapan Masyarakat Desa Sopokomil Kecamatan Silima Punggapungga Dairi)

0 1 40

Keberadaan Pertambangan Timah Di Dairi (Studi Etnografi Mengenai Tanggapan Masyarakat Desa Sopokomil Kecamatan Silima Punggapungga Dairi)

0 1 7