pengajar tapi betul-betul sebagai pendidik yang akan memindahkan nilai- nilai itu kepada anak didiknya. Dilandasi nilai
–nilai itu, anak didikan tumbuh kesadaran dan kemauannya, untuk mempraktikkan segala sesuatu
yang sudah dipelajari. Cara berinteraksi atau metode-metode yang digunakan misalnya dengan diskusi.
2.1.3 Prinsip –Prinsip Belajar
Prinsip
–prinsip belajar menurut Slameto 2010:27-28, yaitu :
a. Berdasarkan prasyarat yang diperlukan untuk belajar 1. Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan partisipasi aktif,
meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai tujuan instruksional.
2. Belajar harus dapat menimbulkan reinforcement dan motivasi yang kuat pada siswa untuk mencapai tujuan instruksional.
3. Belajar perlu lingkungan yang menantang di mana anak dapat mengembangkan kemampuannya bereksplorasi dan belajar dengan
efektif. 4. Belajar perlu ada interaksi siswa dengan lingkungannya.
b. Sesuai hakikat belajar 1. Belajar itu proses kontinyu, maka harus tahap demi tahap menurut
perkembangannya. 2. Belajar adalah proses organisasi, adaptasi, eksplorasi dan discovery.
3. Belajar adalah proses kontinguitas hubungan antara pengertian yang satu dengan pengertian yang lain sehingga mendapatkan pengertian
yang diharapkan stimulus yang diberikan menimbulkan respon yang diharapkan.
c. Sesuai materibahan yang harus dipelajari 1. Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki struktur,
penyajian yang sederhana, sehingga siswa mudah menangkap pengertiannya.
2. Belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu sesuai dengan tujuan instruksional yang harus dicapainya.
d. Syarat keberhasilan belajar 1. Belajar memerlukan sarana yanng cukup, sehingga siswa dapat belajar
dengan tenang. 2. Repetisi, dalam proses belajar perlu ulangan berkali
–kali agar pengertianketerampilansikap itu mendalam pada siswa.
2.1.4 Unsur –Unsur Belajar
Unsur –unsur belajar menurut Rifai dan Catharina 2011:84-85, yaitu:
1. Peserta didik. Istilah peserta didik dapat diartikan sebagai peserta didik,
warga belajar, dan peserta pelatihan yang sedang melakukan kegiatan
belajar. Peserta didik memiliki organ penginderaan yang digunakan untuk menangkap rangsangan, otak yang digunakan untuk mentrasformasikan
hasil penginderaan ke dalam memori yang kompleks, dan syaraf atau otot yang digunakan untuk menampilkan kinerja yang menunjukkan apa yang
telah dipelajari.
2. Rangsangan stimulus. Peristiwa yang merangsang penginderaan peserta
didik disebut stimulus. Banyak stimulus yang berada di lingkungan seseorang. Suara, sinar, warna, panas, dingin, tanaman, gedung, dan orang
adalah stimulus yang selalu berada di lingkungan seseorang, agar peserta didik mampu belajar optimal, ia harus memfokuskan pada stimulus tertentu
yang diminati.
3. Memori. Memori yang ada pada peserta didik berisi pelbagai kemampuan
yang berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dihasilkan dari kegiatan belajar sebelumnya.
4. Respon. Tindakan yang dihasilkan dari aktualisasi memori disebut respon.
Peserta didik yang sedang mengamati stimulus akan mendorong memori memberikan respon terhadap stimulus tersebut. Respon dalam peserta didik
diamati pada akhir proses belajar yang disebut dengan perubahan perilaku atau perubahan kinerja.
Keempat unsur belajar tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
Kegiatan belajar akan terjadi pada diri peserta didik apabila terdapat interaksi antara stimulus dengan isi memori, sehingga perilakunya berubah dari waktu
sebelum dan setelah adanya stimulus tersebut, apabila terjadi perubahan perilaku, maka perubahan perilaku itu menjadi indikator bahwa peserta didik telah
melakukan kegiatan belajar.
2.1.5 Hasil Belajar