94
Program pembangunan masyarakat yang dilaksanakan oleh PT. Dairi Prima Mineral di tujukan kepada masyarakat sekitar tambang sebagai tanggung
jawab agar kehidupan masyarakat menjadi lebih baik, ini di lihat dari pertumbuhan ekonomi masyarakat desa. Pengaruh adanya tambang di Desa
Sopokomil terhadap ekonomi masyarakat, ketika terlihat pada tumbuhnya usaha- usaha dagang, perbaikan jalan dan juga kesempatan kerja bagi masayarakat
setempat.
5.2.1. Kesempatan Kerja
Semenjak kehadiran tambang timah di Desa Sopokomil banyak usaha dagang yang bermunculan ini terlihat pada warung-warung kecil, kede dan lain-
lain apalagi terlihat pada daerah parongil sekitar 5 km dari Desa Sopokomil, disana sudah banyak berkembang usaha perdagangan seperti tempel ban, bengkel
sepeda motor, becak, rumah makan dan masih banyak lagi yang bisa menghasilkan ekonomi masyarakat meningkat.
Universitas Sumatera Utara
95
Foto 1. Bengkel di daerah Parongil
Foto 2. kedeikios di Desa Sopokomil
Universitas Sumatera Utara
96
Foto 3. kedaikios di daerah Parongil
Foto 4. Tambal Ban Di Desa Sopokomil
Universitas Sumatera Utara
97
Foto 5. Rumah Makan di Daerah Parongil Semenjak kehadiran tambang juga usaha dagang yang ada di sekitar
pertambangan sangatlah berkembang, dulunya usaha masyarakat masih sepi tapi semenjak kehadiran tambang tersebut usaha dagang tersebut semakin rame dan
meningkat. Seperti dalam hal bengkel yang dulunya hanya masyarakat sekitar yang dilayani oleh orang bengkel tetapi semenjak keberadaan tambang bukan
Cuma masyarakat sekitar yang di layani tetapi orang atau karyawan yang bekerja di perusahaan bertambah untuk dilayani orang bengkel, contoh lain yang terlihat
misalnya dalam usaha rumah makan, yang dulunya orang yang makan di tempat mereka hanyalah masyarakat sekitar tetapi semenjak kehadiran tambang rumah
makan tersebut lebih ramai ketika banyak karyawan yang ada di perusahaan tambang makan di rumah makan tersebut.
Sebagaimana diketahui sebelum kehadiran tambang desa sopokomil adalah desa yang sangat terpencil dan merupakan daerah yang terisolir.Salah satu
akibat dari keadaan tersebut adalah terbatasnya kesempatan kerja.Kesempatan
Universitas Sumatera Utara
98
kerja hanya umumnya ada pada sektor pertanian saja. Menurut pendapat salah satu informan saya bahwa sebelum adanya tambang tersebut sebagian penduduk
hanya bekerja dibidang pertanian saja sedangkan yang bekerja diluar pertanian hanya sedikit dabn bisa dihitung dengan jari, itupun pekerjaan honor dan pegawai
negeri sipil. Tetapi setelah adanya tambang tersebut semua berubah masyarakat desa banyak yang memilih bekerja sebagai buruh di PT.DPM tersebut mereka
meninggalkan tanah atau sawah mereka demi pekerjaan tersebut,Sepintas memang terlihat bahwa penduduk saat ini merasa senang, karena keberadaan
perusahaan telah memberikan tambahan penghasilan jangka pendek bagi mereka.
informan J. Simbolon 50 Tahun salah satu masyarakat setempat mengatakan:
“saya Cukup kerja mengangkut barang perusahaan sebentar, tidak perlu satu hari penuh, sudah dapat uang minimal Rp 50.000,-hari,
syukur-syukur dapat Rp. 100.000,-. Bandingkan bila bekerja sebagai buruh gaji-gajian di ladang tetangga seharian penuh,
hanya mendapat sekitar Rp. 30.000,-per hari itupun mungkin terlambat dibayar. Harus menunggu cabe, ayam, kopi atau hasil
tani lainnya di jual di Onan Parongil pada hari pekan, setelah itu barulah gaji mereka dibayarkan.Jelas dengan memakai logika
sederhana sekalipun, penduduk akan memilih pekerjaan yang memberikan gaji lebih besar yang ditawarkan perusahaan
dibandingkan gaji-gajian keladang orang”.
Ini menjadi dampak negatif bagi anak kecil yang ada di desa sopokomil. Mereka sudah disuruh bekerja ditempat itu padahal itu adalah pekerjaan orang
dewasa dan hal iini juga yang membuat mereka malas sekolah karena gaji dari pekerjaan tersebut lumayan besar bagi masyarakat desa. Dan banyak juga
Universitas Sumatera Utara
99
masyarakat setempat menjadi pekerja tetap yang digaji perbulan, meskipun perusahaan belum sah dibuka tetapi mereka sudah mendapat gaji layaknya sebagai
PNS hal ini yang dikatakan oleh Bapak berutu :
“ masyarakat disini enak setelah dipanggil dan ditetapkan sebagai pekerja menetap mereka mendapat gaji 3 juta perbulan meskipun
mereka tidak bekerja atau perusahaan lagi off”.
Dengan pernyataan di atas bahwa masyarakat sudah mengalami peningkatan, apalagi semenjak masyarakat setempat ada yang di tetapkan sebagai
karyawan tetap di perusahaan tersebut. Mereka bisa mendapatkan gaji perbulan layaknya sebagai pegawai negeri sipil. Tetapi tidak semua masyarakat mengalami
hal demikian kebanyakan masyarakat setempat bekerja di perusahaan ini ditempatkan dilevel bawah saja misalnya seperti buruh satpamdan sejenisnya.
5.3. Perubahan Dan Konflik Pertanahan