78
Sesuai dengan pernyataan di atas bahwa ada juga lembaga swadaya masyarakat yang menerima keberadaan tambang tersebut, mereka menganggap
bahwa tambang tersebut akan meningkatkan keramaian dan juga meningkatkan perkembangan di daerah tersebut. Selain itu perusahaan juga akan membuka
lapangan pekerjaan bagi masyarakat umum dan hal inilah yang membuat banyak pertambahan penduduk dengan adanya banyak pendatang yang tinggal didaerah
tersebut.
E. Organisasi Masyarakat
Informan R. Sinaga 45 Tahun salah satu anggota kelompok tani mengatakan:
“saya sangat menerima adanya tambang di daearah kami ini, karena dengan adanya perusahaan tambang ini, kami selalu
mendapatkan bantuan dari perusahaan, misalnya perusahaan memberikan bibit dan juga dana untuk keperluan pertanian kami
dan juga memberikan bantuan seperti ternak bebek”.
Keberadaan tambang juga merupakan suatu bentuk bantuan yang positif kepada masyarakat sekitar, dimana dengan adanya tambang masyarakat akan
mendapatkan bantuan dari perusahaan tersebut. Dan ini juga salah satu bentuk alasan masyarakat untuk menerima keberadaan tambang.karena dengan adanya
tambang tersebut keperluan masyarakat dalam hal bertani dan juga beternak bisa terpenuhi akibat dari bantuan yang diberikan oleh perusahaan.
4.2.2. Masyarakat Yang Menolak Kehadiran PT.DPM
Tanggapan masyarakat Desa Sopokomil terlihat ketika mereka dapat memahami suatu perusahaan pertambangan, suatu tanggapan bahwa perusahaan
Universitas Sumatera Utara
79
pertambangan itu adalah hal yang menimbulkan berbagai dampak negatif bagi kelangsungan hidup manusia ataupun masyarakat sekitar tambang. Maka hal
inilah yang membuat adanya masyarakat yang menolak kehadiran suatu pertambangan di daerah mereka sendiri.
Masyarakat yang memiliki tanggapan negatif terhadap suatu pertambangan merupakan salah satu yang memiliki bentuk bentuk penolakan akan
keberadaan tambang. Mereka semua menolak kehadiran tambang di desa sopokomil karena mereka beranggapan bahwa tambang itu akan merusak
lingkungan sekitar. Seperti dalam pencemaran lingkungan, sesuai dengan yang terjadi di daerah lain pertambangan seringkali mengarah pada perusakan
lingkungan seperti yang terjadi pada lumpur lapindo itu di akibatkan karena adanya suatu pertambangan hal ini lah yang menyebabkan banyak masyarakat
sekitar pertambangan menolak kehadiran tambang tersebut. penyebab maraknya penolakan masyarakat terhadap kehadiran perusahaan P.T Dairi Prima Mineral
tersebut menjadi suatu pembahasan yang menarik untuk di kaji lebih jauh. Apakah pihak perusahaan dalam hal ini telah salah mengelola khususnya terhadap aspek
sosial kemasyarakatan di sekitar lokasi tambang, masalah lingkungan dan keberadaan deposit tambang yang berada di lokasi hutan lindung menjadi kendala
utama penolakan tersebut kemungkinan ada pengaruhnya.
Masalah sosial kemasyarakatan daerah tambang menjadi penting untuk dikelola secara transparan oleh perusahaan, mengingat tanpa pendekatan yang
dilakukan secara transparan perusahaan tidak mempunyai kekuatan untuk
Universitas Sumatera Utara
80
melawan keberadaan mereka. Adanya Pemerintahan Desa, Kecamatan dan Kabupaten , masyarakat lingkar tambang, masyarakat pemangku hak ulayat dan
buruhpekerja yang mendukung keberadaan perusahaan merupakan faktor penopang kehadiran perusahaan di daerah tersebut. Kekuatan sinergis pihak-pihak
tersebut akan dapat menyelesaikan segala persoalan yang ada dan yang mungkin timbul dibelakang hari. Jadi semakin jelaslah bahwa keberadaan pihak-pihak
tersebut tidak dapat diabaikan begitu saja.
Sebagian masyarakat desa sopokomil yang menolak keberadaan tambang PT.Dairi Prima Mineral, unsur-unsur masyarakat yang menolak dengan jelas
perusahaan tambang DPM yang terdiri dari unsur masyarakat, dan juga unsur Gereja serta beberapa Lembaga Swadaya Masyarakat. Unsur masyarakat dimulai
dari tingkat desa dan lingkungan dan unsur dari Gereja dimulai dari Pendeta hingga sintua dan Jemaat Gereja. Serta dari pimpinan dan anggota Lembaga
Swadaya Masyarakat. Dan juga organisasi yang ada di masyarakat. A.
Masyarakat Sekitar informan L. Cibro 50 tahun salah satu masyarakat setempat mengatakan:
“saya sangat menolak kehadiran tambang ini karena ini akan berdampak negatif bagi kegiatan kami dan juga masyarakat
sekitar, hal ini ketika saya mengetahui bahwa banyak tanah masyarakat yang dulunya dijadikan area pertanian menjadi tempat
tambang, dan juga akan mengganggu ibadah sekitar gereja”.
Keberadaan tambang mengakibatkan munculnya berbagai pemahaman terhadap masyarakat seperti dalam pernyataan di atas masyarakat mengetahui
bahwa adanya pertambangan akan berdampak negatif bagi kehidupan masyarakat
Universitas Sumatera Utara
81
sekitar. Ini di jelaskan dalam segi pertanian dimana yang dulunya dijadikan lahan pertanian sekarang jadi areal pertambangan. Bahkan dengan adanya tambang akan
mengganggu kegiatan ibadah gereja , ketika lahan dari gereja ingin di jadikan jalan menuju pertambangan.
Informan R. Simbolon 40 Tahun salah satu masyarakat setempat mengatakan:
“saya tidak terima dengan keberadaan tambang ini yang saya tau perusahaan pertambangan mengadakan kegiatan eksplorasi dan
eksploitasi dan kegiatan ini nantinya akan membuat perubahan pada permukaan bumi, dan akan merusak berbagai
keanekaragaman hayati yang ada dalam permukaan tanah misalnya tanah yang kami jadikan lahan pertanian akan rusak
nanti ketika tambang ini beroperasi”.
Berbagai tanggapan masyarakat mengenai perusahaan tambang bahwa ada satu pernyataan penolakan mengenai perusahaan tambang dimana disini di
jelaskan perusahaan tambang ini merupakan suatu kegiatan eksplorasi dan eksploitasi yang nantinya kegiatan ini akan merusak permukaan tanah. Dalam hal
ini dampak yang nanti ditimbulkan ada pada tanah masyarakat yang dijadikan lahan pertanian. Ini akan membuat kualitas lahan pertanian masyarakat sekitar
akan menurun dan pendapatan masyarakat dari hasil pertanian akan menurun.
Dampak impact merupakan akibat dari suatu kegiatan misalnya kegiatan pembangunan. Dampak dari kegiatan pembangunan ini muncul karena adanya
pihak yang diuntungkan dan pihak yang dirugikan maka penilaian dampak sosial ekonomi juga perlu mengacu kepada mereka yang diuntungkan maupun yang
dirugikan dari kegiatan pembangunan karena dampak dari suatu pembangunan itu
Universitas Sumatera Utara
82
adalah sebagai akibat faktor enternalitas, maka penelitian terhadap ekternalitas juga sangat penting Soekarwati, 1995:140.
B. Tokoh Gereja
Informan G. Butar-butar 50 Tahun salah satu pendeta di Parongil mengatakan:
“saya sangat menolak adanya tambang ini karena yang saya tau untuk melakukan kekiatan pertambangan, akan memerlukan lahan
yang luas dan kegiatan ini juga akan mengganggu kegiatan masyarakat sekitar nantinya misalnya seperti kegitan pertanian
dan ini akan berdampak buruk bagi kehidupan masyarakat sekitar”.
Sesuai dengan pernyataan di atas bahwa perusahaan pertambangan akan memerlukan lahan yang luas untuk kegiatan pertambangan, dimana lahan
pertanian masyarakat setempat bisa dijadikan menjadi area pertambangan dan inilah yang membuat aktifitas masyarakat setempat menjadi terganggu dan
menurun. Ini bisa terjadi ketika masyarakat mau memberikan lahan pertaniannya untuk berubah menjadi area pertambangan. Dengen demikian akibatnya akan
sanagt buruk bagi kehidupan masyarakat, apalagi selama ini masyarakat sekitar hidup dari hasil bertani saja.
Informan St br Sitorus 50 tahun salah satu Sintua di Gereja Sopokomil mengatakan:
“saya sangat menolak akan adanya tambang DPM ini karena akan berdampak negatif dan merugikan masyarakat kecil misalnya akan
mengganggu ibadah gereja, PT.DPM ini akan menggunakan lahan yang luas untuk dijadikan area pertambangan dan juga jalan
menuju pertambangan. Lagi pula akan banyak dampak yang dibuat oleh adanya tambang ini misalnya pencemaran air dan
Universitas Sumatera Utara
83
udara. Sumber mata air yang disini akan terganggu dan tercemar akibat tambang ini”.
Hal ini lah yang menjadikan banyak orang menolak kehadiran tambang PT.DPM karena membawa dampak yang buruk bagi masyarakat sekitar.
Masyarakat menolak karena masyarakat merasa terganggu akan kehadiran tambang tersebut. Apalagi dampak dari keberadaan tambang tersebut sangat
berpengaruh pada lingkungan masyarakat yang akan terjadi pencemaran air dan udara. Disini juga dijelaskan bahwa dalam kegiatan gereja akan terganggu ketika
perusahaan meminta lahan gereja untuk area pertambangan. Informan M. Sianturi 45 Tahun salah satu jemaat gereja di Sopokomil
mengatakan: “jika ditanya tentang tambang DPM ini saya jelas menolak
keberadaan tambang ini, karena tambang ini nantinya akan menggangu kegiatan yang ada di gereja kami selain itu
perusahaan juga akan memerlukan area yang luas dan lokasi yang ada pada gereja kami pasti akan di tawar demi kelancaran
aktifitas tambang”.
Alasan masyarakat ataupun jemaat gereja menolak keberadaan tambang tersebut di akibatkan masyarakat menganggap bahwa perusahaan akan
memberikan hal-hal yang tidak baik bagi aktifitas masyarakat sekitar seperti dalam gereja, perusahaan nanti akan mengganggu aktifitas ibadah dalam gereja
dan juga perusahaan akan menggunakan lahan gereja untuk area pertambangan. Inilah salah satu alasan kenapa masyarakat atau jemaat gereja menolak kehadiran
tambang tersebut. C.
Lembaga Swadaya Masyarakat
Universitas Sumatera Utara
84
Informan Maringan salah satu pengurus LSM di Parongil mengatakan: “kalau ditanya LSM rata-rata menolak Keberadaan tambang itu
dan saya sendiri sangat menolak keberadaan tambang itu, dimana kita lihat pertambangan itu akan berdampak negatif bagi
lingkungan dan kesehatan masyarakat sekitar. Jiaka di lihat di daerah lain pertambangan rata-rata berdampak negatif bagi
masyarakat, meskipun ada dampak positif seperti pembangunan di daerah tambang tapi itu hanya jangka pendek saja”.
Banyak diketahui bahwa pertambangan di daerah manapun akan memberikan dampak negatif bagi masyarakat sekitar, meskipun ada dampak
positif yang memberikan pembangunan jangka pendek pada daerah itu sendiri. Hal inilah yang membuat banyak masyarakat, Lembaga menolak keberadaan
tambang tersebut. Lembaga Swadaya Masyarakat merupakan salah satu lembaga yang menolak kehadiran tambang tersebut. Disini dijelaskan bahwa tambang
tersebut akan berdampak negatif bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat. Dalam lingkungan misalnya akan merusak tanah dan juga polusi. Dan di dalam
kesehatan misalnya pencemaran air, sumber air bersih berkurang untuk masyarakat sehingga menimbulkan penyakit.
Maringan juga mengatakan bahwa dulu ada aksi demo yang dilakukan berbagai jaringan kepada perusahaan tambang. Ini salah satu bentuk penolakn
terhadap keberadaan tambang tersebut. Dan aksi demo itu di penuhi oleh beberapa orang yang berkumpul dari berbagai jaringan. Aksi demo ini terjadi sekitar tahun
2009 yang lalu disana juga ada utusan dari persatuan diakonia dari tarutung untuk menolak keberadaan tambang tersebut.
Informan P. Sinaga 40 Tahun salah satu anggota dari Dairi Bersatu mengatakan:
Universitas Sumatera Utara
85
“Sejak dulu, Dairi dikenal dengan daerah penghasil kopi, bukan penghasil timah. Hasil tani masyarakat Dairi mampu memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari, bahkan sanggup menyekolahkan anak-anaknya hingga ke tingkat perguruan tinggi. Riset kami,
hampir dari setengah lulusan SMU di dairi mampu melanjutkan jenjang pendidikan ke akademik maupun universitas, serta sekitar
300 siswa lulusan SMU di Dairi diterima di perguruan tinggi negeri di seluruh wilayah Indonesia. Dengan data ini, berarti
sebelum tambang ada, masyarakat Dairi sejahtera dengan mata pencarian pertanian mereka, Tambang mana di negeri ini yang
mensejahterakan rakyat? Sangat sulit dicari. Bisa dipastikan bahwa PT DPM kembali akan memiskinkan masyarakat di
Sumatera Utara, khususnya Dairi. Apalagi pemiliknya Aburizal Bakrie. Persoalan Lapindo saja belum selesai, namun perusahaan
kini mencoba untuk mengekploitasi wilayah lain.”
Seperti yang di ungkapkan oleh salah satu anggota dari Dairi Bersatu Datu,eksplorasi tambang oleh PT DPM di Dairi hanya akan menimbulkan
kerusakan alam dan lingkungan. Selain itu, eksplorasi ini juga akan mengakibatkan lunturnya nilai sosial budaya dan nilai-nilai tradisi adat di
masyarakat, hilangnya mata pencarian penduduk sebagai petani, munculnya penyakit yang membahayakan kesehatan, hingga konflik antar masyarakat yang
berpotensi memicu pelanggaran HAM. Masyarakat juga menolak karena masyarakat mengetahui pemilik saham perusahaan nya Aburizal Bakhri yang
sampai sekarang belum menyelesaikan persoalan Lapindo. Inilah yang
mengakibatkan munculnya penolakan dikalangan Lembaga Swadaya Masyarakat.
Informan R. Sitorus 35 Tahun salah satu anggota LSM Persada mengatakan:
“Penolakan terhadap eksplorasi tambang di Dairi dipandang perlu, mengingat kondisi wilayah ini subur dan bisa menghasilkan
berbagai macam komoditi pertanian.dan saya sangat menolak
Universitas Sumatera Utara
86
adanya tambang ini karena Sektor pertanian bertolak belakang dengan sektor pertambangan. Tidak ada pertanian di suatu daerah
tambang bisa berhasil, karena tambang akan merusak pasokan air untuk pertanian itu sendiri. Eksplorasi tambang menyisakan
banyak persoalan serius yang hanya akan merugikan masyarakat Dairi.”
Sesuai dengan pernyataan di atas bahwa keberadaan tambang sangat mengganggu pertanian di sekitar tambang tersebut apalagi pertambangan disini
sangat bertolak belakang dengan pertanian masyarakat desa. Masyarakat menolak keberadaan tambang karena masyarakat menganggap perusahaan tambang akan
merusak lahan pertanian mereka misalnya seperti merusak pasokan air yang digunakan masyarakat untuk keperluan pertanian dan ini dianggap masyarakat
dapat merugikan mereka sendiri.
4.2.3. Masyarakat Yang Bersifat Netral Terhadap Kehadiran PT.DPM