101
5.4. Dampak PT.DPM Terhadap Sektor Pertanian Desa Sopokomil
5.4.1. Pertanian Di Desa Sopokomil Sebelum Adanya PT.DPM
Kalau dilihat dalam kualitas tanah daerah Sopokomil merupakan daerah yang subur sehingga dalam pertanian msyarakat desa sopokomil cukup
memuaskan. Yang membuat mereka adalah ketika mengantar atau menjual hasil pertaniannya tersebut. Karena jarak ke pajak yang disebut onan cukup jauh.
Dalam pertanian masyarakat desa sopokomil salah satu aktifitas yang yang dilakukan adalah diawali dari proses pembabatan atau membersihkan area yang
mau diolah. Setelah itu proses pengolahan sampe dengan pemanenan.
Pada masa dulu biasanya selama proses produksi sendiri oleh petanipemilik tanah atau sawah yang dibantu oleh keluarga dan beberapa
tetangga dekat tanpa diberi upah hamya makanan dan minuman saja yang tersedia dan ini juga akan melakukan pergantian tenaga bila suatu hari juga membutuhkan.
Jadi sebelum proses produksi para petani akan mencari tenaga tambahan dari paratetangga untuk dimintai bantuannya. Sebagai imbalan cukup disediakan
makanan dan minuman selama perkerjaan berlangsung. Proses produksi ini dimulai dari pengolahan tanah atau sawah, menanam padi, membersihkan
tanamanmenyiangi padi sampai pada memanen padi, begitu juga dalam usaha pertanian jagung kopi dan lain-lain.dalam masa produksi ini mereka biasanya
melakukan suatu pembagian kerja antara laki-laki dan perempuan, untuk perkerjaan yang dianggap berat seperti mengolah tanah ini dilakukan oleh laki-
laki.perkerjaan ini dimulai dengan meratakan tanah mempebaiki dan membajak
Universitas Sumatera Utara
102
sawah dengan menggunakan kerbau. Sedangkan dalam hal pekerjaan yang ringan dilakukan oleh perempuan misalnya pada saat menanam padi kemudian
membersihkan tanah dari rumput-rumput yang ada di area sawah atau mereka menyebutnya dengan kata ‘marbabo’ . akan tetapi pada saat panen tiba pekerjaan
menuai ini dilakukan oleh laki-laki dan perempuan tanpa terkecuali mereka menggunakan sabit yang mereka sebut dengan ‘sasabi’ untuk memotong padi
tersebut. Dan untuk merontokkan padi mereka menggunakan alat perontok yang terbuat dari kayu dan bambu, mereka menyebutnya dengan kata ‘membanting’
setelah itu selesai mereka membersihkan padi dari sela-sela daun padi dengan menggunakan tangan maupun kaki dan ini mereka sebut dengan kata
‘manghurapoki’ setelah selesai giliran laki-laki yang mengangkat padi tersebut yang sudah siap diangkut. Dan setelah selesai pihak yang panen mengajak makan
malam semua pekerja yang membantunya tadi.
5.4.2. Pertanian di Desa Sopokomil setelah adanya PT.DPM