86
adanya tambang ini karena Sektor pertanian bertolak belakang dengan sektor pertambangan. Tidak ada pertanian di suatu daerah
tambang bisa berhasil, karena tambang akan merusak pasokan air untuk pertanian itu sendiri. Eksplorasi tambang menyisakan
banyak persoalan serius yang hanya akan merugikan masyarakat Dairi.”
Sesuai dengan pernyataan di atas bahwa keberadaan tambang sangat mengganggu pertanian di sekitar tambang tersebut apalagi pertambangan disini
sangat bertolak belakang dengan pertanian masyarakat desa. Masyarakat menolak keberadaan tambang karena masyarakat menganggap perusahaan tambang akan
merusak lahan pertanian mereka misalnya seperti merusak pasokan air yang digunakan masyarakat untuk keperluan pertanian dan ini dianggap masyarakat
dapat merugikan mereka sendiri.
4.2.3. Masyarakat Yang Bersifat Netral Terhadap Kehadiran PT.DPM
Dalam penerapan kebijakan masyarakat hanya sebagai pihak yang menerima bukan sebagai pelaksana, sehingga kebijakan kurang dipahami dan
kurang dapat diterima masyarakat. Masyarakat pedesaan pada umumnya tidak memahami apa tujuan yang ingin dicapai dari program yang dilaksanakan,
sehingga masyarakat seringkali kurang merespon atau menelaah secara tidak langsung kebijakan itu Rahardjo Adisasmita, 2006:33.
Sebagian masyarakat tidak merespon adanya tambang DPM di daearah sopokomil, mereka hanya melihat apa yang akan terjadi di desa tersebut. Karena
mereka tidak merasa ada perubahan terhadap diri mereka ketika adanya tambang, dan ini terlihat pada unsur masyarakat pendatang, unsur tokoh Gereja dan juga
Universitas Sumatera Utara
87
ada unsur masyarakat sekitar lingkungan. Unsur masyarakat pendatang dimulai dari pegawai yang ditetapkan di daerah tersebut seperti Guru dan Bidan desa,
unsur tokoh Gereja dimulai dari Pendeta dan jemat gereja, serta masyarakat yang tinggal di sekitar lingkungan.
A. Masyarakat Pendatang
Informan K. Sihite 35 tahun salah satu Bidan Desa Sopokomil mengatakan:
“kalau ditanya saya menerima apa menolak keberadaan tambang ini saya tidak mempermasalahkan kehadiran tambang ini saya
sama sekali tidak merespon atau tidak menanggapinya, ada atau tidaknya tambang itu menurut saya kehidupan saya tetap aja
seperti ini nanti karena tidak ada hubungan saya dengan PT.DPM. kecuali saya memiliki suatu relasi yang bisa mempekerjakan saya
didaerah tersebut denga gaji yang besar”.
Jika dilihat dari pernyataan di atas Masyarakat pendatang tidak mempermasalahkan kehadiran tambang sehingga mereka tidak terlalu memikirkan
daerah yang mereka tempati. mereka hanya siap menerima apa yang terjadi di masyarakat sekitar. Masyarakat pendatang tidak peduli dengan keadaan tambang
kecuali masyarakat itu memiliki hubungan atau relasi pada perusahaan. Masyarakat akan bekerja dan pasti mendukung keberadaan tambang tersebut.
Disini dijelaskan bahwa masyarakat pendatang mendukung keberadaan tambang jika perusahaan memberikan pekerjaan yang layak pada mereka.
Informan S.Sihite 40 Tahun seorang Guru Sekolah Dasar Mengatakan: “PT.DPM adalah salah satu perusahaan yang bergerak dibidang
pertambangan, jadi jika ditanya saya menerima atau tidak, saya
Universitas Sumatera Utara
88
tidak terlalu menanggapinya karena perusahaan tidak berpengaruh bagi pekerjaan saya, saya hanya pendatang dan juga
salah satu guru di sini jadi apapun yang dilakukan perusahaan itu tidak akan berpengaruh kepada saya”.
Keberadaan perusahaan tambang tidaklah selalu berpengaruh pada semua masyarakat yang tinggal di sekitar pertambangan. Pada pernyataan di atas bahwa
masyarakat tidak terlalu memberikan tanggapan mengenai perusahaan karena perusahaan tidaklah memberikan perubahan pada masyarakat. Hal inilah yang
membuat sebagian masyarakat tidak mau tau tentanf keberadaan tambang. Ini juga dijelaskan ketika masyarakat yang berprofesi sebagai guru, mereka hanya
fokus mengajar dan juga bertani, mereka tidak mau ikut dalam hal aktifitas tambang.
B. Tokoh Gereja
Informan S.Sirait 45 Tahun salah satu pendeta di Parongil mengatakan: “saya tidak terlalu berpikiran dengan keberadaan tambang ini,
ada atau tidaknya tambang ini saya tetap saja sebagai pendeta, lagipula saya tidak menetap disini, kita tau pendeta itu pasti
berpindah-pindah. Jadi saya tidak mempunyai tanggapan mengenai tambang itu. kecuali tambang itu bisa membuat jemaat
lebih rajin kegereja bisa jadi saya menanggapinya positif”.
Keberadaan tambang tidak selalu membuat masyarakat menanggapinya, ini dapat dijelaskan ketika seorang pendeta tidak terlalu memikirkan perusahaan
tambang tersebut karena tidak memiliki ikatan kerja di daerah tersebut . Masyarakat tersebut hanya menanggapi ketika perusahaan memberikan bantuan.
Apalagi masyarakat yang bekerja tidak menetap di daerah itu seperti pendeta , mereka pasti berpindah-pindah. Masyarakat akan menanggapinya ketika
Universitas Sumatera Utara
89
perusahaan memberikan hal yang positif pada masyarakat misalnya perusahaan bisa membuat jemaat lebih rajin ke gereja.
Informan D. Purba 45 Tahun salah satu jemaat gereja di Parongil mengatakan:
“saya tidak mempermasalahkan keberadaan tambang itu dan bahkan tidak menanggapinya, karena menurut saya setiap
manusia yang mempunyai pemikiran tentang hal baik terhadap daerah mereka, maka daerah itu akan berkembang dengan
sendirinya oleh pemikiran tadi. Tidak mesti melalui adanya suatu pabrik. Kalau memang masyarakat sudah berpikiran ingin maju,
pasti akan maju tanpa ada sesuatu yang diharapkan membantu”.
Setiap masyarakat pasti memiliki pemikiran yang berbeda terhadap sesuatu yang ada di sekitar masyarakat itu sendiri. Seperti pernyataan di atas,
manusia akan berkembang jika manusia memiliki pemikiran yang baik terhadap lingkungannya tanpa ada sesuatu yang membuat manusia itu berpikir bahwa
lingkungannya akan berkembang. Maksudnya disini tidak hanya keberadaan tambang masyarakat sekitar bisa maju dan berkembang tetapi masyarakat bisa
berkembang dengan kesadaran yang besar terhadap lingkungannya. C.
Masyarakat Sekitar Informan S. Bako 45 Tahun salah satu anggota kelompok tani
Sopokomil mengatakan: “saya tidak terlalu menanggapi ada atau tidaknya tambang itu,
menurutku itu tidaklah berpengaruh bagi kehidupanku kecuali aku bisa jadi pegawai disitu, dalam bertani pun saya tidak
mendapatkan bantuan dari situ saya menerima bantuan dari pemerintah untuk pertanian saya misalnya saya mendapat pupuk
Universitas Sumatera Utara
90
subsidi dan juga bibit serta ternak. Jadi menurut saya ada atau tidaknya tambang itu itu tidaklah berpengaruh bagi saya”.
Dalam masyarakat kelompok tani pun keberadaan tambang tidaklah sangat berpengaruh ini dijelaskan ketika salah seorang kelompok tani mengaku
bahwa dalam bertani masyarakat juga menerima bantuan dari pemerinta seperti pupuk subsidi, bibit unggul, dan juga beberapa ternak. Hal inilah yang membuat
ada masyarakat yang tidak menanggapi keberadaan tambang tersebut. Masyarakat hanya melihat apa yang sedang terjadi di masyarakat itu sendiri.
BAB V DAMPAK KEBERADAAN PT. DAIRI PRIMA MINERAL BAGI
MASYARAKAT SEKITAR 5.1. Dampak Sosial Budaya Atas Keberadaan PT. DPM
Secara umum manusia merupakan makhluk sosial, yaitu makhluk yang berinteraksi dengan makhluk lain dan membutuhkan makhluk lain untuk
memenuhi kebutuhannya. Dan interaksi merupakan faktor utama dalam kehidupan bermasyarakat. Dari inetraksi-interaksi masyarakat tersebut akan
menciptakan suatu budaya-budaya yang menjadikan suatu ciri khas dari masyarakat tersebut. Dari berbagai budaya yang di ciptakan oleh masyarakat
itulah nantinya akan menciptakan kategorisasi dalam masyarakat. Secara umum masyarakat di kategorikan menjadi dua, masyarakat yang
masih tradisional dan masyarakat yang sudah modern. Masyarakat tradisional adalah masyarakat yang memiliki solidaritas yang tinggi dan dalam bentuk
solidaritas mekanis yaitu hubungan antar individunya didasari atas kepentingan
Universitas Sumatera Utara
91
bersama. Sedangakan masyarakat modern adalah masyarakat yang memiliki solidaritas yang rendah dan dalam bentuk solidaritas mekanis yaitu hubungan
antar individunya didasari atas kepentingan individu itu sendiri. Dalam masyarakat Desa Sopokomil termaksud di dalamnya ada
masyarakat tradisional dan juga masyarakat modern, tetapi keduanya memiliki rasa solidaritas terhadap sesama, meskipun dalam masyarakat terlihat suatu
hubungan yang di dasari oleh kepentingan individu itu sendiri. Ini dijelaskan ketika dalam masyarakat ada orang yang ingin membutuhkan sesuatu dari
masyarakat itu sendiri, orang itu akan terlebih dahulu memberikan simpatik terhadap masyarakat lain, supaya dikemudian hari masyarakat setempat akan
membantunya. Tetapi ada juga perbedaan yang terjadi pada masyarakat Desa Sopokomil
yakni dalam masyarakat modern, meskipun tidak begitu kelihatan tapi masyarakat modern yang ada pada desa sopokomil memiliki rasa solidaritas dalam hal
membantu masyarakat sekitar, dimana mereka terlihat tidak mau bergabung atau berinteraksi terhadap masyarakat sekitar, tetapi dalam hal memberikan bantuan
kepada masyarakat mereka cukup terbuka dan membantu tanpa memikirkan kepentingan individu itu sendiri
Masyarakat dengan perusahaan tambang DPM mengalami dinamika pada awal pembangunan tercipta hubungan yang harmonis antara masyarakat dengan
perusahaan ketika perusahaan memberikan layanan yang bagus kepada masyarakat misalnya seperti sosialisasi dan juga memberikan bantuan berbentuk
perbaikan lingkungan seperti jalan yang akan menimbulkan rasa nyaman terhadap
Universitas Sumatera Utara
92
masyarakat dan juga memberikan lapangan pekerjaan kepada masyarakat setempat. Hal ini dilihat dengan adanya masyarakat setempat dapat bekerja pada
proyek-proyek perusahaan. Akan tetapi setelah adanya perbedaan pendapat sesama masyarakat timbullah ketidak harmonisan antara perusahaan dengan
masyarakat setempat ketika ada masyarakat tidak diberikan perusahaan lapangan pekerjaan dan juga tidak melakukan sosialisasi secara terbuka terhadap semua
masyarakat. Tetapi hubungan tersebut kembali membaik setelah pihak perusahaan mencoba berupaya untuk berkomunikasi dengan masyarakat dengan memberikan
bantuan dengan perbaikan jalan. Semenjak kahadiran tambang di Desa Sopokomil, pertambahan penduduk
cukup pesat. Ini terlihat pada munculnya Etnik yang berbeda. Dulu di desa ini mayoritas etnik pakpak tetapi sekarang terlihat perbedaan yang mencolok, terbukti
dalam masyarakat desa ini kebanyakan pendatang yaitu Etnik Batak Toba. Meskipun demikian itu tidak menimbulkan masalah ataupun konflik atas
perbedaan etnik tersebut. tetapi Sejak kehadiran tambang ini juga yang membuat masyarakat menjadi terbelah, ini terlihat ketika masyarakat ada yang menukung
dan menolak kehadiran tambang tersebut dan ada juga yang netral terhadap kehadiran tambang tersebut. Hal inilah yang membuat hubungan antara yang
menolak dan menerima serta yang netral terlihat. Seperti kata salah satu informan saya Bapak sinaga masyarakat yang
menerima keberadaan tambang, beliau mengatakan: “ dulu sebelum ada rencana dibuka tambang ini masyarakat disini
akur-akur tanpa ada saling membenci, tetapi coba dilihat sekarang
Universitas Sumatera Utara
93
semua ,masyarakat disini semakin tidak mau tau tentang desanya apalagi masyarakat yang pro-kontra tentang adanya DPM ini
mereka selalu memberikan pendapat yang tidak benar, ada yang menganggap dirinya benar padahal belum tentu mereka tau apa-
apa tentang DPM ini”.
Dari hal tersebut ada hubungan yang tidak baik sesama masyarakat apalagi dulu ada masa-masa demontrasi terhadap perusahaan tambang.
Masyarakat yang menerima dan yang menolak keberadaan tambang tersebut saling melawan satu sama lain. Masyarakatpun berselisih dan hampir menjadikan
konflik sesama masyarakat lokal. Seperti yang dikatakan salah satu informan saya Bapak simbolon 45 tahun masyarakat yang menolak kehadiran tambang, beliau
mengatakan: “Waktu kehadiran perusahaan pertambangan ini masyarakat
banyak yang melakukan aksi demonstrasi kekantor perusahaan tambang, waktu itu masyarakat yang pro-kontra saling saling
menyindir. Seperti ada masyarakat yang mengatakan bahwa yang menolak kehadiran tambang tersebut sok tau dan tidak tau
perkembangan zaman. Yang menolak katanya tidak mau berkembang dan maju. Begitu juga sebaliknya terhadap orang
yang menerima.”
Disini terlihat bahwa hubungan dalam masyarakat desa sudah mengalami keretakan dalam bersahabat dan bermasyarakat. Sebelum keberadaan tambang
masyarakat saling menghargai satu sama lain tidak ada hal-hal yang menyindir sesama masyarakat, tetapi saat ini Mereka saling menyindir satu sama lain. Hanya
masyarakat yang netral lah tidak terlalu menanggapi kejadian tersebut.mereka
hanya berdiam diri saja dan tidak ikut serta dalam demonstrasi. 5.2. Dampak Ekonomi Atas Keberadaan PT.DPM Terhadap Masyarakat
Universitas Sumatera Utara
94
Program pembangunan masyarakat yang dilaksanakan oleh PT. Dairi Prima Mineral di tujukan kepada masyarakat sekitar tambang sebagai tanggung
jawab agar kehidupan masyarakat menjadi lebih baik, ini di lihat dari pertumbuhan ekonomi masyarakat desa. Pengaruh adanya tambang di Desa
Sopokomil terhadap ekonomi masyarakat, ketika terlihat pada tumbuhnya usaha- usaha dagang, perbaikan jalan dan juga kesempatan kerja bagi masayarakat
setempat.
5.2.1. Kesempatan Kerja