berarti variabel lingkungan sekolah X
3
mampu menjelaskan variabel hasil belajar Y sebesar 6,55, sedangkan sisanya sebesar 93,45 dijelaskan oleh
variabel lain.
4.1.4 Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk melihat apakah nilai residual terdistribusi
normal atau tidak. Pengujian normalitas dapat dilihat dari grafik probability p-plot sebagai berikut:
Sumber: Hasil Pengolahan Data Penelitian 2015
Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas
Grafik P-Plot
Pada grafik P-Plot terlihat titik-titik distribusi terletak di sekitar garis lurus diagonal, sehingga dapat disimpulkan bahwa penyebaran kesiapan kerja
memenuhi asumsi normalitas. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada analisis Kolmogorof Smirnov KS sebagai berikut:
Tabel 4.30 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual N
67 Normal Parameters
a
Mean .0000000
Std. Deviation 8.85777296
Most Extreme Differences Absolute
.111 Positive
.086 Negative
-.111 Kolmogorov-Smirnov Z
.907 Asymp. Sig. 2-tailed
.383 a. Test distribution is Normal.
Sumber: Hasil Pengolahan Data Penelitian 2015 Tabel menunjukkan hasil uji normalitas data yang diperoleh melalui uji
Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,907 dan signifikansinya 0,3830,05, maka dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi normal.
2. Uji Multikolinieritas Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel
independen. Indikasi model yang bebas dari multikolinieritas yaitu memiliki nilai tolerance mendekati 1, serta nilai VIF disekitar angka 1 serta tidak lebih dari 10.
Berikut hasil pengolahan menggunakan bantuan program SPSS for windows release 16:
Tabel 4.31 Hasil Uji Multikolinieritas
Coefficients
a
Model Correlations
Collinearity Statistics Zero-order
Partial Part
Tolerance VIF
1 KesiapanBelajar
.779 .474
.314 .389
2.570 MotivasiBelajar
.689 .302
.185 .445
2.248 LingkunganSekolah
.444 .256
.155 .815
1.227 a. Dependent Variable: HasilBelajar
Sumber: Hasil Pengolahan Data Penelitian 2015 Tabel di atas menunjukkan setiap variabel bebas mempunyai nilai tolerance
0,1 yaitu 0,389 untuk variabel kesiapan belajar, 0,445untuk variabel motivasi belajar dan 0,815 untuk variabel lingkungan sekolah. Sedangkan nilai VIF 10
yaitu 2,570 untuk variabel kesiapan belajar, 2,248 untuk variabel motivasi belajar dan 1,227 untuk lingkungan sekolah sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada
multikolinieritas dalam model regresi. 3. Uji Heteroskedastisitas
Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas. Pengujian heteroskedastisitas dapat dilihat dari grafik scatterplot, apabila terlihat
titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah titik nol pada sumbu vertikal Y, berarti model regresi tersebut tidak mengindikasikan
heteroskedastisitas. Sedangkan apabila titik-titiknya membentuk suatu pola tertentu yang teratur berarti mengindikasikan heteroskedastisitas. Berikut hasil
pengolahan menggunakan program SPSS for windows release 16:
Sumber: Hasil Pengolahan Data Penelitian 2015
Gambar 4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas Grafik
Scatterplot
Grafik scatterplot di atas menunjukkan bahwa titik-titik tersebar tidak teratur berada di atas maupun di bawah angka 0 sumbu vertikal Y dan tidak membentuk
pola yang teratur, hal ini berarti model regresi tidak mengandung heteroskedastisitas.
Selain melalui
grafik scatterplot,
pengujian heteroskedastisitas juga dilakukan melalui uji Glejser. Berikut hasil pengolahan
menggunakan bantuan program SPSS for windows release 16:
Tabel 4.32 Hasil Uji Heteroskedastisitas Metode Glejser
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant .799
6.005 .133
.895 Kesiapan Belajar
-.192 .085
-.437 -2.263
.057 Motivasi Belajar
.194 .128
.275 1.522
.133 Lingkungan Sekolah
.212 .126
.225 1.688
.096 a. Dependent Variable: RES2
Sumber: Hasil Pengolahan Data Penelitian 2015 Hasil output SPSS menunjukkan bahwa tidak ada satupun variabel
independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi nilai absolute residual AbsRes. Hal ini terlihat dari nilai signifikansi variabel kesiapan belajar sebesar
0,0570,05, nilai signifikansi variabel motivasi belajar sebesar 0,1330,05 serta nilai signifikansi variabel lingkungan sekolah sebesar 0,0960,05. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas model regresi.
4.2 Pembahasan