coraknya vokasional dan diperuntukkan bagi para pemuda, menyiapkan mereka untuk bisa hidup dan memperoleh pekerjaan.
2.1.3 Tujuan dan Fungsi
a. Tujuan Pendidikan Nonformal
Pendidikan luar sekolah atau lebih dikenal dengan pendidikan nonformal memiliki tujuan yang hendak dicapai yaitu peningkatan
kesejahteraan dalam hal ini adalah warga masyarakat. Secara umum tujuan pendidikan luar sekolah tidak terlepas dari tujuan pendidikan nasional yaitu
meningkatkan ketakwaan terhadap Tuhan yang Maha Esa, kecerdasan dan ketrampilan, mempertinggi akhlak dan budi pekerti, memperkuat kepribadian
dan mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air. Pendidikan nonformal sebagai sub-sistem dari sistem pendidikan nasional, diadakan
untuk mencapai tujuan dalam bidang pendidikan. Diselenggarakan bersama- sama dengan pemerintah dan masyarakat, pendidikan nonformal memiliki
tujuan sebagai berikut: a
Meningkatkan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa b
Meningkatkan kecerdasan dan keterampilan c
Mempertinggi budi pekerti d
Memperkuat kepribadian dan mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air.
e Menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang dapat
membangun dirinya sendiri, serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.
Tujuan diatas menandakan bahwa pendidikan nonformal harus bisa membina dan memperkembangkan potensi mental dan secara fisik selaras
seimbang dan serasi bagi warga masyarakat supaya menyadari kodratnya sebagai makhluk Tuhan dan sebagai makhluk biologis yang memiliki
kemampuan untuk berkembang menjadi tenaga produktif dalam rangka pembangunan Sutarto. 2007: 46.
Pendidikan nonformal harus mampu mengaktualisasikan setiap potensi warga masyarakat untuk menjadi manusia yang memiliki kesadaran dan
tanggung jawab akan sikapnya di dalam upaya meningkatkan mutu dan taraf hidupnya. Seluruh program dan kegiatan pendidikan nonformal harus
diarahkan untuk membebaskan warga masyarakat dari dalam pikiran yang dogmatis dan kaku, dari cara berpikir tradisional dan negatif menjadi manusia
yang mampu menemukan alternatif dan berani mengambil keputusan untuk merintis pola hidup baru yang sesuai dengan lingkungan dan kemampuannya.
Menurut Harsja W. Bachtiar dalam Sutarto,2007: 47 pendidikan nonformal harus dirancang agar mampu meningkatkan ketrampilan warga
masyarakat guna memanfaatkan dan mendayagunakan segala sumber yang ada di lingkungannya untuk membangun hidupnya. Dari teori diatas, dapat
disimpulkan bahwa tujuan pendidikan nonformal adalah sebagai berikut Sutarto, 2007: 47:
a Mengembangkan sikap dan kepribadian bangsa demi terwujudnya
manusia Indonesia yang ber-Pancasila, yang memiliki kesadaran terhadap Tuhan Yang Maha Esa, memiliki kesadaran bermasyarakat,
mempunyai pengetahuan, kecakapan dan keterampilan, mempunyai sikap makarya serta mampu membudayakan alam sekitarnya.
b Mengembangkan sumber daya manusia, baik daya fisiknya, daya
pikirnya, daya cipta, rasa dan karsanya, daya budi dan daya karyanya Sanapiah dalam Sutarto, 2007: 47.
c Mengembangkan secara selaras, serasi dan seimbang kecerdasan
sikap, kreativitas, dan keterampilan dalam upaya meningkatkan taraf mutu warga masyarakat bangsa dan Negara Harsja W. Bachtiar
dalam Sutarto, 2007: 47. Secara ringkas dapat disimpulkan bahwa tujuan pendidikan nonformal
adalah untuk merubah sikap mental dan pola berpikir warga masyarakat agar memiliki aktivitas dan kreativitas dalam berbagai bidang kehidupan, memiliki
seperangkat pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan sebagai syarat untuk meningkatkan mutu dan taraf hidupnya.
2.2 Model Pembelajaran