pembelajaran hendaknya tidak memaksakan kehendak atau pandangannya kepada
partisipan orang
dewasa, sebaliknya
pendidik hendaknya
menempatkan tanggung jawab belajar di tangan partisipan itu sendiri Rifa’i 2009: 19-20.
Menurut Achmad Rifa’i 2009: 32 ada beberapa prinsip pembelajaran orang dewasa yang perlu dipahami:
1. Orang dewasa atau partisipan mempelajari sesuatu karena adanya
kebutuhan atau masalah. 2.
Orang dewasa atau atau partisipan mempelajari cara-cara belajar learning how to learn adalah lebih penting dibandingkan dengan
perolehan pengetahuan. 3.
Evaluasi diri self-evaluation merupakan tindakan paling bermakna bagi aktivitas belajar.
4. Perasaan adalah penting di dalam proses belajar, dan belajar tentang
cara-cara merasakan sesuatu learning how to feel adalah penting sebagaimana belajar tentang cara-cara memikirkan sesuatu learning
how to think. 5.
Belajar akan terjadi apabila orang dewasa atau partisipan berada di dalam suasana saling menghormati, menghargai, dan mendukung.
2.4 Magang
2.4.1 Pengertian Magang
Nilai-nilai dasar budaya belajar-bekerja, sudah lama menjadi ciri khas dari bangsa Indonesia secara turun temurun. Nilai-nilai dasar yang dapat
diambil dari konsep tentang budaya belajar-bekerja learning by doing ini, adalah dari bentuk-bentuk proses pembelajaran masyarakat atau proses
pembelajaran di tengah-tengah keluarga seperti yang berkembang dan
tumbuh di tengah-tengah masyarakat pengrajin home industry.
Pembelajaran magang atau bisa disebut juga learning by doing cenderung lebih mengarah ke pendidikan education dari pada pelatihan
dalam hal pengetahuan dan melakukan suatu keahlian atau suatu rangkaian pekerjaan yang saling berhubungan.
Menurut Henry Simamora Program pembelajaran magang adalah menggabungkan pelatihan dan pengalaman dalam pekerjaan dengan instruksi
yang didapatkan di dalam tempat tertentu untuk subyek-subyek tertentu. Magang juga mirip dengan internship, namun demikian internship bersifat
sementara. Program yang dikembangkan dalam internship bisa sama dengan magang dimana memberikan individu-individu dengan pengalaman pada
pekerjaan tertentu, atau pengenalan terhadap pekerjaan, organisasi, atau industri Kamil 2012: 71
Djuju Sudjana 1993 menyatakan bahwa Magang apprenticeship merupakan cara penyebaran informasi yang dilakukan secara terorganisir
yang memiliki aturan-aturan tertentu. Tujuannya bahan yang disampaikan, orang yang berpengalaman, perabot atau perkakas yang digunakan, waktu dan
lingkungan Djuju Sudjana dalam Kamil 2012
2.4.2 Konsep Magang dalam Pendidikan nonformal
Dapat dikatakan magang merupakan bagian dari pendidikan luar sekolah yang sangat berfungsi mengembangkan kemampuan atau skill dalam
diri seseorang dengan prinsip belajar sambil bekerja. Hasilnya sangat bermanfaat dalam mengembangkan sumber daya manusia yang ada pada
dalam diri manusia dan pengembangan kemampuan berusaha. Sudjana,D 2000: 16 berpendapat bahwa magang merupakan salah satu
unsur belajar yang tertua di dunia yang sampai era informasi ini masih tetap bertahan keberadaannya. Meskipun magang merupakan model tertua di
dunia, namun keberadaannya sebagai media pembelajaran individual masih diperlukan, apalagi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Magang masih diperlukan dalam penyebaran informasi yang dapat dilakukan oleh semua tingkatan manusia dari tingkat kehidupan sederhana sampai
dengan tingkat kehidupan modern. Menurut Sudjana 2000: 16 pada masyarakat sederhana yaitu pada
zaman peradaban kuno para perajin dan petani serta penduduk pada umumnya tidak mengenal aksara dan angka. Pada zaman itu informasi
pengetahuan dan ketrampilan, kerajinan tangan, pertukangan dan pertanian disebarkan penduduk melalui hubungan langsung antara seorang dengan
orang lain dalam penyampaian dan penerimaan informasi disebut dengan istilah magang. Pendapat tersebut menunjukan bahwa dalam magang,
interaksi pembelajaran terjadi melalui komunikasi antar personal secara langsung antara pemberi dan penerima pesan.
Dari kesimpulan pendapat-pendapat di atas menunjukan bahwa proses belajar melalui magang belajar sambil bekerja harus secara langsung
menjalani pekerjaan tersebut, bukan hanya belajar dengan teori melihat dan mendengar tetapi harus melakukan secara langsung. Melakukan proses
belajar seperti ini pemagang atau warga belajar secara tidak langsung akan mendapatkan ketrampilan maupun pengetahuan lebih dalam menjalani
pekerjaan yang dijalaninya. Dapat dikatakan bahwa magang merupakan bagian dari pendidikan luar sekolah yang sangat berfungsi dalam
pegembangan kemampuan dengan mengembangkan prinsip belajar sambil bekerja. Hasilnya bermanfaat dalam pengembangan sumber daya manusai
dan pengembangan kemampuan berusaha.
2.4.3 Proses Pembelajaran Magang